Jadi apa yang salah kalau BRI, yang tak lain adalah Amien Rais, mengeluarkan suara hatinya untuk membela rakyat kecil? Bukankah BRI pula yang berhasil menurunkan Suharto bersama rakyat? Bukankah BRI pula yang berhasil mengamandemenkan UUD 45 sampai saat ini, sehingga ada pasal yang jelas-jelas melindungi HAM untuk bersuara dan mengeluarkan pendapat tanpa harus takut ditangkap pihak keamanan. Nah bukankah seharusnya kita berterima kasih pada Amien Rais?
Dan jika pun salah-salah kata, ya dimaklumi saja kawan. BRI itu seharusnya istirahat, karena sudah sepuh. Namun karena panggilan jiwanya untuk terus mengabdi pada negara, dengan caranya sendiri, BRI tetap turun tangan, tetap bicara, agar rakyat tidak diam menghadapi para penguasa yang bertindak semau-maunya. Jadi sekali lagi, seharusnya kita berterima kasih pada Bapak Reformasi Indonesia, Amien Rais. Anda tak setuju, ya boleh saja, bukankah , perbedaan pendapat itu dilindungi UUD 45. Dan itu karena jasa BRI, Amien Rais. Jangan lupa itu, jangan lupakan sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H