Mohon tunggu...
Vira Anandha
Vira Anandha Mohon Tunggu... Mahasiswa - enjoy!

enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Krupsu" Produk Inovatif Kerupuk Susu Sapi Khas Desa Duwet oleh Mahasiswa KKN UM 2021

8 Juli 2021   16:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   16:16 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi : Pengemasan Kerupuk Susu oleh Partisipan

                  


Desa Duwet yang terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang menjadi salah satu sasaran kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Negeri Malang. Desa ini terdiri dari 2 dusun, yakni Dusun Petungsewu dan Dusun Kedampul. Sabtu (26/6) telah dilaksanakan kegiatan "Pelatihan Kewirausahaan melalui Pengolahan Kerupuk Susu Sapi" di rumah Bapak Mislan, salah seorang warga Dusun Petungsewu. 

Pelatihan yang diikuti oleh 10 warga Dusun Petungsewu ini digagas oleh 2 mahasiswa UM yaitu Ajeng Vantika dan Dimas Arys Prasetyo. Latar belakang diadakannya pelatihan ini adalah adanya potensi susu sapi di Dusun Petungsewu. Namun, hingga saat ini masyarakat menjual hasil pemerahan berupa susu segar saja tanpa diolah lebih lanjut. 

Harapannya dengan diadakan pelatihan ini, harga jual susu segar dapat lebih tinggi sehingga perekonomian warga juga terus meningkat. Hal ini selaras dengan harapan Kepala Desa Duwet, Ibu Titik Kholadawilah "Saya ingin desa Duwet lebih maju dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, misalnya terkait  administrasi kependudukan. Kemudian dengan memberikan pelatihan keterampilan pada masyarakat agar  ekonominya meningkat."

Dok. Pribadi : Pemateri mempresentasikan proses menggoreng kerupuk susu
Dok. Pribadi : Pemateri mempresentasikan proses menggoreng kerupuk susu


Partisipan dari pelatihan ini menyambut baik inovasi kerupuk susu. Pembuatan kerupuk susu dirasa mudah dan hasilnya digemari banyak orang.   Mahasiswa KKN UM melakukan beberapa persiapan sebelum pelatihan dilaksanakan, mulai dari observasi hingga uji coba pembuatan kerupuk susu. Bahan -- bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk susu di antaranya : susu sapi segar, tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, dan penyedap rasa. Tahap pembuatan kerupuk susu tentu diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian merebus susu sapi dan mendinginkannya sekitar 15 menit. 

Setelah dirasa cukup dingin, susu dituang ke dalam campuran tepung, bawang putih yang telah dihaluskan, garam, dan penyedap rasa sambil diaduk perlahan hingga menjadi adonan bertekstur kental. Selanjutnya adonan dimasukkan ke dalam plastik dan dikukus selama kurang lebih satu jam. Setelah itu, adonan didinginkan pada suhu ruang selama dua jam lalu dipotong tipis. 

Potongan adonan harus dijemur di bawah terik matahari selama satu hingga dua hari untuk kemudian digoreng.  Pada pelatihan ini, proses menjemur tidak dilakukan karena pemateri (Ajeng dan Arys) sudah menyiapkan kerupuk siap goreng guna efisiensi waktu. Setelah kerupuk digoreng, warga dipersilakan untuk mencicipinya. "Rasanya enak dan gurih. Cocok untuk dijual apalagi dijadikan camilan saat lebaran.", ujar Bu Mislan. Tahap selanjutnya adalah pengemasan kerupuk yang dilakukan oleh seorang partisipan dengan panduan dari pemateri.

Dok. Pribadi : Pengemasan Kerupuk Susu oleh Partisipan
Dok. Pribadi : Pengemasan Kerupuk Susu oleh Partisipan

Setelah kerupuk dikemas, pemateri menyampaikan bahwa kisaran harga jual kerupuk adalah Rp8.000 hingga Rp10.000 per 100 gramnya. Harga jual ini telah dihitung berdasarkan harga bahan dan perlengkapan yang diperlukan. 

Partisipan terlihat antusias dan termotivasi untuk memproduksi kerupuk susu karena dapat menambah harga jual susu serta membuka peluang usaha baru. Pelatihan kewirausahaan melalui pengolahan kerupuk susu ini diharapkan dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi warga Duwet khususnya Dusun Petungsewu.

Penulis : Hafizhah, Dimas, dan Ajeng
Editor   : Ajeng dan Vira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun