Sampah merupakan material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga perdagangan, industri, dan kegiatan pertanian di lingkungan masyarakat. Macam-macam sampah dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang mudah terurai, seperti daun-daun kering, sisa makanan, dan sisa sayuran. Sedangkan, sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah terurai, seperti botol plastik, gelas kaca, plastik makanan, dan lain-lain.
Saat ini Pemerintah Kota Batu menyatakan bahwa keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung di wilayah Kota Batu ditutup dikarenakan sudah terlalu banyak timbunan sampah. TPA Tlekung biasanya mengelola 120 ton sampah setiap hari. Selama TPA Tlekung ditutup, sampah di masyarakat akan dikumpulkan di tempat pembuangan sampah untuk dilakukan reduce, reuse, dan recycle yang sudah dipersiapkan oleh desa atau kelurahan setempat. Selain itu, masyarakat di Kota Batu harus mengelola sampah secara mandiri.
Dampak yang ditimbulkan dari penumpukan sampah yang saat ini terjadi di Kota Batu antara lain, yaitu timbunan sampah menimbulkan bau yang tidak sedap, timbunan sampah menjadi alat tempat pembiakan lalat dan penularan penyakit, serta sampah tersebut dapat menimbulkan pencemaran tanah maupun pencemaran air. Sebagai upaya pengelolaan sampah organik di Desa Torongrejo, maka kami selaku mahasiswa Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang merancang program yang bernama HARMONI. HARMONI merupakan program Hidup Aman dan Ramah Lingkungan Dengan Eco-Enzym di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu (25/11/2023).
HARMONI dihadiri oleh 10 orang warga Desa Torongrejo dari RW. 07 serta 6 orang mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai panitia kegiatan, dan 1 kader Eco-Enzym. Lokasi pembuatan Eco-Enzym dilakukan di rumah Ibu Suko selaku ketua RW. 07, Desa Torongrejo, Kota Batu. Rangkaian program kegiatan HARMONI yaitu melakukan penyuluhan terkait pemilahan sampah yang benar, penyuluhan terkait manfaat dari Eco-Enzym, serta praktik pembuatan Eco-Enzym. Kegiatan ini dimulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 16.45 WIB.
Pada penyuluhan materi pertama yaitu pentingnya pemilahan sampah terdapat sesi Sharing Session bersama para warga desa. Para warga banyak mengeluhkan sampah di desa tersebut yang menumpuk sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar. Kemudian sesi selanjutnya dilanjutkan dengan penyuluhan terkait manfaat Eco-Enzym guna solusi pengelolaan sampah organik di Desa Torongrejo. Pemateri dari penyuluhan ini adalah dua panitia mahasiswa dari Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI