Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Kena "Jebakan Batman?"

8 Maret 2016   12:11 Diperbarui: 8 Maret 2016   19:30 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih repot lagi, semuanya yang telah menjadi abdi negara yang berasal dari PDIP, tetap disebut “petugas partai”, tak bisa dilepaskan dari partai pengusungnya, PDIP. Jadi jangankan seorang gubernur, wali kota atau bupati, seorang presiden pun “ tak bebas bergerak” karena tetap “petugas partai’, ini dialami oleh Jokowi yang diusung oleh PDIP pada pilpres 2014 lalu.

Kembali ke “jebakan Batman” ala Ahok, bila jebakan ini berhasil, maka Ahok akan menjadi gubernur DKI untuk kedua kalinya. Dan kalau dilihat gelagaknya jebakan ini terlihat hasilnya, walau belum 100%. Hasil nyatanya tentu nanti pada tahun 2017, tapi ketika muncul calon-calon seperti Adyaksa Daud, Hidayat Nurwahid, Uno, Tantowi Yahya dan sekarang ditambah Yusril  E Mahendra, maka terlihat senyum Ahok.

Dengan lima balon saja, suara lawan sudah terpecah belah, sedangkan Ahok, sudah punya “tabungan” sekitar 750 ribu KTP, terlepas itu hanya klaim semata atau fakta, teman Ahok ternyata lumayan banyak, walau kalau untuk mendapatkan 50%+1, Ahok masih harus mencari suara sekitar 2,5 juta suara lagi, dengan asumsi pemilih pada pilkada DKI Jakarta nanti sekitar 7 juta. Jadi 50% dikalikan 7 juta sama dengan 3,5 juta, nah 3,5 juta suara harus diraih oleh Ahok plus satu.

Jika Ahok punya teman, dengan target 1 juta suara diakhir 2016 ini, maka Ahok harus dapat suara lagi sekitar 2,5 juta, dan mencari 2,5 juta pemilih bukan perkara kecil. Maka hanya dengan cara memecahbelah suara dipihak lawan, Ahok akan dengan mudah mendapatkannya. Namun itu kalau lawan benar-benar terus  pecah atau semua tetap maju dalam pilkada.

Melawan Ahok tidak sekedar berani maju, tapi juga harus punya strategi yang jitu. Kalau pihak lawan Ahok tetap seperti sekarang itu artinya “jebakan Batman” Ahok berhasil. Pihak lawan harus bersatu, semua harus melebur ke satu suara, baik itu suaranya Yusril atau Adiyaksa, ini dua pigur yang masih bisa dihitung, setelah mundurnya Ridwan Kamil.

Atau jangan-jangan Bu Risma masih disimpan sementara oleh PDIP, biasanya di Indonesia pada detik-detik terakhir penutupan balon, baik itu pilpres atau di pilkada, calon diunggulkan baru dimunculkan, alasannya sederhana, agar balon tersebut tidak dijadikan musuh bersama atau dihajar habis-habisan sebelum dicalonkan. Jadi masih ada harapan keluar dari “jebakan Batman”nya Ahok.

Atau jangan-jangan Ridwan Kamil akan muncul di detik-detik terakhir menjelang ditutupnya pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta, kita lihat saja nanti, siapa kira-kira yang berhasil keluar dari “jebakan Batman” ala Ahok. Yang jelas, Ahok tetap ingin menjadi gubernur kedua kali dan tetap ngarep menjadi Presiden RI, jangan lupa itu.

Itu jelas-jelas dikatakannya pada acara Kick Andy. Jadi siapa bilang Ahok tak kenal takut? Yang ditakutkan Ahok tidak menjadi gubernur lagi dan pupus harapannya menjadi Presiden, itu yang paling ditakutkan Ahok, makanya dengan berbagai cara, Ahok mempertahankan jabatan gubernur tersebut, salah satunya dengan “jebakan Batman” ini.  Benarkah? Kita lihat saja, apakah jebakan tersebut berhasil atau justru Ahok terjebak sendiri, karena siapa yang menggali lobang, akan terkubur di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun