Mohon tunggu...
Virani Ramadhani
Virani Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiii, Welcome!

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran C. W. Mills tentang Sistem Sosial Budaya dan Imajinasi Sosiologi

16 November 2022   23:03 Diperbarui: 16 November 2022   23:10 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Charles Wright Mills lahir pada 28 Agustus 1916, ia mendapatkan gelar A.B dan A.M dari Universitas Texas di tahun 1939, yang kemudian di Universitas Wisconsin ia mendapatkan gelar Ph.D, lalu pada 1946, di Universitas Columbia ia bergabung dengan Fakultas Sosiologi dan menjadi dosen sosiologi. 

Mills memandang dunia dari perspektif teoritis yang dipengaruhi oleh Max Weber mengenai pandangan menyeluruh dari sistem sosial budaya. Pada sistem ini, meliputi nilai kemanusiaan, pikiran dan perilaku yang saling bergantung. 

Mills: Rasionalisasi 

Rasionalisasi ialah media praktis dari pengetahuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuannya meliputi efisiensi dan kemampuannya adalah koordinasi total juga kontrol atas proses sosial yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Rasionalisasi ini merupakan tema yang terpusat di pemikiran Mills dengan asumsi dasarnya tentang sifat manusia dan masyarakat. 

Asumsi tersebut diantaranya; manusia tidak dapat dipisahkan dari struktur sosial dan sejarah yang membentuk mereka dan wadah interaksinya. Lalu adanya norma-norma, nilai dan sistem kepercayaan di dalam masyarakat dapat membuat manusia termotivasi serta perubahan struktural juga sering melemparkan "kata-kata motivasi" pada kehidupan masyarakat. Kemudian, terjadi peningkatan dalam masyarakat menjadi lebih besar, lebih merangkul dan lebih saling berkaitan sebagai suatu lembaga pada berbagai perubahan struktural di dalamnya. Akibatnya, tempo perubahan sudah mempercepat era modern dan perubahan menjadi lebih berat bagi mereka yang berada di bawah kendali dan tunduk pada organisasi-organisasi yang membesarkannya.

Mills: White Collar Worker

Menurut Mills, akar dari hadirnya pekerja kerah putih pada perubahan pekerjaan disebabkan pertumbuhan terakhir di birokrasi, perubahan teknologi serta bertambahnya kebutuhan pada fungsi pasar barang di masyarakat industri. 

Rutinitas pekerja tidak disarankan menggunakan keputusan sendiri yang bersifat independen, pengambilan keputusan harus sesuai dengan aturan yang ketat. Munculnya pekerja kerah putih memicu efek mendalam pada sistem pendidikan di birokrasi masyarakat. 

Lalu Mills berpendapat bahawa pendidikan di Amerika telah bergeser ke arah yang berfokus kejuruan. SMA dan Perguruan Tinggi telah menjadi tempat pelatihan untuk birokrasi besar pemerintah juga industri. 

Mills : Masalah sosial

Mills mengidentifikasi 5 masalah sosial yang menyeluruh di dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain; alienasi, kurangnya moral/ apatis, ancaman terhadap demoktasi dan kebebasan manusia serta konflik anatar rasionalitas birokrasi dan akal manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun