Mohon tunggu...
Viradyah LulutSantosa
Viradyah LulutSantosa Mohon Tunggu... Relawan - sedang menyeimbangkan pola tidur dan pola makan

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

DKPP Surabaya Gandeng Mahasiswa MSIB Perkuat Ketahanan Pangan melalui Bazar Kasur Boyo

21 November 2023   06:04 Diperbarui: 25 November 2023   19:36 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dari Kiri ke kanan) Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya  dan Kepala Program  MSIB DKPP Kota Surabaya  (Foto: dok panitia)

Surya.co.id- Bazar Tani Kampung Sayur Suroboyo (KaSur Boyo) kali perdana hadir meramaikan Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul depan Kimia Farma pada Minggu (19/11/23).

Pada kesempatan kali ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menggandeng mahasiswa yang terlibat dalam program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) untuk turut mengambil peluang dalam memasarkan produk kampung sayur.

Adapun Achmad Reno mahasiwa MSIB menjelaskan Kampung Sayur ini sebagai kampung binaan DKPP yang berpotensi menjadi kawasan unggulan pengelolaan  sayuran, dan pernah terlibat dalam ajang kompetisi Surabaya green and clean.

Konsepnya adalah bagaimana bisa memanfaatkan lahan di sekitarnya atau di pekarangannya. Minimal dapat memenuhi kebutuhan gizi dan ketahanan pangan keluarga.

Dalam hal ini terdapat 11 Kecamatan para kelompok tani/kampung sayur binaan. Salah satunya oase songo, sri rejeki jitu, d’bozem, dan Gangnamrojo. Beberapa kampung sayur tersebut, tidak hanya menjual sayuran segar, melainkan produk olahan unggulan yang menjadi ciri khas setiap kampung-nya.

“Misalnya, Kampung Sayur Sri Rejeki Jitu menjual Sayur segar kangkung, Pokcoy, Puding Sedot, bakwan brazil,dan lemper bayam brazil,” terang Reno.

Selanjutnya, Kampung Sayur Oase Songo menjual minuman Sinom, aneka olahan terong, just pokcoy, pokak, dan lemon tea. Sementara kampung Sayur Gangnam Rojo menjual Sayur segar pokcoy, samhong, produk olahan coy juice dan coy cake.

Lalu, Kampung D’Bozem menjual Bayam Brazil dan Nugget lele. Hal ini menunjukkan bahwa kampung sayur tersebut dapat menyinergikan lingkungan yang bersih sekaligus meningkatkan ekonomi.

Tak ayal, omzet yang didapat selama 3 jam penjualan di CFD meraup untung Rp 1,5 juta dengan range harga yang dibandrol dari Rp 4 ribu hingga Rp 22 ribu.

Di samping itu, dalam acara ini tidak hanya berfokus pada pemasaran sayur segar dan produk olahan. Namun terdapat games yang dapat memantik pembeli.

“Jadi untuk menunjang dalam pembelian produk, kami menyediakan games lempar dadu. Cara memainkan games ini yakni nomor yang keluar dari dadu secara dua kali berturut-turut akan mendapat souvenir,” ucap mahasiswa MSIB itu.

“Jadi souvenirnya terdapat penomoran, nantinya peserta yang memainkan lempar dadu akan mendapat souvenir sesuai penjumlahan angka dadunya,” imbuhnya,

Keunikan lainnya, terdapat potongan Rp 5 ribu dengan minimal pembelian Rp 50rb. Selain itu terdapat maskot berupa Robot Delta

Robot yang digagas oleh kampung pintar (Red: Kampung Tembok Gede Surabaya) untuk tujuan mengantar makanan kepada warga isoman dan penyemprot densifektan di lingkungan Kampoeng Pintar.

Robot Delta icon Kampung Pintar Tembok Gede Surabaya (Foto: dok panitia)
Robot Delta icon Kampung Pintar Tembok Gede Surabaya (Foto: dok panitia)

Bukan tanpa alasan, namanya Robot Delta. Pasalnya robot tersebut membantu warga yang terdampak virus 19 dengan varian Delta. Melalui robot inilah Kampoeng pintar mendunia.

Bahkan untuk momen Bazar Kasur Boyo, Robot Delta difungsikan untuk menyambut tamu, menyiram tanaman, dan meramaikan  pameran UMKM. Sebab eksistensinya dapat menarik pengunjung.

(Dari Kiri ke kanan) Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya  dan Kepala Program  MSIB DKPP Kota Surabaya  (Foto: dok panitia)
(Dari Kiri ke kanan) Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya  dan Kepala Program  MSIB DKPP Kota Surabaya  (Foto: dok panitia)

Berkaitan dengan kegiatan Bazar Tani Kasur Boyo, Kepala Bidang Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Rahmat Kodariawan berharap semoga program ini tidak hanya berhenti di MSIB angkatan ini. Namun, bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. “Syukur-syukur bisa melebarkan sayap kampung sayur lebih luas lagi,” tuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun