Mohon tunggu...
Vira Sabila
Vira Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menuliskan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Impianku

9 Desember 2024   22:12 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:12 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Assalamualikum wr wb 

Aku dan mimpiku " gantung lah cinta- cita mu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit. Karena jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara Bintang- Bintang. Ya, kata kata itulah yang terus saya jadikan motifasi dan semangat saya saat ini . nama saya vira seorang anak Perempuan satu satunya dalam adek beradik, dari keluarga yang sederhana. Kini saya duduk dibangku kuliah tepatnya disemester tiga ,sebelumnya saya tamatan dari Sekolah Menegah Kejuruan ( SMK 6 Kota Tanjung Balai) saya mengambil jurusan Farmasi pada saat itu , 3 tahun saya belajar smk 6 itu saya pun berpikir apakah saya jadi seorang Apoteker suatu saat nanti yang melayani seseorang yang lagi sakit. Pada saat saya mau wisuda saya pun mengkuburkan cita - cita saya yang mau menjadi Apoteker . pada saat itu pun keluarga saya tidak sanggup dengan biaya besar itu , pada saat itu juga mengkuburkan cita-cita saya menjadi seorang Apoteker dan saya yakin ada jalannya saya akan tetap kuliah. Saya pun memberitahu kepada orang tua saya ayah, mak awak masuk UMA aja ya Ayah, mak kan dekat gak jauh dari ayah sama mak, tetapi orang tua saya melarang saya kuliah UMA. Saya pun sudah tidak ingin kuliah lagi pada saat itu, tetapi orang tua saya dan keluarga saya menyuruh saya tetap kuliah mereka pun menyeruh saya masuk " Univertas Islam Negeri" saya pun mencobanya memang banyak masalah yang saya hadapin saat itu tetapi saya diberikan Allah teman yang selalu nemenin saya pada saat saya ujian.Hari demi hari malam demi malam Saya menunggu waktu penguman dari kampus itu, saya berdoa kepada Allah " Ya Allah aku sudah menerima apa yang sudah kau takdirkan untuk hambamu ini, ya Allah luluskan aku dari kampus yang diniginkan orng tua ku dan sekarang aku mengingikan kampus ini ya Allah". Pada saat itu saya pikir masalah tentang kuliah saya sudah tidak ada lagi tetapi masalah pun datang lagi yang membuat diri saya saat itu mau patah semangat dengan perkataan seseorang . Saya pun berserah kepada Allah dengan semua masalah pada saat itu . Tiba la saatnya penguman dari kampus UIN pada saat itu saya tidak yakin bahwasanya saya akan lulus dikampus yang diinginkan oleh kedua orang tua saya, tiba la saatnya penguman dari kampus saya pun menyuruh teman saya membukak penguman itu, saat itu juga saya pun di nyatakan " LULUS ". Saya pun bersyukur kepada Allah dengan banyak masalah yang saya hadapin denga kesabran Allah memberikan hadiah kelulussan dari kampus yang diinginkan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun