Mohon tunggu...
Virani Ramadhani
Virani Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiii, Welcome!

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Pemikiran Karl Marx dan Durkheim, Dua Sosiolog Klasik

11 September 2022   16:46 Diperbarui: 11 September 2022   16:49 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Durkheim membagi fakta sosial menjadi dua, yaitu:

  • Fakta sosial material, ialah suatu hal yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi, dan merupakan bagian dari dunia nyata (external woeld) yang mengatur individu. Fakta sosial material meliputi masyarakat, komponen struktur masyarakat, komponen morfologi masyarakat , jaringan komunikasi dan perumahan.
  • Fakta sosial non-material adalah sesuatu yang dianggap nyata (rxternal) dan merupakan fenomena yang bersifat intersubjektif, yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia. Fakta sosial non material yang terdiri dari norma, nilai-nilai, moralitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif, peristiwa-peristiwa sosial dan budaya pada umumnya.

2.  Solidaritas Sosial

Solidaritas sosial adalah suatu bentuk relasi antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama serta diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Menurut Durkheim, masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Pada masyarakat sederhana, mereka mengembangkan bentuk solidaritas sosial mekanik, sedangkan masyarakat modern mengembangkan bentuk solidaritas sosial organic. 

Pada gambar berikut, beberapa hal yang membedakan antara solidaritas mekanik dengan organk:

Cr. Virani Ramadhani
Cr. Virani Ramadhani

3.  Bunuh diri (suicide)

Pemikiran tentang bunuh diri adalah rumusan dari buku Durkheim yaitu "Suicide (1897)". Kasus bunuh diri merupakan fakta sosial yang berkaitan dengan nilai, norma, aturan dan agama yang berkembang di masyarakat. Bunuh diri dapat disebabkan karena dua hal, yaitu renggangnya solidaritas sosial dan atau terlalu eratnya solidaritas sosial.

Durkheim menggolongkan bunuh diri menjadi empat tipe, antara lain:

1.  Bunuh diri egoistic

  • Tipe individu cenderung introvert (tertutup),
  • Lemahnya ikatan sosial antara dirinya dengan masyarakat
  • Individu merasa tidak dapat memenuhi kebutuhan/ harapan pribadinya, sehingga ia mengalami "arus depresi dan kekecewaan".

2. Bunuh diri anomik

  • Secara moral, disebabkan oleh keadaan individu yang kehilangan cita-cita, tujuan, nilai, dan norma dalam hidupnya, sehingga menimbulkan kebimbangan pada dirinya. Karena merasa telah kehilangan dan tidak ada arah hidup lagi, akhirnya dirinya memilih jalan pintas berupa bunuh diri.
  • Contohnya, seperti post-power syndrome, mendadak jatuh miskin.

3.   Bunuh diri altruistic

  • Individu terikat kuat dengan masyarakat/kelompok ataupun lingkungan sosialnya.
  • Dirinya mengganggap bahwa kepentingan kelompoknya berada di atas kepentingan pribadi.
  • Adanya keyakinan dirinya jika melakukan bunuh diri akan menghasilkan kebaikan untuk lingkungan sosialnya ataupun masyarakat.
  • Contohnya, bom bunuh diri yang mengatasnamakan jihad, seorang tentara yang rela mati demi Negara.
  • Bunuh diri fatalistaik
  • Regulasinya beupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang ada di dalam dirinya meningkat. Karena meningkatnya regulasi ini, meningkat pula tekanan sosial yang diterima dirinya. Namun jika sudah tidak sanggup mewujudkan regulasi yang tinggi, akhirnya dirinya menyerah dengan melakukan bunuh diri. Contohnya, antara lain adanya himpitan ekonomi dan semakin meningkatnya popularitas (misalkan seorang artis yang semakin popular, ia akan dituntut menjadi sempurna, tidak boleh melakukan sedikitpun kesalahan dan pastinya memiliki komunitas pembenci yang diterima sebagai tekanan sosial)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun