Mau bukti lagi, lihat saja ketika Megawati dikalahkan anak buahnya( SBY), maka Megawati sampai “dendam tujuh turunan”. Dan SBY membalas dendam tersebut dengan tidak hadir pada upacara 17-an di Istana, sudah tahun ke dua SBY tidak hadir pada acara tersebut di istana, itu sama halnya yang dilakukan Megawati, selama 10 tahun SBY menjadi presiden, Megawati juga tidak pernah hadir pada acara 17-an di istana, benar- benar bukan contoh yang baik dua tokoh ini, dalam kontek ini tentu saja.
Kembali ke Ahok masih “di atas angin”, jadi siapa yang dapat mengalahkan Ahok? Ya tentu saja “badai”, jadi hanya “badai” yang dapat menghempaskan Ahok dari singgasananya sekarang ini. Nah siapa yang menjadi “badainya”? Itu pertanyaan yang sulit dijawab. Karena masih belum ketemu tokoh yang kekuatannya seperti badai dan mampu menghempaskan Ahok sekarang ini. Terpaksa lawan harus mengakui Ahok memang hebat. Mengapa Ahok hebat, ya karena Ahok selain relative bersih, berani, tegas dan tak kenal kompromi pada kejahatan bawahnnya. Sikat, benar-benar disikat habis. Keren bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H