Kampanye negatif pun bisa saja terjadi, itulah politik. Jangan lupa, dan ini selalu ada, teman dan lawan dalam politik itu sangat cair, tergantung pada kepentingan masing-masing. Jangan lupa juga, tujuan akhir setiap politikus adalah kekuasaan, diakui secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi hakekatnya sama, kekuasaan juga.
Maka jangan heran kalau Ahok pun siap maju ke pilkada 2017, karena Ahok sedang mengejar kekuasaan yang lebih tinggi, apa itu? Ya apa lagi kalau bukan RI 1, Presiden Republik Indonesia. Rupanya Ahok termotivasi pada Jokowi atau mungkin Obama, karena dua presiden ini bukan dari kebanyakan orang, presiden langkah yang punya latar belakang yang jauh dari kebanyak presiden sebelumnya. Jadi wajar saja Ahok mau maju lagi menjadi Gubernur untuk periode 2017-2022. Apa yang salah? Kalau ini berhasil, maka Ahok siap maju ke Capres 2019, kenapa bukan 2024? Kelamaan!
Jadi buat Ahok menjadi Gubenur untuk kedua kali, selain mencatat prestasi, tapi juga ada “ batu dibalik udang” eh salah” ada udang dibalik batu”, untuk Ahok istilah inipun menjadi positif, mengapa? Karena “udangnya” terlihat jelas. He he he. Ahok sudah mengatakan dengan jelas dan sejalas-jelasnya, dia akan maju lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan “ngarep” menjadi Presiden RI ke 8. Ayo siapa yang berani melawan Ahok? Kalau berani sih banyak, tapi siapa yang dapat mengalahkan Ahok pada Pilkada 2017 nanti? Ini yang masih menjadi tanda tanya besar, makanya menjadi menarik untuk disimak sama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H