Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahok dan FPI Berdamailah

14 November 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada tokoh yang menarik perhatian publik, yang sepak terjangnya sering membuat orang "panas dingin", apa lagi bagi bawahannya yang "nakal", tokoh ini pasti membuat "keringat dingin" dan membuat sport jantung, karena tokoh yang satu ini tak segan-segan memecat anak buahnya yang tak sejalan dengan cara kerjanya dan memang korup! Dan dengan entengnya sang tokoh akan menggebrak dan melabrak anak buahnya di depan umum sekalipun, sang takoh tak peduli. Siapa dia? Anda pasti sudah bisa menebak siapa yang saya maksud. Ahok?  Iya benar, Ahok.

Ayok dengan gaya koboynya pernah saya tulis di ruang ini. Ahok yang tak pakai tedeng aling-aling akan melabrak siapapun, termasuk atasanya yang menteri sekalipun, ingat ketika Ahok berteru dengan mantan menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Ahok yang urat takutnya sudah hilang dan sudah "mewakafkan" dirinya dan sudah mengansuransi anak dan istrinya bila"terjadi apa-apa" adalah tokoh yang dikagumi, sekaligus dibenci! Tokoh yang banyak didukung untuk membersihkan carut marutnya pemerintahan di DKI Jakarta, sekaligus dibenci, karena sipatnya yang pemarah, temperamental, arogan, aji mumpung, dan mau benarnya sendiri!

Ahok sudah benar dalam membenahi birokrasi, tapi membuat "empet" bagi sipatnya yang arogan, petantang petenteng dan arogan banget! Mentang-mentang sedang berkuasa, mentang-mentang sedang di "atas angin" mentang-mentang "bekingnya" sekarang adalah Presiden dan mentang-mentang sedang berkuasa. Memang sebagai politikus Ahok termasuk haus kekuasaan dan "kutu loncat", mengapa? Baru dua tahun menjadi wakil Gubernur, dia sudah siap ancang-ancang untuk pemilihan Gubernur 2017 mendatang, bahkan dengan gaya becandanya Ahok mau menjadi Presiden! Tapi kalau melihat gayanya yang arogan, tentu banyak yang menolak ketimbang yang mendukung.

Ahok sudah benar dalam membenahi kekusutan birokrasi di DKI Jakarta, dan sebenarnya Ahok hanya tinggal memoles gayanya yang arogan itu! Gayanya yang kata orang, sangat sombong, arogan! Harus dikurangi, bila tidak, musuh Ahok akan semakin banyak, dan saya salah satunya! Orang seperti Ahok memang harus ada yang melawan, harus ada yang mengerem, jangan didiamkan, jangan dibiarkan bertindak semuanya sendiri, walaupun itu memang gayanya, tapi orang lainpun juga punya harga diri, orang lain pun punya anak dan keluarga, yang perlu dikasih makan, dihormati dan dijaga harga diri mereka!

Boleh membenahi birokrasi, boleh menata Jakarta, boleh mengatur kemacetan, tapi tetap harus menjaga etika, harus tetap sopan dan tidak arogan! Jadi jangan karena merasa berkuasa, lantas bertindak semaunya. Kalau demikian adanya, saya yakin Ahok akan semakin banyak musuhnya, walau itu tak dipedulikan oleh Ahok. Kalau gitu Ahok memang harus ada yang melawan, salah satunya FPI!

Terlepas apa yang dilakukan oleh FPI( Forum Pembela Islam), saya setuju FPI melawan Ahok, karena Ahok yang sedang berkuasa mau membubarkan FPI, apa-apaan ini? Ormas itu dibina, bukan dibinasakan! Ormas  itu dibimbing, bukan main dibubarkan saja! Kalau ada yang salah dalam ormas tersebut, ya ditangkap, diadili, bukan lembaganya yang dibubarkan! Kalau ada tikus dilumbung yang makan padi, bukan lumbungnya yang dibakar, tikusnya ditangkap! Karena tidak semua anggota FPI itu anarkis, banyak yang baik! Terlepas ada yang tidak setuju dengan FPI, tapi FPI telah ikut membina ummat pada acara-acara pengajian, Maulid Nabi, Isro Mi'roj dan hari besar Islam lainnya.

Kembali ke Ahok, saya tak setuju FPI dibubarkan, enak saja Ahok membubarkan FPI, umur Ahok di pemerintahan paling 5 tahun, itupun kalau jadi Gubernur atau dilantik jadi Gubernur, karena UU mengatakan demikian, bila Gubernurnya mundur karena alasan tertentu, maka wakilnya kan otomatis naik menggantikannya, tapi inipun masih menjadi bahan perdebatan.

Ahok sudah benar pada pembenahan birokrasi, tapi jangan cari musuh untuk membubarkan FPI! Tidak semua anggota FPI itu anarkis, dan memang repotnya kalau yang dishoot  saat demo adalah yang anarkis, tapi giliran FPI mengadakan acara  pengajian,  acara maulidan serta kegiatan positif lainnya tak dishoot, ada apa ini?  Jadi yang dikenal masyarakat  FPI yang anarkis saja, yang baik-baiknya dihilangkan, itu tak adil namanya!

Ahok sebagai pejabat negara dan sekarang menjadi PLT Gubernur  harusnya membina FPI, dan jangan lupa anggota FPI bukan hanya di di DKI! Sedangkan Ahok adalah PLT Gubernur DKI yang wawasan kekuasaannya hanya sekitar DKI saja, mana bisa membubarkan FPI yang jangkaunnya seluruh Indonesia?  Ayolah damai... Ahok dan FPI harus damai, capek ribut melulu! Ayolah Ahok mengerem diri, jaga itu emosi sebagai pejabat negara, janga main hantam saja, kedepankan akhlak yang sopan, jaga mulut anda, Ahok! Anda akan lebih banyak didukung rakyat, kalau anda bisa menjaga  mulut,  Ahok jangan arogan, Ahok  jangan merasa mentang-mentang sedang menjadi pejabat, ingat jabatan itu sementara, itu fana!

Secara pribadi saya tak ada masalah dengan gaya Ahok, tapi ketika Ahok ingin membubarkan FPI, saya harus ikut bicara! Karena bagaimanapun angota-anggota FPI adalah saudara saya seiman! Sedangkan dengan Ahok saya bersaudara sebangsa dan setanah air, tak ada masalah dengan perbedaan agama, silahkan Ahok dengan agamanya, saya dengan agama saya! Ahok paham itu, karena sejak kecil sudah belajar tentang Islam. Jadi mari saling rangkul dan berjabat tangan, hidup dengan damai, tentram dan tidak saling menghabisi dan tidak saling menjatuhkan satu sama lain.

Ahok dan FPI harus damai. Ahok tak boleh membubarkan FPI, FPI itu dibina, bukan dibinasakan! Saya salah seorang yang tidak setuju Ahok membubarkan FPI. Sekali lagi kalau ada yang salah, ya dibenarkan. Kalau ada yang bengkok di FPI ya diluruskan. Kalau ada yang bandel, ya dinasehati. Kalau ada yang melawan ya dirangkul, bukan main gebuk, main tembak, bukan main hajar saja! Ini negara hukum, Hok! Anda sebagai pejabat tak seharusnya main gebuk, main pukul, main tembak, walau dengan puluru karet sekalipun! Ayo kedepankan rasa saling menyayangi, bukan salin membenci!

Jadi sekali lagi, Ahok dan FPI jangan saling menghancurkan, ayo berdamai, karena damai itu indah. Bila Ahok dan FPI berdamai akan banyak manfaatnya, antara lain: Jakarta akan lebih aman dan tentram, demo FPI akan berkurang terhadap Ahok, Ahok akan lebih fokus membenahi dan membangun Jakarta, ketimbang ribut terus. Banyak manfaat lainnya, dan anda bisa tambahkan. Dan jangan lupa, apa bila ada dua pihak yang ribut, berantem, gontok-gontokan, yang senang hanya setan, karena hanya setan yang tak suka perdamaian! Sekali lagi damai itu indah, dengan perdamaian membangun bangsa lebih mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun