Decak kagum penonton terlihat ketika Si Cepot dengan gayanya yang khas menyanyikan lagu “Panon Hideung”. Penonton langsung mengikutinya menyanyi dalam bahasa Rusia “Ochi Chyornie.
Aksi humoris Si Cepot mengocok perut penonton dalam lakon “Rahwana Gugur”. Pertunjukan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut dirasakan sangat sebentar. Penonton seakan-akan larut dalam pertunjukan karena terdapat interaksi aktif antara penonton dengan wayang dan dalang.
Begitulah yang dilaporkan suarapembaharuan.com tentang wayang Cepot yang masuk ke Rusia, mungkin ini tak terlintas dalam banyak orang Indonesia. Budaya pewayangan masuk ke Rusia dan diminati oleh orang Rusia. Jadi siapa bilang wayang itu hanya disukai oleh orang-orang "jadul" atau oleh hanya orang Indonesia saja, ternyata orang-orang Barat pun menyukainya. Semoga saja wayang golek dan wayang kulit yang produk budaya Indonesia terus berjaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H