Mohon tunggu...
Virani Ramadhani
Virani Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiii, Welcome!

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Pemikiran Karl Marx dan Durkheim, Dua Sosiolog Klasik

11 September 2022   16:46 Diperbarui: 11 September 2022   16:49 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KARL MARX (5 Mei 1818-14 Maret 1883)

1.  Dialektika Marx

Dialektika berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'dialego' yang berarti pembalikan atau pembantahan. Dialektika juga bermakna sebagai seni pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan pada suatu perdebatan dari satu petentangan berikutnya.

Prinsip ontologis dialektika Hegel dan Marx

Marx -> Dialektika materi

  • Kenyataan terlahir melalui proses dialektika
  • Dunia ide atau kesadaran adalah suatu perwujudan dari dunia realitas

Hegel -> Dialektika ide

  • Ide- ide atau kesadaran terlahir melalui proses dialektika

Dunia realitas adalah sebuah perwujudan dari dunia ide

2.  Materialisme Historis dan Dialektis

  • Materialisme Historis ialah sebuah interpestasi mengenai kehidupan bermasyarakat yang di dasarkan pada landasan materinya.
  • Salah satu asumsi dasarnya yaitu Kehidupan manusia dilahirkan oleh kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dasar, akan tetapi kebutuhan tersebut secara historis berubah pada dirinya sendiri secara berkelanjutan dengan memproduksi kebutuhan lebih banyak lagi, maka dari itu kebutuhan manusia selain menjadi dasar motivasi juga dasar ekonomi
  • Materialisme Dialektis ialah sebuah interprestasi atas segala fenomena alam yang terjadi berdasarkan pada materi.
  • Salah satu asumsi dasarnya ialah pengetahuan realistis secara otomatis menjadi tidak dapat dipisahkan dari kesadaran dalam diri manusia. Dan terdapat asas materialisme, antara lain: gerak, berelasi, perubahan dari kuantitatif menjadi kualitatif dan sebaliknya, serta kontradiksi.

3.  Kerangka Struktur Masyarakat menurut Marx

Menurut Marx, masyarakat harus selalu dipahami dalam kerangka struktur, meliputi: Suprastruktur dan basis struktur (infrastruktur). Suprastruktur berkaitan dengan sosial,politik,, budaya, filsafat, agama, pendidikan dan kesenian. Sedangkan basis struktur/ infrastruktur, meliputi ekonomi (hubungan produksi juga alat-alat produksinya) dan determinisme ekonomi.

Cr. Virani Ramadhani
Cr. Virani Ramadhani

4.  Perkembangan masyarakat menurut Marx

"Masyarakat ideal yaitu masyarakat komunis' (Karl Marx, Manifesto partai Komunis). Perkembangan masyarakatnya dimulai dari masyarakat komunis primitif sampai pada perkembangan masyarakat komunis.

 Masyarakat menurut Marx

Masyarakat adalah suatu entitas materi dari formasi sosial dalam mode produksi yang khas. Lalu formasi sosial ialah gejala yang terjadi pada dua atau lebih cara produksi yang hadir secara bersamaan dalam masyarakat, dan salah satu cara produksi lebih dominan dari yang lain.

Marx membagi masyarakat menjadi dua, yaitu: borjuis dan proletar. 

Manusia menurut Marx

Dalam pemahaman Marx, manusia bukanlah subjek ataupun objek yang terpisahkan satu sama lain, akan tetapi manusia merupakan sebjek sekaligus objek.

5.  Alienasi (keterasingan diri manusia)

Menurut Marx, alienasi bukan berarti manusia tidak akan menempatkan dirinya sebadai pelaku keika ia menguasai dunianya sebagai manusia dan manusia lain.

6.  Sosialisme

Sosialisme ialah suatu paham yang menerangkan bahwa hak milik pribadi/ property serta pendidstribusian kemakmuran dapat dikontrol secara bersamaan atau komuitas dan bukan secara pribadi atau hanya suat kelompok saja. Di dalam kenegaraan, komunitas mengacu pada rakyat dan pribadi mengacu pada seseorang atau hanya kelompok tertentu saja.

Komunisme -- sosialisme

Sosialisme bersifat utopis/mimpi/hanya sebuah teori tanpa adanya tindakan.Sedangkan komunisme yang dicetuskan oleh Marx adalah sosialisme yang bertindak dan diwujudkan.Maka dari itu, setelah hadirnya komunisme, kaum sosialis disebut sebagai kaum utopis/ pemimpi. Sedangkan komunisme Marx, jelas menyatakan bahwa melalui jalan revolusi sajalah kaum proletar (kaum tanpa capital/modal) dapat merampas seluruh sumber dan factor- factor produksi sehingga mengakhiri era kapitalisme yang kemudian menuju era hidup bersama dalam komunitas kemakmuran bersama (masyarakat komunis/ tanpa kelas).

7.  Dialektika masyarakat Marx

Terdapat masyarakat borjuis dan proletar, yang dapat berubah karena konflik dan pertentangan sosial melalui kesadaran palsu (false conciousness). Kemudian masyarakat yang memiliki kesadaran kelas (conciousess) dengan perjuangan kelas sebagai metode perubahan masyarakat.

Cr. Virani Ramadhani
Cr. Virani Ramadhani

David Emile Durkheim (15 April 1858 -- 15 November 1917)

Sosiologi dan fakta sosial

  • Durkheim berpendapat bahwa kita harus membatasi sosiologi pada kajian analisis mengenai fakta sosial
  • Dalam perspektif Durkheim, sosiologi sederhananya ialah 'ilmu dari fakta sosial'.
  • Tugas sosiolog menurut Durkheim yaitu mencari relasi antar fakta sosial serta menyiapkan hukum yang berlaku didalamnya.
  • Setelah hukum  yang tepat dalam struktur sosial dan institusi sosial ini ditemukan, barulah sosiolog dapat menentukan apakah suau masyarakat tertebtu dalam keadaan sehat atau patologis, dan kemudian memberikan solusi yang sesuai.

Mayarakat menurut Durkheim

Masyarakat merupakan sesuatu yang hidup, berpikir dan bertingkah laku sesuai yang dihadapkan pada fakta-fakta sosial yang seolah-olah berada di luar individu.

1.   Fakta sosial menurut Durkheim

Durkheim membagi fakta sosial menjadi dua, yaitu:

  • Fakta sosial material, ialah suatu hal yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi, dan merupakan bagian dari dunia nyata (external woeld) yang mengatur individu. Fakta sosial material meliputi masyarakat, komponen struktur masyarakat, komponen morfologi masyarakat , jaringan komunikasi dan perumahan.
  • Fakta sosial non-material adalah sesuatu yang dianggap nyata (rxternal) dan merupakan fenomena yang bersifat intersubjektif, yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia. Fakta sosial non material yang terdiri dari norma, nilai-nilai, moralitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif, peristiwa-peristiwa sosial dan budaya pada umumnya.

2.  Solidaritas Sosial

Solidaritas sosial adalah suatu bentuk relasi antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama serta diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Menurut Durkheim, masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Pada masyarakat sederhana, mereka mengembangkan bentuk solidaritas sosial mekanik, sedangkan masyarakat modern mengembangkan bentuk solidaritas sosial organic. 

Pada gambar berikut, beberapa hal yang membedakan antara solidaritas mekanik dengan organk:

Cr. Virani Ramadhani
Cr. Virani Ramadhani

3.  Bunuh diri (suicide)

Pemikiran tentang bunuh diri adalah rumusan dari buku Durkheim yaitu "Suicide (1897)". Kasus bunuh diri merupakan fakta sosial yang berkaitan dengan nilai, norma, aturan dan agama yang berkembang di masyarakat. Bunuh diri dapat disebabkan karena dua hal, yaitu renggangnya solidaritas sosial dan atau terlalu eratnya solidaritas sosial.

Durkheim menggolongkan bunuh diri menjadi empat tipe, antara lain:

1.  Bunuh diri egoistic

  • Tipe individu cenderung introvert (tertutup),
  • Lemahnya ikatan sosial antara dirinya dengan masyarakat
  • Individu merasa tidak dapat memenuhi kebutuhan/ harapan pribadinya, sehingga ia mengalami "arus depresi dan kekecewaan".

2. Bunuh diri anomik

  • Secara moral, disebabkan oleh keadaan individu yang kehilangan cita-cita, tujuan, nilai, dan norma dalam hidupnya, sehingga menimbulkan kebimbangan pada dirinya. Karena merasa telah kehilangan dan tidak ada arah hidup lagi, akhirnya dirinya memilih jalan pintas berupa bunuh diri.
  • Contohnya, seperti post-power syndrome, mendadak jatuh miskin.

3.   Bunuh diri altruistic

  • Individu terikat kuat dengan masyarakat/kelompok ataupun lingkungan sosialnya.
  • Dirinya mengganggap bahwa kepentingan kelompoknya berada di atas kepentingan pribadi.
  • Adanya keyakinan dirinya jika melakukan bunuh diri akan menghasilkan kebaikan untuk lingkungan sosialnya ataupun masyarakat.
  • Contohnya, bom bunuh diri yang mengatasnamakan jihad, seorang tentara yang rela mati demi Negara.
  • Bunuh diri fatalistaik
  • Regulasinya beupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang ada di dalam dirinya meningkat. Karena meningkatnya regulasi ini, meningkat pula tekanan sosial yang diterima dirinya. Namun jika sudah tidak sanggup mewujudkan regulasi yang tinggi, akhirnya dirinya menyerah dengan melakukan bunuh diri. Contohnya, antara lain adanya himpitan ekonomi dan semakin meningkatnya popularitas (misalkan seorang artis yang semakin popular, ia akan dituntut menjadi sempurna, tidak boleh melakukan sedikitpun kesalahan dan pastinya memiliki komunitas pembenci yang diterima sebagai tekanan sosial)

Cr. Virani Ramadhani
Cr. Virani Ramadhani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun