Tubuh manusia didesain untuk memiliki kemampuan homeostasis, yang berarti sebuah usaha dari tubuh untuk mempertahankan kondisinya dalam keseimbangan. Â Tidak jarang, ketika kita menghabiskan seharian penuh untuk belajar di kelas kita akan merasa kelelahan setelahnya dan seringnya hal itu dianggap sebuah kemalasan lalu disepelekan karena dirasa tidak produktif. Padahal rasa kelelahan itu adalah sinyal dari otak kalau kita mengalami mental fatigue, posisi ketika pikiran kita melemah yang membuat kita sulit untuk melakukan aktivitas berfikir yang lebih kompleks serta sulit untuk membuat keputusan yang penting.Â
Menurut penelitian dalam jurnal Current Biology, aktivitas kognitif atau aktivitas mental yang berkepanjangan dan intens dapat memicu produksi senyawa sampingan asam amino yang disebut glutamat menumpuk di otak kita. Senyawa tersebut diproduksi di bagian otak depan, bagian otak tersebut bertanggung jawab dalam  fleksibilitas kognitif, perhatian, pengambilan keputusan dan kontrol impuls. Senyawa samping ini diproduksi sebagai hasil dari kita berpikir dan mulai diproduksi pada saat satu jam pertama kita melakukan kegiatan yang membutuhkan aktivitas berpikir dengan intens. Setelah kurang lebih lima jam melakukan kegiatan tersebut kita akan lebih sering membuat kesalahan dalam melakukan aktivitas kognitif seperti menghitung dan menganalisis. Namun, perlu diingat bahwa jumlah produksi senyawa sampingan glutamat hingga menyebabkan mental fatigue dalam setiap orang dapat berbeda.Â
Semakin keras kita berpikir maka akan semakin tinggi kadar senyawa sampingan glutamat kita. Dampak dari hal tersebut adalah kita akan lebih sulit menggunakan bagian otak bagian depan sehingga kita cenderung membuat pilihan yang lebih impulsif daripada strategis. Sehingga penting bagi kita untuk tidak kelelahan saat membuat keputusan penting atau mengejar deadline tugas.Solusi terbaik yang dapat diterapkan dalam mengatasi mental fatigue adalah istirahat dan tidur yang cukup yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita.
Referensi
Holcombe, Madeline. 2022. You Body May Be Pushing You To Make Worse Choices After A Day Of Hard Thinking, Study Finds [online]. https://edition.cnn.com/2022/08/11/health/cognitive-fatigue-study-wellness/index.html. (diakses pada tanggal 28 November 2022)
Ravisetti, Monisha. 2022. Scientists Explain Why Our Brains Feel Tired After Thinking Really Hard [online]. https://www.cnet.com/science/biology/scientists-explain-why-our-brains-feel-tired-after-thinking-really-hard/. (diakses pada tanggal 28 November 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H