Mohon tunggu...
viorensa amalia
viorensa amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

rajin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malam Satu Suro (Teory Aguste Comte)

20 Oktober 2023   14:55 Diperbarui: 20 Oktober 2023   15:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAMA: Viorensa Amalia. B

NIM: 1512300023

FAKULTAS: PSIKOLOGI (A)

Mengenal isu isu disekitar saya ada salah satu yaitu bisa disebut sebagaai malam satu suro, baik dari kita akan bertanya tanya apasih malm satu suro itu. Malam satu suro adalah satu malam yaitu tepat 1 muhharam yaitu bertepatan hari tahun baru islam. Berbeda lain dengan masyarat jawa, menyebutnya sebagai malam satu suro. Malam satu suro snangat sakralkan  dan diagungkan di Masyarakat jawa karena Masyarakat jawa percaya di malam itu sangat mistis dan tidkasedikit dari Masyarakat jawa yang mempunyai barang-barang yang dianggapnya sacral seperti kris, patung, jimat, wayang dan benda benda lainnya yang dianggap sakral.

 Dengan mencuci atau dimandikan benda benda tersebut pada malam satu suro dipercaya akan menambah ke-saktian dari benda benda tesebut tidak hanya mencuci benda bend aitu saja, tapi orang-orang yang mempercayai hal-hal mistis tersebut jugaakan mengunjungi tempat-tempat yang dianggap suci, misalnya candi, pemandian. Seperti di daerah saya orang-orang ayng percaya dengan hal hal mistis mereka akan dating di pemandian ‘’jolo tundo’’ untuk mencari kesaktian atau mencari wangsit di pemandian tersebut,karena konon pemandian tersebut dulu adalah tempat pemandian raja Airlangga, dan dipercaya jika mandi di pemandian jolo tundoakan awet muda dan barang siapa yang meminum air di jolo tundo tersebut akan diberikan Kesehatan maka dari itu tidakheran tempat tersebut di sakral kan oleh wara setempat.

Tidak sedikit orang yang mletakkan sesajen atau dupa di dekat pemandian tersebut. Banyak pohon pohon yang di pakai kan kain berwarna hitam putih layaknya seperti di daerah Bali. Konon katanya di salah satu pohon di dekat pemandian jolotundo bnyak adanya paku, paku tersebut digunakan orang yang benci dengan orang. Misalnya ada seorang yang dihianati kekasihnya lalu orang tersebut memaku nama kekasihnya tersebut agar kekasihnya tersebut sulit untuk menemukan jodoh dan dipercaya tidak akan menikah selama hidupnya selama paku tersebut belum di lepas dari pohon yang dikeramatkan di sekitar pemandian jolo tundo tersebut. Selain mandi di jolo tundo orang -orang di sekitar daerah saya merayakan dengan membuat bubur suro. Bubur suro melambangkan rasa Syukur terhadap Allah atas segala rasa nikmat yang telah diberikan isi dari bubur tersebut adalah kacang, nasi yang dijadikan bubur, ayam, telur dan lainnya


Selain di daeah saya, saya juga pernah lihat didaerah nenek saya tepatnya di daerah Istimewa Yogyakarta setiap malam satu suro dikeraton Yogyakarata mengadakan doa Bersama dan melaksanakan ritual ‘topo bisu mubang beteng’ yaitu dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi benteng Kraton Yogyakarta pada malam hari tanpa berbicara. Selain di keraton Yogyakarta Masyarakat disekitarnya melaksanakan mandi 7 sumur dipercaya akan mendatangkan kebaikan untuk yang telah melaksanakan hal tersebut. Selain ritual-ritual tersebut ada pantagan-pantangan yang harus dihindari Masyarakat jawa yaitu tidak boleh mempunyai hajat pada hari tersebut contohnya tidak boleh menikah pada malam satu suro karena dipercaya

Masyarakat akan mendatangkan malapetaka atau kesialan contonya akan berujung perceraian dan lain sebagainya ada juga yang bilang tidak boleh membangun rumah pada malam tersebut karna akan mendatangakan tidak keharmonisan untuk orang yang tinggal di rumah tersebut dan panatangan lainya adalah tidak boleh keluar ruamh selain pergi majelisan, mengaji ataupun sholat dimasjid karna malam tersebut sangat sangat di keraatkan oleh Masyarakat jawa. Bukan tentang apa yang dipercaya tetapi ini adalah sebagaian dari kepercayaan mulai dari nenek moyang di Jawa.

 Hal tersebut merujuk pada ‘TEORY AGUSTE COMTE’ yaitu yang dijelaskan Aguste Comete menerapakan hukum tiga tahapan salah satu yaitu Fase Teologys. Pada tahap ini segala sesuatu yang ada didunia diyakini dikendalikan oleh dewa, roh, atau kekuatan ghaib dari kisah yang saya angakt tadi yaitu melam satu suro juga mererapkan salah satu teory nya Aguste Comte yaitu percaya dengan roh atau hal-hal yang berbau ghaib seperti mencuci kris membasuh wayang dngan bunga tujuh rupa, membasuh jimat juga yang diaggaaaap sakral untuk menambah kesaktian pada benda-benda tersebut dan dipercayai didalam benda tersebut ada penghuninya (roh) yang akan meng sakti kan benda tersebut agar meiliki kekuatan yang dahsyat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun