Buku berjudul "Jokowi( Bukan) untuk Presiden" adalah salah satu bukti bahwa tulisan kompasioner bisa dibukukan, diterbitkan, ditribusikan dan dijual di pasaran. Sumber: kompasiana.com
Wao sudah ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang yang terus menerus berbagi di dunia internet, termasuk di ruang ini. Yang tak bosen-bosennya menulis dan menulis, sehingga menulis seperti candu, bila tak menulis satu hari saja, misalnya, seperti ada sesuatu yang hilang. Ya boleh-boleh saja, sah-sah saja, toh tak dibayar ini, gratis ini, mau kapanpun ditayangkan, sekarang, hari ini, saat ini juga oke-oke saja 24 jam full. Bahkan mau menulis puluhan artikel seharipun, kalau mampu, ya silahkan saja, tak ada yang melarang.
Bahkan mau menulis sampai pembacanya muntah sekalipun, boleh-boleh saja. Sekali lagi tak ada yang menseleksi, tak ada yang mengedit, semua jenis tulisan, asal tak berbau SARA, akan ditayangkan di sini, di kompasiana ini. Paling-paling kalau tulisan tersebut mengandur unsur kebencian, menurut admin tentunya, maka tulisan anda akan di block, suka atau tidak, admin punya kuasa di kompasiana ini dan seandainya tulisan anda dihapuspun, anda tak bisa berbuat apa-apa.
Seandainya andapun protes, prostes untuk apa? Toh anda tak mendapat bayaran apa-apa terhadap tulisan anda, anda hanya mendapat kebahagiaan ketika tulisan anda ditayangkan, ada pembaca atau tidaknya, itu urusan belakangan. Sedikit atau banyak pembaca, itu hanya soal selera dan soal waktu.
Jadi apakah tulisan itu kuat atau lemah, punya power atau tidak, berbobot atau hanya angin lalu, itu bukan soal, lagi-lagi ini milik bersama, semuanya boleh menulis apa saja, tentang apa saja, masalah apa saja, boleh dibilang dari yang paling sederhana, soal sepele sampai soal politik yang rumit, dari urusan dapur sampai urusan kubur, dari KPK sampai ke TKP, dari urusan yang membosenkan sampai urusan yang menyenangkan, dari masalah yang mengasikan sampai yang menjengkelkan, dari masalah cinta sampai masalah negra, dari urusan dunia sampai urusan akherat, dan lain sebagainya, pokoknya lengkap ada di sini, di kompasiana ini.
Namun kalau mau diamanati banyak juga yang seperti angin lalu, ditulis, lalu hilang ditelan sang waktu, ya itulah kehidupan di dunia maya. Mau terus menulis, silahkan, mau mundurpun tak ada yang melarang. Yang jelas setiap tulisan yang menarik dan bermanfaat akan dibaca orang. Jangankan tulisan yang serius yang berbobot, yang berkualitas, tulisan yang hanya dua –tiga alineapun akan dibaca orang. Sesederhana apapun tulisan tersebut, bila judulnya menarik, akan menarik pembaca untuk membacanya, tak hanya membaca judulnya.
Lalu bagaimana tulisan untuk bisa menarik pembaca? Wah itu sih sudah banyak dibahas orang, secara tiori mungkin sudah “luber”, ibarat orang makan, sudah kebanyakan makan, sudah kekenyangan, karena sudah kenyang dengan tiori, hanya tinggal melaksanakannya. Sederhananya seperti singkatan ini, LBGT, lu beri gue terima. Apa lagi kalau memberinya secara baik-baik atau ikhlas, menerimanyapun tentu dengan riang gembira sentosa bahagia dan sejahtera. Mungkin sekedar berbagi, agar tulisan banyak dibaca orang atau minimal dibaca orang, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, apa itu?
Ø Tulisan tentang tokoh yang sedang menjadi media darling, seperti tentang Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, Bu Risma dan lain sebagainya.
Ø Sedang actual, seperti masalah kali jodoh yang lagi ramai dibacarakan orang, kasus LGBT, artis yang sedang terlibat kasus tertentu dan lain sebagainya.
Ø Tip tentang kesehatan yang bermanfaat buat orang banyak, misalnya tetang manfaat timun, tomat, kentang, pisang dan lain sebagainya.
Ø Mengkopas judul yang ada dimedia yang memang sudah mapan, seperti dari kompas, tempo, republika dan lain sebagainya, tentu dengan kemasan sendiri.
Ø Meresensi film atau buku yang menjadi perhatian orang banyak, seperti Batman VS Superman, Harry Potter dan lain sebagainya.
Ø Tentang berita apapun, ini lebih diutamakan, jangan lupa kompasiana lebih “menjual” informasi atau berita, tulisan opini akan masuk HL bila benar-benar oke menurut admin, tapi kalau soal berita, mungkin berita biasa, tapi kalau kemasannya menarik bisa masuk HL atau pilihan.
Banyak lagi cara untuk menarik pembaca, dan jangan lupa di kompasiana ini, ukuran HL atau Pilihan bukan jaminan tulisan banyak dibaca orang. Memang rada aneh juga, tulisan yang dianggap bagus atau baik oleh admin, pembacanya bisa minim, namun tulisan yang bisa saja “tak ada apa-apanya” oleh admin, bisa jadi malah populer dibaca orang banyak. Jadi pilihannya hanya dua, mau dinilai berkualitas oleh admin atau mau dibaca orang banyak.
Namun tulisan yang punya kekuatan atau power yang hebat, tidak hanya dinilai admin pantas HL, tapi juga dibaca orang banyak. Jangan lupa, tulisan betapapun baik atau berkualitasnya tetap tak mendapat bayaran, jadi jangan mimpi terlalu tinggi untuk mendapat imbalan materi di kompasiana. Namun ada harapan di depan, bila tulisan telah begitu kuat dan menarik, bisa saja dikumpulkan oleh admin, lalu jadilah buku dan dicetak, tanpa perlu susah-susah mencari sponsor, dan Gramedia sebagai “bos” yang berdiri di belakang kompasiana ini, akan siap menerbitkannya dan menjual di toko buku miliknya, asik bukan.
Buktinya banyak tulisan teman-teman, baik yang sedirian maupun yang bersama-sama alias menulis keroyokan atau dalam bentuk ontology, sudah banyak dibukukan kemudian diterbitkan. Kebetulan saya dan teman-teman sudah membutikannya, seperti dalam buku “ Jokowi (bukan) untuk presiden” ini ditulis sebelum Jokowi menjadi presiden, sekarang Jokowi sudah menjadi presiden! Keren, perkiraan kompasioner terbukti.
Kemudian buku” Ahok untuk Indonesia” dan “ Kami Tak lupa Indonesia”. Ketiga buku tersebut benar-benar kompasioner tinggal terima “bersih”, tak perlu mencari sponsor, pencetak, penerbit, tak repot-repot mendistribusikan dan memasarkannya. Tahu-tahu dapat duit atau honor, dan dapat sample contoh buku, gratis. Asik bukan. Jadi teruslah menulis dengan ikhlas, saatu saat, jika tulisan anda benar-benar punya kekuatan, menarik dan bermanfaat, tunggulah hasilnya di rumah anda dan di rekening anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H