Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengapa Banyak Yang Bertahan di Kompasiana?

11 Februari 2016   09:36 Diperbarui: 11 Februari 2016   12:23 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana ini memang seperti di pasar, pedagang, pembeli, copet, penjabret dan lain sebagainya ada di sana. Pedagang dan pembeli yang jujur juga ada di sana, namun pedagang dan pembeli yang nipu juga tak kurang-kurangnya, apa lagi copet dan penjambret, ya ada juga, siapa? Ya itu tadi karya orang diambil, dan diakui menjadi karya sendiri, tanpa merasa malu, bukankah itu copet namanya? Tapi itu kasar, kalau bahasa halusnya plagiat. Masalah bukan halus atau kasarnya, yang penting usahakan nulis karya sendiri betapapun buruknya, biar buruk tapi karya sendiri, ketimbang berkualitas tapi mengambil karya orang dan diakui sendiri, mukanya mau ditaruh di mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun