Aku muak terhadap agama yang tidak mampu menembus dinding suci metafisik.
Yang berkata agama hanyalah religius bukan realita secara nyata.
Sementara teman-teman hanya asik dengan budaya akademiknya yang semakin kuno.
Budaya pamer otot sebagai lambang kejantanannya serta pertunjukan buah dada sebagai lambang kewanitaannya.
Terserah kalian bilang aku apa...kalian bilang aku sinting, gila, atheis maka kalianlah itu tetapi dalam kepalaku bersemayam obsesi, idelisme, mimpi yang akan nyata bagi kemanusiaan kita...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H