Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Rusia Bung! (Bagian ke V)

3 Desember 2015   10:16 Diperbarui: 3 Desember 2015   10:29 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hitungan mundur untuk menghadapi Piala Dunia Tahun 2018 di Rusia. Dokumen Pribadi.

Masih tentang Rusia, lanjutan dari : Ini Rusia Bung! (Bagian ke IV) Mari kita lanjutkan bagian ke V-nya, ya seperti sinetron yang terus bersambung, dan cerita tentang Rusia tak akan habis-habisnya, apa lagi Rusia ini sedang “naik daun”, terutama setelah pemerintahan dipegang Putin, dan kebetulan juga Putin telah mendapat peringkat pertama sebagai tokoh yang berpangaruh di dunia, saat ini! Yang tentu saja menjadi berita di mana-mana, apa lagi setelah pesawat Rusia yang jatuh di Mesir dan ditembak di Turky, berita tentang Rusia terus berlanjut.

Dan Rusia telah menjadi tempat kunjungan wisata dunia yang unik, bahkan sampai-sampai dengan berbagai macam cara atau berbagai dalih anggota DPR berkunjung ke Rusia . Alasan yang paling ngtrend adalah study banding, dan herannya study bandingnya tak habis-habisnya, hampir dari seluruh fraksi di DPR dengan rombongan yang tidak kecil, bisa sampai puluhan orang berangkat sekaligus, bahkan ada yang membawa anak dan istrinya, walau katanya bayar sendiri. Namun aneh bin ajaib, dinas kok bawa anak istri, apa urusannya anak-anak dengan urusan study banding anggota dewan yang terhormat? Waduh jadi ngelantrur nih.

Baik kita kembali ke “Ini Rusia Bung!”, banyak hal-hal unik yang ada di Rusia, yang sukar kita temukan di Indonesia, bahkan bisa jadi bertolak belakang, kok bisa? Ya bisa saja, lain ladang lain belalangnya, lain lubuk lain ikannya, lain negara lain pula budaya atau kebiasaannya. Apa itu ?

1. Nasib bagi perokok atau yang suka merokok.

Dengan peraturan yang telah dibuat di Rusia tentang merokok, telah membuat para perokok “menderita”. Salah satu penyebabnya adalah dengan digusurnya kios-kios rokok, yang tadinya menjual bebas rokok dengan berbagai macam merek. Kios-kios itu sudah digusur.

Jadi kalau anda ke Rusia sekarang, anda tidak akan menemukan penjual atau kios rokok di pinggir jalan atau pedagang kaki lima yang menjual rokok. Jadi kalau turis datang dan tak tahu mendannya, padahal turis tersebut perokok, siap-siap dibuat pusing, mengapa? Karena seandainya ada toko menjual rokok, bungkus rokonya tak boleh terlihat, alias dalam kondisi tertutup di dalam kotak atau box! Dan bila mau membelipun harus di atas usia 18 tahun.

Masih belum cukup, bila merokok sembarangan, apa lagi di ruang umum yang tertutup, akan didenda 1000 rubel. Jikapun masih nekad merokonya di sekitar WC, di celakanya banyak WC yang mencantumkan di dindingnya dilarang merokok, nye kurit, no smoking! Lebih celaka lagi di musim dingin seperti saat ini, di dalam ruangan tak boleh merokok, maka jadilah merokok di luar sambil kedinginan, dan semakin cepat merusak paru-paru, kasihan betul nasib perokok. Ini Rusia Bung!

2. Buang sampah bayar dan dibayar.

Kalau di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, sampah menjadi masalah, di Rusia sampah bisa mendatangkan rezeki. Jadi kalau anda buang sampah, seperti bekas minum- minuman ringan, baik yang bahan dasarnya plastik atau kaleng, ada tempat buang sampahnya, yang ketika anda buang akan diganti dengan rubel secara otomatis, persis ketika membeli minuman ringan di mesin otomat.

Sebaliknya ada yang membuang sampah harus bayar, jadi bila anda punya sampah yang sudah menggunung di rumah, entah itu kursi bekas, dipan bekas atau tempat tidur bekas, kulkas bekas dan sebagainya, yang mau anda dibuang, dan hal tersebut tak mudah di masukan ke dalam tong sampah umum, maka anda bisa telpon ke bagian pengelola sampah, maka mereka akan mendatangkan truk sampah ke apartement anda, dan ini bayar, sekitar 5000 rubel pertruk, kurang lebih 1 juta rupiah. Coba itu sudah buang sampah, masih harus bayar pula.

3. Parkir sembarangan kena denda setengah juta!

Jangan main-main dengan parkir di Rusia sekarang ini, bila anda bandel siap-siap merogoh kocek setengah juta rupiah atau lebih kurang 3000 rubel. Jikapun anda masih nekad, padahal jalan tersebut sudah diberi tanda garis kuning, tanda tak boleh parkir, mobil anda langsung diderek. Uniknya cara mereka sebelum menderek adalah dengan memfoto mobil yang akan didereknya, terutama nomor polisinya. Jadi ada petugas yang bagian memfoto mobil yang parkir sembarangan, bila dalam jangka waktu tertentu mobil tersebut memang tetap parkir ditempat terlarang itu, maka mobil tersebut diderek.


Begnilah nasib mobil yang parkir sembarangan di Rusia, langsung diderek. Dokumen pribadi

Dengan mobil Derek khusus, yang berwarna hijau, jadi waluapun mobil tersebut sudah dikunci stangnya sekalipun, bisa diangkat, dengan saksinya polisi. Jadi dalam proses menderek mobil tersebut, minimal ada tiga petugas, tukang derek, tukang foto dan polisi. Nah bagi yang nakal, masih bisa menjahili tukang foto, caranya nomor polisi mobil, mereka tutup dengan kertas, baik seluruhnya atau sebagian, yang penting nomor polisi mobil tersebut tidak terlihat secara utuh, dan tidak bisa terekam CCTV secara lengkap, sehingga ketika dikomplain petugas, pemilik bisa mengelak! Itu tepa tipu gaya Rusia, Ini Rusia Bung, polisipun “dikerjain!”

4. Bus Kota naik dari pintu depan dan turun dari pintu belakang.

Hal ini bukan hanya slogan kosong atau hanya tulisan belaka yang terdapat di Bus Kota atau Tremways. Di dua alat angkutan umum tersebut memang tertulis naik dari pintu depan dan turun dari pintu belakang. Jadi bila anda berkunjung ke Rusia dan mencoba naik Bus umum tersebut jangan coba-coba naik dari belakang walaupun kosong, tak ada antrian, anda akan kena denda.

Nah ini yang membentuk disiplin para penumpang, jadi walaupun ketika naik bus kota dan antriannya panjang di pintu depan, mereka tetap antri dan tetap sabar, tak berusaha menyerobot, dan tak ada yang berusaha naik dari pintu belakang, walaupun pintu belakang terbuka dan kosong! Bandingkan dengan Bus di kota-kota besar di Indonesia, apa lagi kalau lagi musim mudik lebaran, jangankan pintu kosong, pintu penuhpun masih dijubeli, bahkan naik lewat kaca jendela mobilpun dilakukan, durak! Brengsek, kalau kata orang Rusia. Dimana rasa disiplin itu, kemana sipat sabar itu, mana pengamalan akhlaknya wahai bangsa Indonesia?

5. Siapa yang terakhir?

Ini pertanyaan yang selalu ditanyakan pada setiap antrian di manapun anda antri di Rusia, baik antri di loket pembayaan di bank-bank, antri beli tiket kereta, pesawat dan lain sebagainya. Atau antri saat sedang menunggu tukaran uang, membeli obat di apotik, membeli makanan dan lain lain sebagainya. Jadi apapun jenis antriannya, anda harus bertanya kepada yang sedang antri, siapa yang terakhir?

Mengapa perlu ditanya, karena setiap orang yang sudah antri bisa meninggalkan barisan antrian dan bisa pesan pada orang yang sedang antri, “ini antrian saya”, misalnya di nomor 17. Maka orang yang berada diantara nomor 17 tadi, bisa nomor15 atau 16 akan menjaga amanah tersebut, dan tak boleh dilanggar oleh pihak yang baru datang, walau yang punya antrian di nomor 17 tak ada ditempat! Unikan? Ini Rusia Bung.

Jadi hak antri bagi yang sudah lebih dahulu datang, walaupun setelah mengantri, karena panjangnya sipengantri bisa pergi duhulu ke tempat lain, dan itu syah, boleh, ini Rusia Bung! Pengantripun dihargai haknya, dan bila ada yang nakal menyorobot, siap-siap menerima hukuman moral, berupa telunjuk yang diletak dikening kanan sambil diputar dan diarahkan pada penyerobot, artinya orgil, orang gila!

Begitulah kebiasaan yang terjadi di Rusia, yang baiknya bisa ditiru, dan yang buruknya dibuang saja. Jadi dengan judul, Ini Rusia Bung, tetap punya dua pengertian, bisa positif, bisa juga negatif. Dan setiap negara memang punya budaya masing-masing, yang bisa dilihat secara berbeda oleh negara lain. Dan itu tak kalah serunya ketika orang Rusia melihat budaya Indonesia, merekapun bisa geleng-geleng kepala melihat pola tingkah orang Indonesia! Lain kali kita bahas bagaimana orang Rusia melihat “gokil”nya orang Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun