Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rusia Berterima Kasih Diembargo!

19 September 2014   17:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:13 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komplik di mana-mana di dunia, setelah di Irak, Syria, Palestina dan Israel, kini masuk komplik baru antara Rusia dan Ukraina yang didukung negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Komplik di daerah perbatasan, ini mungkin awalnya, dan selalu begitu. Mengapa? Susah menjawabnya dengan hanya sepatah dua kata atau hanya dengan sepotong dua potong artikel, apa lagi masalah politik biasanya bukan hitam putih, seringnya abu-abu. Dan polikus dimanapun sering kali untuk bicara A, yang keluar dari pernyataannya B, dan ketika mau bicara tentang B yang keluar di media bisa C, D, E atau bahkan "nyasar" ke mana-mana, yang kalau minjam istilah film Nagabonar 2 seperti mencari "ketiak ular"!

Itulah politikus, apa lagi politikus di Indonesia, lebih ruwet lagi, pagi bilang tempe, sore bisa bilang tahu dan malamnya bisa berubah pecel! Makanya susah untuk bisa percaya dengan politikus, sudah begitu ditambah banyak polikus yang kelihatannya santun, teriak anti korupsi, ganyang korupsi dan katakan" tidak pada korupsi", malahan ditangkap KPK! Dari mulai Nazaruddin, Anglina, Andi Malarangeng dan kini Anas Urbaningrum yang terkenal dengan "siap digantung di Monas" kalau korupsi satu senpun!

Kita biarkan KPK bekerja, Saya mau ajak Anda melihat Rusia di tengah kompliknya denganUkraina. Dan ini mungkin bisa menjadi bahan pelajaran untuk kita semua. Rusia yang tengah menghadapi embargo ekonomi oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetap tegar! Walau dalam jangka panjang kemungkinan akan jarang ditemukan barang-barang produk Eropa dan Amerika Serikat( selanjutnya disingkat AS), dan sekarangpun, dampak jangka pendek, sudah terlihat barang-barang produk Eropa dan Amerika Serikat mulai sedikit demi sedikit tak beredar di toko-toko, mall-mall. Contoh sederhana saja, mencari obat flu dalam bentuk kapsul, yang disebut "antiflu' produk AS, yang biasanya ada di apotik-apotik, kini seperti ditelan bumi.

14110976191986709486
14110976191986709486

Namun anehnya Rusia berterima kasih atas sanksi ekonomi tersebut! Mengapa? Ya karena dengan demikian mereka "dipaksa" untuk memproduksi sendiri, alias tidak tergantung pada barang impor! Dan lebih asik lagi, mereka lebih percaya kepada mata uang mereka, rubel! Walau rubel kini nilainya "jatuh" dibandingkan dengan Dollar AS dan mata uang Eropa lainnya. Dua bulan lalu $1= Rub 32, sekarang sudah berkisar $1=Rub 38!  Kalau Rusia masih memakai nilai uang nominal  di jaman Yelsin, itu sebenarnya tertulis $1= Rub 38.000! Loh kok bisa, karena Rusia pernah membuang nilai uang nominalnya sebanyak tiga nol ( 000), jadi yang semula nilai nominalnya, misalnya, Rub 500.000 menjadi hanya Rub 500 saja, kerenkan! Dan jangan lupa, Rusia di jaman Uni Soviet, boleh dibilang tak butuh dolllar! Sehingga mata uang mereka terhadap dollar AS kuat sekali!

Jadi Rusia enteng saja menghadapi embargo tersebut, walau sekali lagi dalam jangka panjang bisa merepotkan ekonomi mereka, terutama untuk kegiatan ekpor ke Eropa dan AS! Makanya Rusia mencoba melirik ke Asia dan Amerika Latin, dan ini sebenarnya pasar bagus untuk Indonesia, kalau Indonesia bisa meangambil peluang dasyat ini! Asal Indonesia berani berkata "tidak" pada AS, jangan-jangan nanti AS juga ikut membisiki Indonesia agar ikut-ikutan Eropa dan AS meengembargo perdagangan!

Alhamdulillah, Indonesia netral, sehingga hubungan Indonesia Rusia tetap baik dan sukur-sukur kerjasama ekonomi, politik, sosial budaya dan lain sebagainya semakin meningkat! Iya ini benar-benar peluang yang menggembirakan bagi Indonesia, artinya Indonesia bisa menggantikan barang-barang yang tadinya dari Eropa dan AS.  Kita serahkan kepada ahlinya untuk membaca peluang ini, dan kalau pemerintahan baru ini mulai bekerja, Rusia bisa dijadikan negara yang awal-awal untuk dikunjungi oleh Jokowi! Ingat, historisnya hubungan Rusia-Indonesia saat Bung Karno, sampai saat ini Rusia masih mengenang Sukarno, Sukarno masih disebut-sebut di Rusia! Padahal Indonesia sudah berganti-ganti presiden, tapi yang di ingat Rusia, Bung Karno!

1411097673395808554
1411097673395808554

Kita kembali ke awal tulisan ini, belajar dari Rusia di tengah komplik! Mengapa Putin tetap didukung oleh sebagian besar rakyatnya, walau jika melihat berita CNN, BBC atau Euro News Putin tak ada bagusnya, bahkan Rusia dikatakan negara yang tak aman untuk dikunjungi, termasuk Moskow! Padahal di Moskow sebagai ibu kota negara Rusia, tetap adem ayem saja, tetap saja pembangunan infra struktur dibangun, dan ini lagi-lagi pembelajaran untuk menata ibu kota, dengan demikian ini pesan untuk Ahok, yang akan menggantikan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, 20 Oktober 2014 mendatang!

Perbaiki Ibu Kota Jakarta, Ahok bisa mencontoh Putin yang berani dan tegar menghadapi segala rintangan, hambatan, ujian dan cobaan dari Eropa dan AS! Coba bayangkan, di tengah-tengah komplik tersebut di Moskow Minggu yang lalu saja masih menyelenggarakan semacam festival Drumband tahunan yang mengudang team dari segala penjuru dunia, dan uniknya pesertanya juga datang dari negara-negara Eropa yang sedang mengembargo Rusia, termasuk Perancis, Scotlandia dan lain sebagainya dan kalimat nasyid, takbir, selawat nabi bergema di jantung ibu kota Rusia, di Kremlin Moskow saat kontingen Turky tampil! Ini mesti ditulis sendiri, nanti lain kali.

Kita kembali ke Moskow yang terus saja membangun di tengah-tengah kompliknya dengan Ukraina dan di tengah-tengah embargo Eropa dan AS, benar-benar luar biasa! Bisa Anda bayangkan, di tengah komplik Moskow masih bisa membangun inpra struktur! Maka kalau Anda pernah ke Rusia misalnya 3-4 tahun yang lalu dan Anda kembali ke Rusia saat ini, Anda pasti tercengang, terkaget-kaget, karena Rusia dalam hal ini Ibu kotanya, Moskow, berubah drastis, di tengah-tengah bangunan kuno yang memang tetap terjaga, berdiri bangunan-bangunan ultra modern yang mungkin disiapkan untuk abad berikut!

1411097723783743377
1411097723783743377

Yang paling asik bagi Saya  di jalan Fianitskaya Moskow, jalan yang tadinya untuk mobil, sekarang sudah ditata sedemikian rupa, menjadi jalan yang bukan hanya untuk mobil, tapi dirubah menjadi jalan untuk sepeda, untuk mobil dan pejalan kaki, untuk pejalan kaki malahan diperlebar dan untuk parkir mobil di tata sedemikian rupa, sehingga ketika parkir di kiri kanan jalan tersebut isinya hanya tiga mobil-tiga mobil saja, secara pararel, memanjang dari Selatan( kalso/golden ring/jalan melingkar) menuju Utara dan itu menuju Kremlin!

Ditambah dengan lampu hias di kiri kana jalan, dengan tiang rendah artistik, jadi bukan hanya sekedar tiang listrik yang berdiri kaku dengan beton yang tinggi, tidak! Ini dibuat melengkung dengan dengan lampu yang menggangtung, sehingga ketika berjalan kaki di malam hari, seperti berjalan di rumah sendiri, di taman milik sendiri, karena aman dan nyaman, pokoknya keren, jadi siapa takut ke Moskow? Makanya langsung terpikir, kapan yach Jakarta punya jalan seperti ini? Ini jelas PR( pekerjaan Rumah) buat Ahok!

Jadi sekarang di sekitar  Moskow Anda dibuat kerasan, dibuat ingin kembali dan kembali ke Moskow, karena penataan taman, jalan, parkir dan lain sebagainya terus saja diperbaharui, padahal kasarnya Rusia sedang perang! Sekedar catatan ketika Ulang Tahun Moskow ke 867 Moskow begitu meriah, pada tanggal 6-7 September 2014 Moskow pesta besar. Salah satunya acara sepeda santai yang ikut ribuan sepeda menyusuri pinggir sungai Moskow, inipun punya cerita sendiri, kalau lihat sepeda santai begitu,  siapa yang menyangka kalau di perbatasan Rusia Ukraina sedang ada pertempuran!

Keterangan gambar:

1. Di Musium On

2. Perepatan Fiatniskaya Moskow

3. Disediakan untuk jalan sepeda dan pejalan kaki di Fiatniskaya

4. Karnaval pada HUt Moskow ke 867

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun