Mohon tunggu...
Vionita Tri Nuraeni
Vionita Tri Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya seorang mahasiswa universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang aktif, kompetitif, dalam organisasi maupun akademik. Memiliki kemampuan public speaking, tanggung jawab, disipilin, dan karismatik. Hello semuanya!!! Salam kenal ini Vionita!!! Selamat berproses semuanya, semangat!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Saja 14 Prinsip William Edward Deming tentang Mutu (Total Quality Management) yang Digunakan Perusahaan atau Organisasi

30 Maret 2024   13:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:34 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Total Quality Management (TQM) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an oleh William Edward Deming di Jepang. Konsep TQM pada awalnya berkembang dari pemikiran untuk mewujudkan produk yang bermutu sampai pada akhirnya meliputi semua aspek dalam organisasi.

W. E. Deming dikenal dengan "guru manajemen mutu" atau disebut juga "bapa mutu" dan diakui sebagai salah satu tokoh utama dalam pengembangan manajemen mutu. 

Menurut Deming (1982) mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar produksinya karena hasil sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan tersebut baik berupa barang maupun jasa. 

Filosofi Deming cenderung menempatkan mutu dalam artian yang manusiawi. Ketika pekerja sebuah perusahaan berkomitmen pada pekerjaan untuk dilaksanakan dengan baik dan memiliki proses manajerial yang kuat, maka kualitas pun akan mengalir dengan sendirinya.

Manajemen Mutu Terpadu (TQM) merupakan sebuah konsep yang mengaplikasikan berbagai prinsip mutu untuk menjamin suatu produk barang/jasa memiliki spesifikasi mutu sebagaimana ditetapkan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Pendekatan manajemen mutu dilakukan secara menyeluruh,yaitu mulai dari input, proses,output, dan out come. 

Maka dari itu, Deming dalam bukunya "Out Of The Crisis" menerapkan 14 prinsip manajemen mutu dalam rangka merancang transformasi manajemen yang berkualitas dan dalam menjaga keberlangsungan mutu di perusahaan atau organisasi, diantaranya:

(Sumber Vidio The Deming Institute)

1. Ciptakan tujuan yang mantap demi perbaikan produk dan jasa. 

2. Adopsi filosofi baru, termasuk didalamnya cara-cara atau metode baru dan budaya baru dalam bekerja. Budaya baru harus didukung oleh seluruh karyawan dan harus mencerminkan komitmen bersama. 

3. Hentikan ketergantungan pada pengawasan jika ingin meraih mutu. Ada atau tidaknya pengawasan harus tetap menjaga kinerja masing-masing. 

4. Hentikan hubungan kerja yang hanya atas dasar harga. Harga harus selalu terkait dengan nilai kualitas produk atau jasa. 

5. Memperbaiki sistem produksi dan jasa secara konsisten dan terus-menerus. 

6. Lembaga kan pelatihan sambil bekerja (on the job training), karena pelatihan adalah alat yang dahsyat untuk pengembangan kualitas kerja pada semua tingkatan dalam unsur lembaga. 

7. Lembaga kan kepemimpinan yang membantu setiap orang untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik misalnya, membina, memfasilitasi, membantu mengatasi kendala, dll. 

8. Hilangnya sumber-sumber penghalang komunikasi antar bagian dan antar individu dalam lembaga. 

9. Hilangnya sumber-sumber yang menyebabkan orang merasa takut dalam organisasi mereka agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. 

10. Hilangnya slogan-slogan dan keharusan-keharusan kepada staf. Hal seperti itu biasanya hanya akan menimbulkan hubungan yang tidak baik antara atasan dan bawahan atau lebih jauh akan menyebabkan rendahnya kualitas dan produktivitas pada sistem organisasi. 

11. Singkirkan penghalang yang merebut hak para pimpinan dan eksekutif untuk bangga dengan hasil kerja masing-masing. 

12. Lembaga kan program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan diri bagi semua orang dalam lembaga. 

13. Libatkan semua orang dalam lembaga untuk ikut serta dalam proses transformasi menuju peningkatan mutu. Ciptakan struktur yang memungkinkan semua orang bisa ikut serta dalam usaha memperbaiki kualitas produk/jasa yang diusahakan. 

14. Gerakkan setiap orang dalam organisasi untuk mencapai transformasi di atas. Transformasi menjadi tugas dan tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan/organisasi tersebut.

Prinsip-prinsip mutu merupakan bagian-bagian yang harus ada dalam upaya untuk mewujudkan mutu. Demikian pembahasan singkat mengenai prinsip mutu menurut W. Edwards Deming, semoga  bermanfaat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun