Mohon tunggu...
Vira Lestari
Vira Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa FPIK 2020, Universitas Padjajaran

Pelajar yang harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Sistem Akuakultur Sederhana sebagai Kegiatan Mengisi Waktu Luang di Masa Pandemi

28 Maret 2021   10:16 Diperbarui: 28 Maret 2021   10:29 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Semenjak pandemik melanda dan pemerintah memutuskan untuk terus mengupayakan berbagai cara dan strategi dalam menghambat proses penyebaran dan meminimalisir dampak dari wabah virus Covid-19 ini, hampir semua kegiatan yang dilakukan secara ekternal kini hanya berasal dari rumah, baik itu kegiatan beribadah, perkantoran, bahkan pendidikan seperti proses belajar mengajar diadakan secara daring melalui layar teknologi. 

Sudah dalam kurun waktu setahun lamanya pandemik ini belum kunjung mereda, menjadikan kita harus lebih berwaspada dan sangat berhati-hati dalam melakukan kegiatan diluar lingkungan rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. 

Dengan semua kegiatan yang sangat dibatasi diluar sana, membuat kita hanya mampu berdiam diri dan menghabiskan banyak waktu dirumah tanpa menghasilkan kegiatan yang lebih bermanfaat. 

Padahal kita ketahui bahwa, banyak sekali kegiatan sederhana, bersifat positif dan bermanfaat yang mampu kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita selama berada di rumah, salah satu contoh dari kegiatan ini adalah menerapkan sistem akualtur perikanan yang sederhana dengan semua bahan dan alat yang kita miliki di rumah.

Apa itu akuakuktur?

Berbicara tentang akukultur, budidaya atau budidaya ikan ini diartikan sebagai pemeliharaan organisme akuatik seperti krustasea, ikan, moluska, dan tanaman di bawah lingkungan yang telah dijelaskan dan dikendalikan sebelumnya (FAO, 2014). 

Menurut Bardach, dkk., 1972 menyatakan bahwa akuakultur merupakan upaya produksi biota atau organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan), kultivasi (perbaikan kondisi lingkungan), penumbuhan hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi.

Sistem akuakultur apa yang akan dilaksanakan ?

Pada pembahasan kali ini, sistem akuakultur yang akan kita upayakan dan dilakukan untuk mengisi waktu luang adalah sistem akuakultur secara sederhana namun memiliki manfaat untuk kita. Sebelum mengetahui bagaimana cara sistem akuakultur sederhana dilakukan, kita harus tahu bahwa tujuan dari akuakultur itu sangat banyak yaitu salah satunya untuk produksi penyediaan pangan, perbaikan stok, dan produksi ikan, tetapi yang akan kita lakukan saat ini adalah bagaimana dengan sistem yang sederhana bisa menjadikannya sebagai sumber produksi pangan bagi kita dan keluarga disekitar, terlebih melihat kondisi sekarang yang memungkinkan kita untuk berhemat dan memaksimalkan ketersediaan yang ada. 

Macam -- macam budidaya sebenarnya sangat beragam, yang akan kita lakukan disini itu bagaimana cara kita menerapkan sistem akuakultur yang benar tetapi dengan lahan dan bahan yang seminimal mungkin disekitar kita.

Bagaimana tahapan pelaksanaan dalam melakukan budidaya ?

Tahapan untuk melaksanakan prinsip budidaya pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1. Memperrsiapkan media (wadah) untuk produksi.
2. Pemilihan lokasi untuk tempat budidaya.
3. Penentuan pola tanam.
4. Penyediaan induk/penebaran benih.
5. Pemberian pakan yang sesuai jumlah, mutu, waktu dan cara.
6. Pengendalian hama dan penyakit.
7. Pengelolaan dan pengecekan air dalam tempat budidaya.
8. Pemantauan, pemanenan,dan penanganan pascapanen.

Budidaya sederhana seperti apa yang dapat kita lakukan di lingkungan rumah ?

Jadi, budidaya sederhana yang bisa kita lakukan dirumah dengan mudah adalah budidaya ikan dalam ember atau disebut dengan BUDIKDAMBER. 

Budikdamber adalah suatu sistem budidaya dimana ikan dan sayuran berada di dalam satu tempat yang sama yaitu ember sebagai wadah budidaya nya. Budikdamber ini bukan hanya tentang budidaya tetapi terdapat model akuponik mini didalamnya yang mengabungkan hewan dan tumbuhan dalam satu lahan yang terbatas dengan modal yang sedikit. 

Dalam budidaya kali ini, jenis ikan yang akan kita budidayakan adalah ikan lele, hal ini dikarenakan ikan lele mempunyai daya tahan hidup yang cukup kuat, mudah dalam proses perawatannya, tahan terhadap serangan penyakit dan hama, relative cepat untuk dipanen, benih yang mudah untuk didapatkan dan dengan harga yang terjangkau. Sedangkan, untuk jenis tumbuhan yang dapat kita gunakan adalah tanaman kangkung, karena jenis tanaman ini mudah untuk didapatkan dan mudah untuk dikonsumsi sebagai bahan makanan sehari-hari.

Bahan dan alat apa saja yang kita butuhkan dalam melaksanakan budikdamber ?

Setelah kita mengetahui tahapan budidaya yang benar dan contoh dari sistem budidaya sederhana itu salah satunya adalah budikdamber, sekarang saat nya kita melihat disekitar kita bahan dan alat yang bisa kita gunakan untuk bisa melakukan budidaya .
* Alat dan bahan
a. Ember ukuran 80 liter
b. Arang batok kelapa
c. Gelas plastik 10-15 buah
d. Tang
e. Kawat
f. Solder
g. Benih ikan (lele) 50-60 ekor
h. Bibit kangkung
* Langkah -- langkah pembuatan
a. Gelas potongan berisi kangkung
Lubangi gelas plastik yang sudah disediakan sekitar 10-15 buah dengan solder atau sejenisnya yang kalian miliki.
Potong kangkung dan sisakan bagian bawah dari tumbuhan tersebut untuk ditanam.
Masukan arang batok kelapa ke dalam gelas sekitar sampai dari bagian gelas.
Masukan bagian bawah kangkung ke dalam gelas plastik yang telah dilubangi.
Potong kawat sekitar 10 cm dan buat kait untuk pegangan gelas di ember.

b. Persiapan media budidaya
Isi ember dengan air sekitar 60 liter, lalu diamkan dahulu wadah berisi air tersebut selama kurang lebih 1-2 hari.
Masukan ikan lele ke dalam ember berisi air yang telah di diamkan beberapa hari, kemudian diamkan lagi selama 1-2 hari sebelum tanaman kangkung di masukan ke dalam ember.
Dan tahap yang terakhir yaitu rangkai gelas berisi kangkung di pinggir ember.

Bagaimana proses pemeliharaan budikdamber yang telah berisi ikan dan tumbuhan ?

1. Ember yang berisi ikan dan tumbuhan disimpan di tempat yang cukup terkena sinar matahari, agar tumbuhan tersebut mendapatkan cahaya yang baik untuk proses fotosintesis.
2. Bila terdapat hama seperti kutu di daun kangkung, maka segeralah buang daun karena jika dibiarkan akan kering dan mati.
3. Memberikan pakan kepada ikan secukupnya sekitar 2-3 kali dalam sehari.
4. Lalukan pergantian air bila ikan terlihat kurang nafsu makan dan air tercium bau busuk.
5. Lakukan penyedotan kotoran ikan selama 10-14 hari sekali.
6. Lakukan penambahan air jika kangkung semakin tumbuh besar, karena pasti akan membutuhkan suplai air yang cukup banyak.

Bagaimana proses pemanenan budikdamber ?

1. Panen kangkung
Pemanenan kangkung pertama kali sejak tanam, dilakukan dalam kurun waktu 14-21 hari lalu sisakan bagian bawah tunas kangkung agar kangkung tersebut bisa tumbuh kembali. Untuk pemanenan kedua dan seterusnya berjarak 10-14 hari sekali dan bisa bertahan selama 3-4 bulan.

2. Panen ikan
Panen ikan dapat dilakukan dalam waktu 2 bulan bila benih dan pakannya berkualitas. Pengambilan ikan saat pemanenan dilakukan dengan cara diserok menggunakan jaring kecil.
 
Penulis : Vira Lestari, Mahasiswa FPIK, Universitas Padjajaran

Reperensi :

http://news.unair.ac.id/2020/09/08/budidaya-aquaponik-di-tengah-pandemi-covid/
https://www.awalilmu.com/2019/02/budidaya-ikan-lele-dalam-ember.html?m=1
http://e-jurnal.pnl.ac.id/index.php/semnaspnl/article/download/1786/1569

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun