Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ahok Saja Tidak Takut, Mengapa Anda Takut?

16 Maret 2016   10:29 Diperbarui: 16 Maret 2016   12:15 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi orang biasa, dibully mestinya biasa-biasa saja, toh ketika dibully tak berpengaruh apa-apa, seandainya sakit, sakitny tuh di sini, sambil menunjuk dada sendiri, jangan dada orang lain. Akh… itu biasa saja kok, mengapa? Karena ketika dibully, tidak menyebabkan seseorang masuk neraka, dan ketika di puji tidak menyebabkan seseorang masuk syurga. Masuk syurga dan neraka tergantung pada amalan dan keimanan masing-masing orang, bukan karena dipuji atau di bully orang lain.

Apa lagi bila anda bukan tokoh apapun, loh siapa yang membully, orang lain kenal pun tidak dengan anda, jadi mengapa takut? Orang yang kena bully adalah orang yang memang sedang dipuncak kekuasaan, baik itu di pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat paling rendah, juga di perusahaan atau di manapun, seperti kata-kata bijak” semakin tinggi pohon, semakin tinggi angin menghepaskannya.” Jadi tokoh model Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, Risma, Ganjar dan lainnya, akan kena bullyan, apapun yang mereka kerjakan, karena banyak orang yang menilainya, dan semakin banyak yang menilai tentu saja ada yang baik dan yang buruk. Lalu mengapa takut?

Lalu apa hubungannya dengan anda? Ya itu tadi, bila anda bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, kenapa takut dengan bullyan, kenapa takut dengan hinaan, caci maki, sumpah serapah dan sebagainya? Contoh tuh Ahok, terlepas dari apa yang dia kerjakan, Ahok sudah kebal dengan semua hinaan, caci maki, sumpah serapah, mengapa? Karena itulah yang sering Ahok katakan kepada bawahannya, yang bandel tentunya, lalu dikutip  media dan masukan ke Youtube. Jadi ketika Ahok sedang mencaci maki orang, siapapun orang itu,  sebenarnya sedang mencaci maki dirinya sendiri, dan itu biasa. Lalu mengapa takut dibully? Ahok saja tidak takut, mengapa anda harus takut?

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun