Keindahan Pantai Sioro berpotensi menjadi ikon pariwisata di Tulungagung. Akan tetapi sulitnya medan dan petunjuk arah yang membingungkan, membuat wisatawan enggan datang. Demi menyelesaikan permasalahan tersebut, tim mahasiswa KKN-BBM 65 Kelompok 216 UNAIR mengusung program kerja Blusak-Blusuk Menakjubkan.
Lebih lanjut, Ketua tim KKN, Prayogi Setyo Darminto membeberkan hal yang melatarbelakangi pihaknya untuk membangun akses jalan menuju pantai Sioro, dengan nama program kerja Blusak-Blusuk menakjubkan.
''Saat kami survey lokasi, Kepala Desa setempat menyoroti soal pantai, yaitu Pantai Sioro yang terletak di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung. Bahkan warga lokal Tulungagung sendiri belum banyak yang mengetahui keberadaan Pantai Sioro,'' jelas Prayogi.
Di hari tersebut kami langsung bergegas ke Pantai Sioro, sambungnya, dan tersesat. Lantas, selama KKN berlangsung, tim kami memasang papan petunjuk menuju Pantai Sioro agar wisatawan tidak tersesat.Â
Selain itu, pihaknya juga membersihkan pantai sebagai bentuk revitalisasi. ''Setelah memasang papan, pada 31/1/2022 kelompok kami mengajak tokoh masyarakat, Karang Taruna, dan Pokdarwis (Red: Kelompok Sadar Wisata) untuk bersih-bersih pantai,'' ungkap Prayogi mahasiswa FISIP UNAIR.
Dalam prosesnya, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung  merespon positif program Blusak-Blusuk Menakjubkan. Pasalnya, karena keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta project jangka panjang lainnya. Perbaikan akses Pantai masih belum dapat ditindaklanjuti secara langsung oleh Dinas.
''Sebenernya udah ada rencana  dari pihak Kabupaten Tulungagung beserta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, terkait jalur lintas selatan yang menghubungkan pantai sioro. Namun realitanya hingga saat ini belum ada tindak lanjut.  Kemudian sebelum KKN berjalan, kami sekelompok mengkomunikasikan kepada Kepala Dinas Pariwisata yaitu Pak Drs.Bambang Ernawan , S.Pd.,  Beliau mengapresiasi dan berterimakasih,'' tandas Mahasiswa FISIP itu.
Selanjutnya, Inovasi program ini juga berorientasi pada ketercapaian SDGs poin ke- 8 mengenai peningkatan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja yang produktif, dan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.
Prayogi juga menyebut beberapa keunggulan Pantai Sioro. Menurutnya Pantai Sioro masih asri dengan pasir putih yang masih terjaga dari sampah.
''Ada batu karang berwarna hijau ang letaknya di tengah pantai dan menyerupai pulau gitu, Nah batu tersebut lah yang menjadi ciri khas dari Pantai Sioro, '' imbuhnya.
Pada akhir perbincangan, ia dan tim berharap melalui pemberdayaan pantai bisa sekaligus mengoptimalkan sektor UMKM.Â
''Setidaknya mampu mendatangkan wisatawan, minimal dari Tulungagung serta sektor UMKM di Desa Ngrejo juga terangkat. Selain itu, kami juga berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung, dapat dengan segera menindaklanjuti program yang telah kami jalankan,'' tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H