Mohon tunggu...
Virani Ramadhani
Virani Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiii, Welcome!

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Fungsionalisme Struktural Menurut Pandangan Talcott Parsons

19 September 2022   19:34 Diperbarui: 19 September 2022   21:59 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asumsi dasar dari teori fungsionalisme structural seperti analogi dari anatomi tubuh manusia. Menurut Parsons, masyarakat itu terintegrasi atas dasar kesepakatan dari anggotanya terhadap nilai-nilai kemasyarakatan, mereka memiliki kemampuan mengatasi perbedaan di dalam masyarakat, sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. 

Dengan demikian, makna masyarakat bagi Parsons yaitu masyarakat  merupakan kumpulan system-sistem sosial yang saling berhubungan dan bertergantungan. 

Menurutnya, jika terdapat satu problem di masyarakat, maka anggota masyarakat yang lain akan terkena dampaknya. Sama halnya dengan anatomi tubuh manusia, jika salah satu organ sedang tidak berfungsi dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap fungsi organ lainnya.

Terdapat aktor dan sistem sosial dari teori fungsional structural yang  menurut parsons, actor teori ini merupakan kombinasi dari pola nilai-nilai dan orientasi yang diperoleh dari derajat yang sangat penting yang dominan dalam nilai-nilai sistem sosial. Jadi, individu merupakan actor karena tidak terlepas dari proses sosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. 

Kemudian individu akan memiliki orientasi atau tujuan terhadap masyarakatnya, orientasi tersebut pasti berbeda antar setiap individu. Sistem sosial terdiri dari beberapa actor individu yang saling berinteraksi, kemudian mereka memiliki motivasi, orientasi untuk mencapai kepuasan dalam simbol bersama yang terstruktur secara kultural. 

Sistem sosial sebenarnya bagian dari consensus atau kesepakatan bersama yang diwujudkan atau di manifestasikan dalam bentuk simbol bersama, seperti hukum, tradisi, nilai dan norma.

Komponen-komponen pada  system sosial, yaitu actor, interaksi, lingkungan, optimalisasi kepuasan dan kultur dari actor. Untuk memelihara pola nilai integrasi, haruslah menjaga keseimbangan bermasyarakat dengan cara internalisasi dan sosialisasi. Parsons mengatakan, umumnya actor berperan sebagai penerima pasif dalam proses sosialisasi. 

Dalam konteks sosialisasi, individu akan ditanamkan berbagai pola nilai dalam masyarakatnya berupa aturan, pola nilai, adat istiadat atau tradisi. Pada proses sosialisasi yang telah berhasil menanamkan pola nilai pada diri individu, kemudian terjadilah proses internalisasi yang semakin menguat pada diri individu karena pola nilai tersebut sudah melekat pada diri individu atau biasa disebut kesadaran koloktif. Jadi, ketika individu memiliki kesadaran kolektif, artinya individu tersebut sudah menjadi bagian inti dari masyarakat.

Poin penting dalam tindakan sosial actor, meliputi:

  • Tindakan manusia bersifat volunteeristic atau sukarela. Artinya, individu secara sukarela menerima pola nilai (aturan, nilai, norma, dsb) untuk melekat ke dalam dirinya. 
  • Tindakan individu dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dalam memilih tujuannya  yang didasari dengan nilai, norma yang telah di internalisasikan pada dirinya. 
  • Tindakan individu memiliki kebebasan untuk memilih sarana atau alat untuk menggapai tujuannya. Tindakan individu dalam kehidupannya diorientasikan pada tujuannya. 
  • Tindakan individu ditentukan oleh orientasi subjektif berupa motivasional dan orientasi nilai. Jadi, dalam teori fungsional structural, tindakan sosial aktor selalu memiliki orientasi atau tujuan yang di dasarkan pada nilai, norma, aturan yang ada pada masyarakatnya melalui proses sosialisasi dan internalisasi yang sudah tertanamkan dalam diri individu.

Pada teori fungsionalisme structural, masyarakat adalah bagian dari kumpulan sistem-sistem sosial yang berhubungan dan saling betergantungan. Dan masyarakat sebagai sebuah jalinan dari sistem, selain itu juga sebagai organisme biologis, dan sebagai nilai, norma, kohesi, consensus sosial, serta masyarakat juga sebagai keteraturan dan fungsi keseimbangan.

canva.com
canva.com

Menurut Parsons, terdapat cara untuk mempertahankan stabilitas masyarakat agar tertap eksis, harmonis dan seimbang  yaitu melalui konsep AGIL yang artinya Adaptasi, Goal Attainment, Integrasi dan Latensi. Adanya konsep tersebut dimaksud agar permasalahan di masyarakat dapat terselesaikan dari berbagai solusi. Dalam konteks AGIL, terdapat empat subsistem di dalam sistem sosial masyarakat, meliputi sistem ekonomi, politik, sosial dan budaya. Parsons beranggapan bahwa adanya subsistem tersebutlah yang sangat melekat dengan sistem sosial di masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun