Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ini Rusia Bung! ( Bagian VI)

10 Februari 2016   11:56 Diperbarui: 10 Februari 2016   14:07 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat itu, di awal tahun baru 2016 tak ada lalu lalang mobil, persis kota mati. Ini Moskow Bung! Foto: Syaripudin Zuhri

Rusia akan tetap menjadi Negara besar, bukan karena saya tinggal di Rusia, namun memang dalam segi luas wilayahnya yang membentang tak kurang dari sebelas zone waktu dari Barat sampai ke Timur, hingga waktu begitu unik dalam satu Negara ini, bisa anda bayangkan di bagian Barat baru jam 06.00 pagi di bagian Timur di Negara ini sudah jam 17.00, nyaris bertolak belakang antara bagian Barat dan Timurnya, sehingga untuk jam kerja membuat “pusing”.

Di bagian Barat baru bangun tidur dan bersiap-siap mau kerja dan berangkat kerja, di bagian Timurnya sudah pulang kerja! Ingat, ini masih suatu Negara, bukan beda Negara. Inilah yang saya maksud dengan Negara yang memang luas negaranya, Negara terluas di dunia dan berhasil menata negaranya, padahal Rusia sudah pecahan dari Uni Soviet, yang sudah bubar sejak 1991 tahun lalu, pas seperempat abad yang lalu, Uni Soviet bubar. Namun luas wilayah Rusia seperti tak berkurang, karena masih saja Negara yang terluas, di bandingkan dengan Negara manapun, termasuk dengan “musuh bebuyutannya”, Amerika Serikat (AS).

Lagi-lagi, padahal wilayah mereka dibagian Timurnya ada sebagian yang dijual yaitu Alaska yang menjadi milik Amerika Serikat sekarang ini, Alaska yang dibatasi dengan Selat Bering menjadi semacam tembok tak terlihat, karena sukar ditembus oleh kedua negara ini, yang secara geografi sebenarnya Rusia dan AS adalah tetangga di bagia Timur, namun dalam segi politik adalah “musuh bebuyutan”, sejak perang dingin sampai saat ini. Padahal pada Perang Dunia kedua ( PD II) mereka bersekutu, melawan Nazi Hitler, bersama dengan Inggris dan Perancis, yang sekarang dikenal dengan The Big Five ( AS, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina), lima negara besar yang mempunyai hak Veto di dalam Dewan Keamanan PBB.

Kita tinggalkan perseteruan Rusia dan AS untuk mempangaruhi dunia, lihat saja misalnya yang terjadi di Syria sekarang, pemerintah Asad di dukung Rusia, pihak oposisi yang sekarang memberontak di dukung AS dan sekutunya. Jadilah Syria yang tadinya aman, kini hancur lebur berantakan, yang untuk memulihkannya kembali butuh waktu bertahun-tahun. Baik, mari kita kembali ke Rusia. Rusia memang unik, secara politik bermusuhan dengan AS, namun di segi ekonomi, tak demikian halnya, bahkan HP, sekadar contoh, iphone sangat laku di pasaran Rusia. Mungkin mereka pikir, politik urusan pemerintah, HP urusan masing-masing orang.

Dan yang lebih unik lagi banyak warga AS yang menikah dengan warga Rusia, ini persis di film-film dimana secara kenegaraan mereka berperang, namun secara individual mereka bisa saling mencintai, bahkan membentuk rumah tangga, sampai punya anak segala macam. Dan ini bukan omong kosong belaka, kasihan memang, secara politik mereka perang, di dalam rumah tangga mereka damai. Repotnya kalau terjadi perceraian, sang anak ikut siapa? Bisa saja pengadilan menentukan hak asuhnya diberikan pada sang Ayah yang warga AS atau sebaliknya hak asuhnya diberikan pada sang ibu yang warga negara Rusia, namun tetap saja sang anak jiwanya terbelah antara AS dan Rusia.

Mungkin anda pun dibuat bingung, ketika jelas-jelas warna kulitnya hitam legam, ini jelas dari Afrika, tapi ternyata tidak, itu tulen orang Amerika dengan melihat paspor yang dimilikinya, namun menikah dengan orang Rusia, bayangkan, Black and White, persis lagunya Michael Jackson, dan itu bisa anda lihat di mall-mall di Rusia, kulit yang bertolak belakang itu, hitam dan putih, bergandengan mesra dengan  santainya, bahkan secara pribadi, saya pernah dimintakan tolong untuk mengabadikan mereka dengan camera phonsel milik mereka di mall Prince, di stasiun metro Teploistan, bulan Januari 2016 lalu.

Saya jadi tersenyum sendiri mengabadikan mereka, ajaib, kulit yang berlawan tersebut benar-benar akrab, bisa saling menyintai, dan enjoi di tengah-tengah warga kulit putih Rusia, di tengah-tengah kecantikan wanita Rusia yang sudah terkenal kemana-mana, dan wanita Rusia ini menjadi kekasih orang AS yang berkulit hitam keturunan negro Afrika. Entah siapa menaklukan siapa, wanitanyakah atau prianyakah, yang jelas mereka terlihat bahagia sekali. Ini Rusia Bung, politik boleh beda dan bahkan bisa perang habis-habisan, seperti saat ini, namun cinta mengalahkan semua itu.

Di depan musium perang 1812, perang Rusia dengan Perancis dibawah Napoleon. Gedung tersebut bersebelahan dengan Kremlin. Foto: Dokumen pribadi.

Jangan lupa wanita Rusia terkenal dengan keromantisannya, dengan setangkai bunga mawar dan minyak wangi anda sudah “menggaet” mereka, kalau anda mau. Hati wanita Rusia persis di roman-roman yang mereka tulis, seperti dalam karya-karya Pushkin, Leo Tolstoy, yang terkenal dengan novelnya “Perang dan Damai” yang sudah menjadi novel klasik yang akan terus dibaca oleh siapapun yang mau mempelajari sastera Rusia dan bisa menjadi bacaan wajib bagi Universitas-Universitas di seluruh penjuru dunia yang membuka jurusan Sastera Rusia, termasuk di UI Jakarta dan di Unpad Bandung. Ini Rusia Bung!

Dalam kekerasan alam, iklim dan watak orang Rusia terpendam kelembutan hati mereka, apa lagi kalau sudah kenal dan bersahabat, orang Rusia tak akan diam, sebelum membalas kebaikan yang telah anda berikan, lagi-lagi bukan omong kosong. Bila anda memberikan sesuatu, orang Rusia akan membalasnya dengan lebih baik. Dan bila anda sudah dianggap sahabatnya, Rusia tak akan segan-segan membantu anda tanpa anda minta. Lihat dalam sejarah, sampai saat ini Rusia tetap menganggap Indonesia adalah sahabat dekat, berkat rintisan Bung Karno, coba itu.

Kita sudah punya presiden tujuh orang, tapi kehangatan yang di bawa Bung Karno letika berkunjung ke Rusia sampai sudah setangah abad lebih tetap terpatri dalam jiwa orang Rusia, lagi-lagi ini bukan omong kosong, baru Sabtu, 6 Februari 2016 lalu,  saat saya jalan-jalan ke taman WDNH, dan masih sama, ada orang Rusia yang minta tolong untuk di foto bersama isrinya, dan terjadi dialog, ketika saya sebut negara Indonesia, yang lelaki langsung menyebut nama Bung Karno.. Sukarno… Sukarno sambil menunjukan jempol tangannya.

Saya juga sampai heran sendiri, kita sudah punya tujuh orang Presiden, dari mulai Bung Karno sampai Jokowi sekarang ini, dan enam orang Presiden RI, Bung Karno, Suharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY semuanya sudah ke Rusia, dan rencanya Jokowi pun akan ke Rusia tahun ini. Namun diantara enam orang Prseiden yang sudah berkunjung ke Rusia nama Bung Karno tetap di hati mereka, sampai saat tulisan ini dibuat. Benar-benar kuat pengaruh Bung Karno di Rusia, padahal kunjungan Bung Karno sudah setengah abad yang lalu! Padahal persiden yang lainnya, termasuk SBY boleh dikatakan masih hangat, tapi Bung Karno yang mereka sebut. Ini Rusia Bung!

Waduh jadi Bung Karno lagi nih yang kesebut dan tertulis, tapi itulah Rusia, akan terus menjalin persahabatan selama persahabatan tersebut tetap terjalin dan mereka tak dilukai, rata-rata orang Rusia memang terlihat kasar, namun dibalik wajah yang keras dan kasar tersebut terpendam kelembutan, hati selembut salju, kalau menurut sebuah nyanyian di tahun 1990an. Cukup sekian dulu, namun jangan kwatir, bahan untuk tulisan tentang Rusia masih segudang. sebagai penutup, ada kata optimis yang selalu menjadi pelajaran di Rusia, " di balik musim dingin yang membekukan, ada musim semi yang segera datang, musim panaspun tiba, dan keceriaanpun bertebaran di mana-mana". Senyumlah dan duniapun ikut tersenyum bersamamu di Rusia yang cantik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun