Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersatulah Indonesia, Hentikan Gonjang Ganjing Ini

22 November 2016   12:18 Diperbarui: 22 November 2016   12:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indonesia gonjang ganjing

Awalnya hanya dari kata-kata miring

Yang dikeluarkan oleh orang marahnya sering

Harusnya memang tak diambil pusing

Namun karena ini bukan soal masing-masing

Jadilah kasusnya terombang ambing

Membuat semua orang menjadi kering.

Indonesia gonjang ganjing

Semua orang berteriak nyaring

Saling hujat dan saling pancing

Sang provokator berteriak paling nyaring

Hingga semuanya saling tuding

Semua aparat dibuat pusing tujuh keliling

Maling teriak maling

Rakyatpun ikut-ikutan pusing.

Indonesia gonjang ganjing

Para tokoh di atas pada saling tuding

Menyebut ada actor yang bersuara nyaring

Sampai lupa pada rakyat yang pusing tujuh keliling

Yang mencari sesuap nasi untuk makan di piring

Sang tokoh mungkin takut terguling

Dari jabatannya  yang sedang disanding

Apapun dipertaruhkan sampai  berguling-guling.

Indonesia gonjang ganjing

Malu dilihat orang asing

Bangsa yang ramah ini menjadi terlihat asing

Ribut satu sama lain dan saling tuding

Sesama bangsapun seperti orang asing

Seharusnya saling sapa kini jadi berpaling

Berebut kekuasaan yang di kapling-kapling.

Indonesia gonjang ganjing

Negara yang selama ini rukun terdengar nyaring

Semuanya dibuat pusing

Gara-gara tak bisa menjaga mulut akhirnya menjadi sumbing

Bangsa yang selama ini tentram dan damai kini kering.

Hentikan gonjang ganjing ini

Mari semua merunduk dengan kerendahan hati

Jangan terbawa emosi dan nafsu hewani

Kasihan rakyat yang sedang mencari sesuap nasi

Bedakan ambisi dengan pembela rakyat sejati

Pangkat dan jabatan tak dibawa mati.

Hentikan gonjang ganjing ini

Mari kembali ke jati diri bangsa Indonesia sejati

Rukun, ramah dan saling mengasihi

Salam, senyum, sapa dan baik hati

Apa lagi yang mau dicari

Bila hati penuh dengan maaf yang hakiki

Bukan sekedar basa-basi

Terima kasih anda sudah berbagi kasih sayang bukan emosi

Mari Bersatu Indonesia sejati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun