Mohon tunggu...
Vira Av
Vira Av Mohon Tunggu... Freelancer - Mother and Freelancer

Seorang ibu dari dua anak laki-laki yang senang dengan dunia internet dan komputer. Selain membesarkan dua jagoan kecil, saya mengisi waktu luang dengan menjadi freelancer dan mengelola website untuk membantu siapapun mencari pekerjaan sampingan online di https://kerjadaring.com.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Cara Termudah Memblokir Game PUBG

20 November 2019   11:37 Diperbarui: 25 November 2019   14:07 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUBG, game produksi perusahaan teknologi raksasa Cina- Tencent memang bisa membuat siapapun kecanduan, tak terkecuali asisten rumah tangga.

Awal Cerita ART Kecanduan PUBG

Sedikit cerita mundur, ARTku ini awalnya hanya punya smartphone "biasa" yang RAMnya hanya 512MB. Dengan smartphone itu jenis hiburan yang dia konsumsi hanya FB, status WA, dan Youtube, dan mungkin game-game kecil yang enggak membutuhkan banyak ruang penyimpanan.

Setelah beberapa bulan kerja, aku mulai iseng saranin dia untuk beli smartphone baru yang lebih bagus. Harapanku sih sebenarnya biar dengan HP yang lebih bagus dia bisa mengunduh lebih banyak aplikasi yang bermanfaat. Dan benar saja, dia mulai mengunduh Duolingo, aplikasi untuk belajar bahasa asing. Well, cukup semangat dia belajar Bahasa Inggris selama 2 minggu pertama. Namun setelah itu, semangat itu hilang entah kemana.

Nah setelah belajar Duolingo tidak lagi menyenangkan buatnya, dia mulai mengunduh game PUBG, dan memainkannya di setiap ada kesempatan. Tidak hanya sampai di situ, dia juga senang menonton Youtube untuk melihat aksi orang-orang yang merekam permainan mereka dan mungkin memberikan tips cara bermain yang "benar".

Dampak Buruk Ketika ART Bermain PUBG

Masalahnya mulai muncul, game ini memberikan banyak sekali dampak buruk yang tidak menyenangkan. Aku melihat ini dari sudut pandang majikan ya:

  1. Kalau dia sudah main PUBG itu lupa semuanya, saking fokusnya dengan permainan, dipanggil 5x baru dia nyahut. Kan kesel ya.
  2. Saat dia sedang kesal dengan sesuatu dia mulai sering mengeluarkan kata-kata yang kasar, dan aku rasa dia mempelajarinya dari kebiasaan mendengarkan gamer-gamer di Youtube. Walaupun tentu saja dia enggak pernah ngomong seperti itu ke aku, tapi tetap saja mendengarnya sangat risih.
  3. Dia jadi lebih malas karena inisiatif jadi berkurang, mengingat setiap waktu yang ada sebisa mungkin untuk bermain game, bukan untuk menawarkan diri mengerjakan pekerjaan lain yang bisa memberi nilai tambah.

Kebetulan di rumah aku mengijinkan dia menggunakan WiFi karena aku tahu dia butuh hiburan, dia pengguna internet, dan dia tentu perlu menghubungi sanak famili di kampungnya. Sekaligus juga agar dia lebih bisa menghemat pengeluarannya untuk pulsa.Walaupun kenyataannya, internet di rumah lebih banyak dia gunakan untuk bermain game perang tsb.

Setelah melihat beberapa keburukan main game ini yang merugikan aku (dan pastinya juga merugikan dia namun dia enggak sadar), aku segera mengambil tindakan preventif.

Cara Termudah Memblokir Game PUBG

Aku mengunduh aplikasi keluaran Google: Family Link, dan menyuruh dia juga untuk mengunduhnya. Dengan aplikasi tersebut, aku bertindak sebagai orang tua (parent) untuk smartphone yang dipegang oleh dia.

Dengan statusku sebagai parent-nya, aku punya kendali penuh terhadap smartphonenya. Selain bisa membatasi penggunaan aplikasi, aku juga bisa membatasi penggunaan data, dan waktu penggunaan device. Selain itu, aku juga bisa tahu lokasi dia berada jika dia bepergian.

Tangkapan layar dari aplikasi Google Family Link
Tangkapan layar dari aplikasi Google Family Link

Awalnya aku hanya membatasi waktunya saja. Dia hanya boleh bermain sampai jam 11 malam. Sebelum aturan ini aku terapkan, dia bisa bermain PUBG sampai jam 2 malam! Bayangkan setiap pagi jam 5 aku harus membangunkan dia untuk mulai bekerja, kan enggak lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun