Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

5 Alasan Polisi Mendapat Jempol

23 Januari 2016   10:46 Diperbarui: 23 Januari 2016   12:14 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi dan jajarannya tetap saja bertugas, sementara istri dan anak mereka tak bisa menyetop mereka, agar meninggalkan tugas tersebut, tapi demi bangsa dan negara, tugas tersebut dijalankan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan raga mereka. Lagi-lagi, yang seharusnya mereka ikut liburan, namun karena tugas mereka tak bisa berlibur, tidak ini terpikir oleh kita?

4. Mari kita lihat lagi, ketika ada konser pertunjukan yang berskala besar maupun kecil, coba lihat adakah polisi di sana? Bisa dipastikan, diminta atau tidak, polisi sesuai dengan tugas dan fungsinya akan hadir di sana. Coba lihat dengan teliti, orang yang pesta, hura-hura, entah itu joget dangdut, rock, jazz dan sebagainya, polisi “hanya” jadi penonton, polisi tetap tegak berdiri menjaga keamanan. Namun bila terjadi huru-hara, para penonton yang tadi hura-hura, bahkan sampai lupa diri dengan mabuk-mabukan sampai terjadi tawuran, hanya karena sepele, tersenggol, misalnya, penonton ribut, saling bakul pukul satu sama lain, dan saat itu dipastikan polisi akan turun tangan. Mari kita pikir bersama, ketika penonton asik hura-hura, polisi “tidak diajak”, namun ketika terjadi keributan, polisi diajak atau tidak, akan segera turun tangan, bahkan seringkali polisi pun ikut jadi korban, iyakan?

5. Polisi tak memerlukan terima kasih kita semua. Coba itu, bukankah itu sebuah keikhlasan yang tergambar jelas. Pernahkan kita melihat polisi ketika selesai melakukan tugasnya, padahal sampai mempertaruhkan nyawanya, lantas meminta ucapan  terima kasih dari masyarakat?  Dan berapa banyak polisi menjadi korban, meninggal, karena menjalankan tugasnya, membuat istrinya menjadi janda dan anaknya menjadi yatim piatu. Padahal polisi juga manusia, punya anak dan istri, dan ingin membahagiakan keluarga mereka.  Sementara yang lainnya kerja atau bertugas tanpa resiko, polisi berjibaku dengan okem, preman, penjahat, teroris dan penjahat-penjahat lainnya.

Itulah mengapa saya tetap salut pada polisi, itulah 5 alasan mengapa polisi berhak mendapat acungan jempol, sebagai rasa terima kasih kita, bahwa kehidupan masyarakat menjadi aman, tentram dan nyaman karena kinerja polisi.Bayangkan kalau polisi tak ada di lingkungan masyarakat atau Negara. Makanya boleh dikatakan, tak ada suatu negara yang tak ada polisinya, dengan demikian menjadi jelas bahwa polisi penting, walaupun seriing diremehkan keberadaannya, padahal bila tak ada polisi, akan terjadi kekacauan, karena penjahat akan berpesta pora, para preman akan lebih banyak lagi. Dan bila pun masih banyak polisi yang tidak sesuai dengan harapan masyarkat, ya kita doakan saja, semoga dari tahun ke tahun polisi semakin baik, meningkat kesejahteraannya, pangkat dan jabatannya juga naik. Bravo polisi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun