3. Â Teori fenomenologi
Salah satu tokohnya dari teori ini yaitu Alfred Schutz, fenomenologi mengatakan bahwa manusia dapat menciptakan dunianya sendiri dengan memberikan arti kepada perbuatan tertentu dan manusia lain memahami tindakan itu dengan penuh arti. Metode penelitian yang dapat dilakukan adalah tinggal di lingkungan masyarakatnya atau tabayyun.
4. Â Teori etnometodologi
Teori ini dikemukakan oleh Grafinkel, dikatakan bahwa pokok masalah dari etnometodologi adalah pertukaran komunikasi dan disebut sebagai proses komunikasi yang menuju saling memahami diantara para pelaku komunikasi.
Ketiga, paradigma perilaku sosial, paradigma ini memusatkan perhatian pada hubungan antar individu dan hubungan individu dengan lingkungannya. Paradigma ini menyatakan bahwa objek studi sosiologi yang konkret dan realistis adalah perilaku individu yang nampak. Jadi, menurut paradigma ini, tingkah laku seorang individu memiliki hubungan dengan lingkungan yang mempengaruhinya dalam berperilaku.
Pada paradigma perilaku sosial, teori yang tergabung di dalamnya antara lain teori behaviour Sosiologi dan teori pertukaran. Teori behaviour, menurut Homans diartikan bahwa tingkah laku yang terjadi di masa lalu mempengaruhi tingkah laku di masa sekarang. Sedangkan teori pertukaran yang tercipta dari asumsi dasar bahwa semua kontak di antara manusia itu bertolak dari skema memberi dan mendapatkan kembali sesuatu dalam jumlah yang sama.
Dengan demikian, menurut Ritzer, ketiga paradigma tersebut pada hakekat nya memiliki nilai positif dan negatif. Namun ritzer supaya tidak terjadi perdebatan, ia tawarkan paradigma integratif, jadi para ilmuan tidak hanya pada satu paradigma saja tetapi bisa menggunakan tidak hanya salah satunya saja.
Source : Paradigma Sosiologi versi George Ritzer (on Spotify Podcast @Syaifudinsosio)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H