Halo sobat merdeka! Perkenalkan nama saya  Ulpa Vira Ramayanti, mahasiswi Universitas sriwijaya jurusan Administrasi Publik yang sekarang berada di semester 5. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan program yang saya impikan dari semester 2 dimana saat itu masih virus Covid 19, perkuliahan masih secara daring sehingga membuat saya tidak bisa ke kampus untuk mengurus berkas dan saya bersyukur sekali  karena semester 5 bisa lolos dan merasakan perkuliahan dipulau Jawa tepatnya dikampus Universitas Jember. PMM memberikan saya banyak pengalaman seperti bertemu dengan teman-teman yang berada diseluruh Indonesia, bertemu dengan tokoh-tokoh inspiratif,hal yang menyenangkan belajar di pulau Jawa karena dari SD hingga SMA saya selalu diProvinsi  Sumatera Selatan  dan hal yang paling seru serta menyenangkan PMM memberikan kegiatan Modul Nusantara didalamnya  meliputi pembelajaran mengenai kebhinekaan,refleksi,inspirasi. Kegiatan Modul Nusantara meningkatkan pemahaman saya akan  indahnya toleransi dan  kayanya Indonesia mulai dari Bahasa,agama ,kepercayaan melalui teman-teman satu kelompok,Tokoh-tokoh inspiratif, museum, rumah ibadah dan tempat-tempat yang telah saya kunjungi.
Pada Modul Nusantara, saya mendapatkan dosen pembimbing Ibu  Nurul Dwi Novikarumsari S.P., M.Si dan mentor kak Raisa. Berikut ini cerita modul saya  yaitu :
1. Minggu Pertama,Ask me everything di Lapangan Rektorat Universitas Jember. Pada modul pertama saya mendapatkan pengetahuan tentang tempat wisata,baju adat,makanan khas daerah yang direkomendasikan dari Aceh,Riau,Medan,Nusa Tenggara Timur,Lampung,Sulawesi,Jambi melalui pertanyaan yang diberikan dan saya tahu baju adat bugis serta  tingginya biaya yang dibutuhkan jika ingin menikahi wanita Bugis. Besoknya kami bermain games Gobak sodor di Lapangan Universitas Jember. Pada games ini kami dibagi menjadi 4 kelompok lalu dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kalah dan menang dimana kalah harus menjaga dan mengejar kelompok lawan sedangkan kelompok yang menang harus menggunakan strategi, bekerja sama ,kompak agar sampai ke garis finish tanpa terkena sentuhan dari kelompok yang mengejar. Permainan  ini mengajarkan saya bahwa kekompakan dan saling mendengar adalah hal yang penting.
2. Minggu kedua,Menonton film pendek dan memberikan review bersama kelompok. Pada modul ini kami menonton film tentang keanekaragaman kepercayaan di Indonesia  seperti kepercayaan merapu di Sumba dan perjalanan kebatinan di Cirebon yang mana mengalami diskriminasi,dianggap antek PKI dan sesat karena tidak memeluk 6 agama resmi di Indoesia tetapi mereka semua tetap semangat memperjuangkan hak-haknya dan teguh pendirian untuk menuliskan kepercayaannya di KTP seperti menganut kepercayaan merapu atau dikosongkan karena tidak mau membohongi diri sendiri lalu dilanjutkan dengan kegiatan Budaya dalam slide dimana kami bercerita tentang daerah asal kami  seperti budaya, adat istiadat, tarian, musik, makanan melalui PPT. Pada Modul ini Saya tahu budaya, adat istiadat, tarian, musik, makanan, wisata dan hal unik lainnya dari teman-teman saya seperti jambi,Riau yang mana syair dan pantunnya enak sekali didengar,Sulawesi khususnya suku mandar,Aceh,Medan khususnya suku batak dan karo yang mempunyai banyak sekali nama marga dan peraturan jika ingin menikah seperti daam memilih pasangan tidak boleh 1 marga,NTT terutama keindahan wisatanya yaitu pulau kemodo.
3. Minggu ketiga melakukan kegiatan Kelas bersama narasumber Ibu Herlina Irawati Permadi, S.Pt., M.Sc mengenai literasi digital karena era sekarang ini mudah sekali bagi kita mendapatkan informasi tetapi kita harus benar-benar cerdas untuk memilih informasi yang benar-benar tidak hoax.
Setelah itu kami melakukan kegiatan Eksplorasi Seni Dari Akar Budaya dimana pada modul ini saya tahu keunikan dan hal yang dibanggakan oleh teman kelompok saya melalui gambar seperti mie aceh,batik,jembatan Ampera,rumah adat,wisata,keindahan pulau komodo,Bau Peapi makanan khas suku Mandar ,ada pantun dari lampung dan ada puisi dari Riau.
4. Minggu Keempat melakukan kegiatan Menggambar Pohon kehidupan kami masing-masing dari masa lalu hingga masa depan di taman Petik Bunga Arjasa Jember lalu dilanjutkan dengan malam keakraban yang mana disaat itu kami bersama-sama membuat api,membakar jagung,membakar sosis,bakso,nugget,otak-otak dan camping. Kegiatan malam ini membuat kami lebih dekat,kompak dan saling mengenal karakter satu sama lain.Pada modul ini saya mengetahui semua pohon kehidupan teman-teman kelompok yang bisa menjadi inspirasi dan rencana untuk kehidupan saya selanjutnya.
5. Minggu Kelima kami melakukan kegiatan yang bertema Keragaman Lagu Daerah. Pada saat ini Kami kelompok 3,mentor,Dosen Modul duduk sambil mendengarkan lagu daerah masing-masing dan memandang kehidupan nelayan dipantai puger. Pada modul ini saya tahu banyak lagu daerah dari teman saya terutama lagu medan dan jawa.
Besoknya kami melakukan kegiatan yang bertema Potensi Kekayaan Daerah. Pada saat ini Kami kelompok 3,Dosen modul,kk mentor dan narasumber datang kepantai cemara lalu duduk dibawah pohon cemara sambil melakukan diskusi tentang Jember,Madura yang tentunya berbeda dengan daerah asal kami mulai dari bahasa sehingga setiap membeli makanan terkadang ada miskom. Pada modul ini Saya tahu bahasa Madura,Makanan Jember,Adat dan kebiasaan masyarakat Jember.
6. Minggu keenam kami mengunjungi Gereja Katholik Santo Yusup dan Masjid Cheng Hoo. Pada modul ini saya  melihat keunikan masjid china dan mengajarkan saya untuk meningkatkan  toleransi dengan agama yang selain Islam karena sejatinya kita sama-sama menyembah tuhan tetapi dengan cara yang berbeda sesuai dengan keyakinan kita saja.
7. Minggu ketujuh kami mengunjungi Museum Huruf Jember. Pada modul ini Saya tahu akan kayanya aksara yang ada didunia dan dinusantara  dan bahkan ada silsilah keluarganya  yang mempunyai fungsi berbeda-beda  seperti pada negara Yunani dahulu yang mempunyai huruf khusus untuk pemerintahan dan keagamaan.
8. Minggu kedelapan kami melakukan kegiatan yang bertema komoditi daerahku dengan mengunjungi Museum Tembakau Jember. Pada modul ini saya tahu bahwa tembakau adalah salah satu mata pencarian masyarakat jember yang telah diekspor ke eropa sehingga membuat perekonomian mereka makmur,tidak terdampak oleh virus covid 19 ,tembakau tidak hanya diolah sebagi rokok tetapi dapat diolah menjadi pestisida,minyak atsiri,parfume dll yang mempunyai pendapatan lebih tinggi dari migas,saya tahu betapa pentingnya akan kolaborasi antara pemerintah,Masyarakat dan sektor swasta.
Inilah ringkasan pengalaman saya selama Modul Nusantara dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Bersyukur sekali saya diterima dan menjadi bagian dari program ini karena saya belajar dan berani mengungkapkan pendapat,berani untuk public speaking, bisa mempunyai teman lalu berkolaborasi,berdiskusi,bercerita dan belajar dengan mahasiswa diseluruh Indonesia.Dengan artikel ini, saya berharap dapat menginspirasi dan memotivasi teman-teman di seluruh Indonesia untuk mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tanpa harus takut tidak bisa beradaptasi dan survive selama kalian belum mencoba dan merasakannya karena bertukar sementara,bermakna selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H