Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Asyiknya Pemilu di Moskow

8 April 2014   18:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_302355" align="aligncenter" width="600" caption="Pemilu Legislatif di Moskow berjalan dengan tertib dan lancar sejak pagi hari sampai sore hari, pencoblosan tgl 4 April 2014. Foto: dokumen pribadi."][/caption]

Masih dalam "Minggu Tenang" menjelang Pileg 9 April 2014 besok, Pileg di Moskow ada jarak perhitungan antara waktu memilih atau mencoblos dengan waktu perhitungan suaranya yang cukup jauh, jadi tak asik untuk ditulis langsung pada hari pencoblosan, karena tak langsung diketahui hasilnya, jadi kapan saja waktu menulis, sama, tak diketahui hasilnya. Waktu mencoblosnya tanggal 4 April 2014 hari Jumat pada Minggu pertama di bulan April lalu dan dihitungnya pada tanggal 9 April 2014 besok atau Minggu ke dua di Bulan April 2014.

Jadi masyarakat pemilih harus datang dua kali kalau ingin mengetahui hasilnya Pileg tersebut, dan hal tersebut memang dibolehkan oleh KPU di dalam peraturannya. Dalam peraturan tersebut Pileg yang diadakan oleh PPLN/KPPSLN boleh atau dibolehkan untuk mengadakan pemungutan suara atau pencoblosan lebih awal dari pemungutan suara secara nasional, 9 April 2014. Nah dengan peraturan tersebut maka untuk pertama kali di Moskow ada jarak antara pencoblosan dengan perhitungan suaranya, kacuali yang melalui pos, lebih lama lagi, sekitar 15 April 2014 yang akan datang.

Jadi kalau mau dihitung-hitung hasil akhir nanti, akan lama lagi. Itulah Pemilu yang dilakukan di Indonesia, yang kebetulan negara kita memang sangat luas dangan tujuh belas ribuan pulau yang tersebar dari Sabang di ujung Barat  sampai Marauke di ujung Timur. Dengan kondisi demikian ditambah dengan teknologi yang masih kurang, maka logis kalau hasil akhir perhitungan suara tidak seperti di Rusia atau di negara-negara maju lainnya, yang hari ini, mislanya pemungutan suara, besoknya sudah diketahui hasilnya!

[caption id="attachment_302356" align="aligncenter" width="608" caption="Kotak suara yang disegel, baru akan dibuka pada tanggal 9 April 2014, bersamaan dengan Pileg nasional. Foto; Syaripudin Zuhri."]

13969261891461843827
13969261891461843827
[/caption]

Untuk Indonesia tak bisa demikian, diakui atau tidak, hasil akhir dari perhitungan suara bisa berminggu-minggu, ya karena masih menunggu surat suara yang datang dari berbagai pelosok daerah, yang kadang untuk menjangkau daerah tersebut sudah memakan waktu berhari-hari dengan naik perahu atau kapal laut!

Kembali ke Pileg di Moskow, yang dibuka pagi hari tepat jam 08.00 WM (Waktu Moskow) atau pukul 11.00 WIB dan ditutup tepat jam 18.00 WM ( 21.00 WIB) diselingi istirahat pukul 13.30-14.45 untuk sholat Jumat sekaligus istirahat makan siang bagi petugas, yang memang datang sejak pagi-pagi hari, sekitar jam 07.00 WM, yang biasanya bila jam kerja masuk jam 09.00 WM. Boleh jadi belum sarapan pagi.

Namun jangan kuatir sudah disediakan makanan kecil berupa wajik, tempe goreng dan lain-lain, wah terasa di Indonesia. Apa lagi bagi pemilih disediakan bakso, teh kopi dan makanan kecil lainya. Benar-benar pesta rakyat, pesta lima tahun sekali.  Jadi sejak pagi para pemilih sudah datang dan sudah siap untuk mencoblos. Rombongan "pahlawan devisa", TKI dan TKW, sudah stand by sebelum pemungutan suara dilakukan.

Dan ketika ketua panitia KPPSLN membacakan peraturan-peraturan bagaimana cara mencoblos kertas suara dan pengumuman lainnya, mereka asik saja bicara dengan teman-temannya masing-masing, sehingga beberapa kali ketua berhenti sejenak, agar suaranya bisa didengar oleh para pemilih, tapi lagi-lagi, maaf, mereka asik saja ngobrol dengan sesama TKW, ya sudah dimaklumi saja.  Apa boleh buat, waktu terus berjalan, maka tepat pukul 08.00 WM pemilihan suara untuk Pileg 2014 di Moskow dimulai.

[caption id="attachment_302358" align="aligncenter" width="600" caption="Walua kemungkinan curang sangat kecil terjadi KPPSLN Moskow, pencelupan jari pad tinta permanent tetapdilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Foto; Syaripudin Zuhri."]

1396926321268952213
1396926321268952213
[/caption]

Uniknya walau sudah ada di dalam ruangan, diizinkan untuk tetap menggunakan jaket masing-masing, karena memang masih dingin, padahal sudah musim semi, dan memang iklim di Rusia tak bisa diprediksi, katanya musim semi, tapi salju masih turun di awal bulan April lalu, dan sampai saat ini suhu masih berkisar di antara plus 5 derajat celcius, yang menambah dingin tentu saja angin dari Utara.

Maka jangan heran ketika masuk ke bilik suara banyak repot dengan jaket, HP dan paspornya masing-masing, karena memang salah satu saratnya adalah membawa identitas masing-masing, dan HP  serta tas tak diizinkan dibawa ke bilik suara.  Maka sering terjadi kejadian yang lucu setelah selesai mencoblos di bilik suara.  Ada kelupaan HPnya, ada yang kelupaan jaketnya, ada yang kelupaan temannya, ada yang kelupaan pintu ke luarnya dan lain sebagainya. Jadi banyak yang lucu-lucu dan membuat tertawa, melihat para pemilih dengan ulahnya masing-masing.

[caption id="attachment_302392" align="aligncenter" width="600" caption="Seorang pemilih sedang memasukan kertas suara disaksikasikan petugas. Foto: Syaripudin Zuhri."]

1396930783389505189
1396930783389505189
[/caption]

Langkah -langkah atau prosedur yang perlu dilewati memang cukup sederhana, tapi karena ini pesta lima tahunan ya lumayan, membuat sibuk petugas, dari mulai pendaftaran ( petugas KPPSLN1 dengan pencocokan identitas dengan daftar pemilih tetap, menungggu panggilan( KPPSLN 2,3 dan4) kemudian menghadap ke petugas KPPSLN 5 untuk diperiksa HP dan tas yang harus ditinggal, tak boleh masuk ke bilik suara, kemudian selesai mencoblos memasukan ke kotak suara yang ditunggu petugas KPPSLN 6 dan terakhir pencelupan jari ditunggu petugas KPPSLN7, setelah itu baru keluar dan sah, sudah memilih.

Di luar arena pemungutan suara sudah tersedia mie bakso dan lain-lain. Dan inilah uniknya Pemilu di luar negeri, di arena pemilu ini setelah itu bukan pulang, tapi mereka, para pemilih buat acara sendiri-sendiri, apa lagi kalau bukan acara "kangen-kangenan", karena tempat tinggal masing-masing jauh dari tempat pemungutan suara. Dan kebetulan hari Jumat yang memang biasanya WNI yang muslim sholat Jumatnya di kantor ini, di ruang basemant yang dijadikan mushollah.

Maka walaupun tak ada perhitungan suara hari Jumat lalu, di tempat pemungutan suara tetap ramai.  Mengapa? Ya itu tadi, arena seperti ini memang sering dijadikan arena non formal untuk kumpul-kumpul sesama perantau di Luar Negeri sesama anak bangsa, sesama WNI. Maka tak ada lagi jarak antara sesama WNI, akrab dan saling canda dengan joke masing-masing. Loh kok bisa? Ya maklum saja, tempat pemungutan suara itu adanya di dalam kantor, jadi walaupun ada zone larangan tak boleh lewat ke dalam arena pemungutan suara bagi yang bukan pemilih atau petugas, ya sering terjadi pelanggaran yang tidak disengaja.

[caption id="attachment_302393" align="aligncenter" width="600" caption="Pemilih sedang action memasukan kertas suara disaksikan petugas KPPSLN 6 di  TPSLN Moskow. Foto; Syaripudin Zuhri."]

13969309451105605464
13969309451105605464
[/caption]

Mengapa? Karena arenanya tempat pegawai keluar masuk ke ruang kerja masing-masing, ya tentu saja pegawai Rusia yang memang tak ada urusan dengan Pilegnya Indonesia. Sehingga walaupun misalnya pintu sudah ditutup, masih saja diterobos, sanpai-sampai pintu tersebut diganjel kursi! Coba cari di mana ada pintu kantor sampai diganjel kursi! Namun lucunya, walau sudah diganjel kursi, bila ada orang"gede" lewat, ya silahkan masuk. Itulah kita, peraturan masih mempannya "ke bawah". Kalau sudah ke atas "melempem". Ga di mana-mana, sama saja. Ya maklum saja, mau dikata apa,  kalau memang faktanya demikian?

Dan yang unik lagi saat pencelupan jari ketinta permanen, entah karena isi botol tintanya yang tidak penuh, entah karena lain hal, seringkali terjadi, waduh kebanyakan, waduh belepotan, waduh...dikit aja! Dan seterusnya, di arena inipun lucu-lucu!

"Akh...ini apa-apaan sih?" Ini yang tak mau kelingkingnya  dicelup.

"Sudah celup aja lima tahun sekali, ga apa-apa!"

"Waduh kutek saya rusak dong"  ini bagi perempuan yang pakai kutek.

"Waduh pakai kutek gratis, tapi kok kelingkingan doang!"

Wah heboh deh, apa lagi kalau pemilihnya tiba-tiba rombongan, walau tetap antri, tapi jadi lucu-lucu, kelingkingnya pada naik ke atas dan minta difoto oleh teman-temannya, maka jadilah petugas merangkap juru foto. Itulah pesta demokrasi rakyat Indonesia yang berada di Moskow. Kapan hasilnya? Ya kita tunggu besok, siapa pemenangnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun