Mohon tunggu...
Vira Azhari Yulisa
Vira Azhari Yulisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya tinggal di Cimahi

Hai nama saya Vira

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Belajar Pembenihan Gurami, Yuk!

25 Maret 2021   11:27 Diperbarui: 26 Maret 2021   18:46 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya kita harus tau nih apa itu Gurami. Gurami (Osphronemous gouramy) merupakan jenis ikan air tawar konsumsi yang banyak digemari oleh masyarakat. Ikan Gurami ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi . Banyak sekali orang orang-yang menyukai ikan ini selain dagingnya gurih dan enak, ikan ini tidak memiliki banyak duri seperti ikan lainnya. Ikan ini bisa dibilang mudah untuk dibudidaya akan tetapi hasil dari pembudidayaannya masih belum mampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri , apalagi pasa ekspor , padahal usaha ini sangat menjanjikan dan perlu ditingkatkan

Rata-rata kesalahan terbesar untuk budidaya gurami adalah tingginya tingkat mortalitas , terutama dari larva hasil tetasan sampai benih ukuran 1cm. Salah satu cara untuk menanggulanginya yaitu penerapan Teknik pembenihan dengan benar.

Proses pembenihan ini dimulai dengan pemijahan induk, peneluran, sampai penetasan telur hingga dihasilkan larva. Induk yang telah siap dan diperkirakan baik untuk dipijahkan, dipindahkan ke kolam pemijahan. Kolam ini harus disiapkan dahulu 1 minggu sebelum induk tersebut dimasukkan. Waktu untuk memindahkan indukan tersebut lebih baik saat siang hari dan tidak disarankan malam hari karena induk akan mudah terkejut apabila dijumpai satu titik cahaya, akibatnya induk akan meronta dan mengakibatkan stress pada induk tersebut. Lalu dikhawatirkan juga saat induk meronta-ronta akan jatuh mengakibatkan luka pada / terkelupas sisiknya pada bagian tubuh induk tersebut. 

Nah sekarang kita bahas mengenai cara-cara pembenihan yuk

Sumber Air Kolam Pemijahan

Tidak semua sumber air cocok dan baik untuk pembenihan gurami. Sumber air yang dianjurkan yaitu air yang berasal dari mata air. Mengapa demikian? Karena air ini relatif masih bersih dan belum tercemar oleh zat kimia dan bahan pencemar lainnya seperti hama dan penyakit. Lalu bisa dengan air sumur karena air ini masih bersih, jernih, dan relatif tidak ada sumber penyakitnya. Akan tetapi kekurangan dari air sumur ini kandungan oksigen rendah sehingga harus diaerasi terlebih dahulu. Lalu selanjutnya bisa dengan air sungai atau saluran irigasi karena kandungan oksigen air sungai sangat tinggi karena banyak mengandung kutu air / jasad renik yang merupakan pakan alami larva ikan. Kekurangan air sungai ini yaitu mengandung partikel-partikel yang menyebabkan kekeruhan sehingga harus diendapkan. Terakhir yang dianjurkan dengan air danau / situ karena kandungan partikel sedikit atau bahkan hamper tidak ada sehinggan biasanya air danau sangat jernih, kekurangan dari air danau yaitu unsur hara atau jasad renik sangat sedikit sehingga kolam harus dipupuk terlebih dahulu untuk menumbuhkan pakan alami.

Ukuran Kolam Pemijahan

Sebaiknya dibuat luas karena sebelum memijah ikan gurami akan saling kejar-kejaran dan bercumbu. Pada kolam pemijahan berukuran 1.000m2 idealnya diisi 40 ekor induk yang terdiri dari 10 jantan dan 30 betina. Kedalaman kolam pemijahan antara 0,75 -- 1m

Persiapan Kolam Pemijahan

Persiapan ini meliputi pengeringan kolam yang dilakukan selama 2-3 hari yang bertujuan untuk membunuh hama , sumber penyakit , menghilangkan nitrit yang berada didasar kolam. Lalu pemasangan sarang sebagai tempat bertelur , sarang yang dipasang tidak dibatasi jumlahnya akan tetapi semakin banyak sarang yang dipasang akan semakin baik karena induk gurami akan lebih leluasa memilih tempat yang diperkirakan aman dan nyaman untuk meletakkan telurnya.

Pemindahan Induk ke Kolam Pemijahan

Pemindahan ini dimulai dengan mengurangi volume air kolam persiapan sampai ketinggian 40cm. Induk Gurami digiring dengan menggunakan jaring ke pinggir kolam. Selanjutnya dipindahkan menggunakan tangan . Teknik memegangnya dengan cara badan induk dibalik. Bisa juga dengan meletakkan induk dalam ember yang berisi air kolam. Tujuannya untuk mengurangi kerusakan pada tubuh ikan. Induk yang pertama kali pindah adalah jantan terlebih dahulu lalu didiamkan selama 1 hari agar jantan bisa mengenal lingkungan terlebih dahulu sesudah itu 1 hari kemudian induk betina dapat dipindahkan dengan cara yang sama

Proses Pemijahan

Waktunya tidak dapat ditentukan. Pemijahan ini bisa berlangsung setiap saat. Apabila kondisi lingkungan memungkinkan dan induk siap maka proses pemijaan akan berlangsung saat itu juga. Bila telah siap jantan akan mencari tempat yang aman, tenang, dan tidak ada lalu lalang orang untuk membuat sarang sebagai tempat penyimpanan telur. Sarang yang berisi telur dapat ditandai dengan kondisinya yang tertutup. Bisa di cek dengan menusuk lidi ke sarang tersebut.

Pemeriksaan telur dan pemindahan telur.

Setelah sudah dipastikan sarang ada telurnya lalu bisa dipindahkan ke tempat penetasan telur. Dilakukan dengan mengangkat sarang yang berisi telur dilakukan secara hati-hati. Setelah terangkat dari tempatnya secepat mungkin dipindahkan ke ember yang telah terisi air dari kolam pemijahan. Embernya dibiarkan mengapung dipermukaan kolam agar suhu didalam ember sama dengan suhu air di kolam . Lalu Masukkan ke akuarium penetasan yang berisi campuran air dan methylene blue agar mematikan bakteri yang dapat merusakan telur gurami tersebut, diberikan sebanyak 5cc / liter air

Perhitungan Telur

Sebelum dimasukkan ke akuarium penetasan sebelumnya dihitung terlebih dahulu. Bagi petani yang telah terbiasa, telur tidak satu persatu dihitung tetapi mereka mengira -ngira dalam satu tempat telur tersebut sesuai dengan jumlah yang diharapkan. Perhitungan ini harus sesuai dengan kapasitas akuarium penetasan. Tidak boleh terlalu padat dan jarang. Butiran telur yang ditata rapi memanjang satu persatu sepanjang kurang lebih 25cm diperkirakan sejumlah 100 butir. Atau bisa dengan menakarnya didalam kontak berukuran 4cm x 8 cm , jumlahnya sekitar 1.000 butir

Akuarium Penetasan telur

Berukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm. Sudah disiapkan 1-2 hari sebelum telur dimasukkan. Suhu air kisaran 28o C. Ruangan yang digunakan untuk ruang penetasan dikondisikan pada suhu tinggi, kurang lebih 26-28o C . Tidak langsung dimasukkan kedalam akurium tetapi dalam satu wadah dibiarkan terapun terlebih dahulu sekitar 15 menit agar kondisi suhu didalam wadah sama dengan kondisi suhu didalam akuarium

Pakan untuk benih

Pakan ini dapat berupa pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami dapat berupa hewan-hewan kecil seperti fitoplankton dan zooplankton. Selain itu pakan buatan berupa pelet.

Penyiponan dan Penggantian Air 

Air didalam akuarium harus sering diganti. Frekuensi penggantian air dilakukan 2 kali sehari, pada pagi hari dan sore hari. Untuk anak gurami ukuran diatas 1,5cm , pergantian dilakukaan saat sore dan malam hari. Penyiponan dilakukan sampai air berkurang kurang lebih bagian untuk mencegah terjadinya perubahan factor fisik dan kimiawi air didalam akuarium.

Penyortiran dan Perhitungan benih ikan

Kepadatan akuarium harus diperhatikan. Dilakukan penyortiran kuran benih karena pertumbuhan benih tersebut tidak seragam. Dilakukan berdasarkan warna, ukuran, jenis, dan Kesehatan benih . Dilakukan perhitungan jumlah benih satu persatu atau lenih dengan sendok sayur. Lalu dicatat misal di akuarium A 200 butih akuarium B 250 butir, apabila ada yang mati dicatat Kembali tujuannya agar saat panen tidak perlu dihitung Kembali.

Nah sekarang kita sudah tau nih bagaimana cara pembenihan ikan gurami dengan benar , jadi jangan sampai salah lagi ya, bila mau mulai bisnis ikan gurami ini harus tepat cara-caranya agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Terimakasih sudah membaca artikel sayaa

Sumber :

Sendjaja, Julius Tirta et al.2002. Usaha Pembenihan Gurami. Jakarta : Penebar Swadaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun