Mohon tunggu...
Viona Naila Putri
Viona Naila Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

❤🧡💚💙💙💜💛🤎🖤🤍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buah dari Kesabaran Bianca

30 November 2022   13:35 Diperbarui: 30 November 2022   13:41 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak usah.. Biar aku saja bu yang menjelaskan.." Bianca memotong pembicaraan Jeje. Bianca tidak ingin Jeje merasa bersalah. 

"Sebenarnya bu.. aku sudah cukup sabar dengan sikap Selvi dari kelas satu SMA. Dia mem-bully aku bu. Melakukan kekerasan sama aku. Selvi mendorong, menjambak, menampar aku sampai berdarah dan terluka. Bahkan aku dikucilkan dikelas tanpa sebab karena Selvi memfitnah aku bu. Selvi juga suka mengambil barang-barang di tas ku bu tanpa izin dan tidak pernah dikembalikan. Aku tau Jeje dan Rika berniat baik untuk menasehati Selvi dan menyuruh aku untuk memaafkan Selvi. Tapi Selvi nyatanya tidak pernah berubah bu... aku sampe takut untuk datang kesekolah bu.. Aku selama seminggu itu ngga sakit. Aku cuman berbohong dan berpura-pura sakit. Aku bersembunyi dikamar kakak ku seakan-akan aku sekolah bu... Aku cape diginiin terus bu.. Aku sakit hiks..hikss. Aku tidak pernah memberitahu siapapun termasuk orang tua bu.. Karena aku berdoa suatu saat nanti Selvi bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Hiks hiks hiks." Bianca menangis tersedu-sedu. Jeje dan Rika langsung berlari memeluk Bianca.

"Maafkan kami Bianca.. Kami salah... Kami tidak pernah memikirkan perasaanmu...Hiks hiks..." ucap Jeje merasa bersalah terhadap Bianca.

"Aku selalu memintamu memaafkan Selvi. Tapi aku tidak pernah menghiraukan kamu yang terluka. aku jahat sama kamu Bianca. Aku lebih jahat.. Aku takut tidak dijajanin lagi sama Selvi kalau aku bela kamu.. Ga seharusnya aku begitu...Aku jahat...hiks hiks." Tangis isak Rika.

Orangtua Bianca sudah lebih dulu di hubungi melalui ponsel oleh guru BK dan menyuruhnya untuk segera datang kesekolah. Guru BK sambal mempelajari Riwayat dari masing-masing anak yang bermasalah. Orang tua Bianca di depan kantor mendengar semua percakapan itu. Ia pun menangis.

"Ya Allah Bianca.. Maafkan ibu tidak tahu kamu sedang menderita nak...hiks..hikss." Dari pintu masuk ibu Bianca menangis menghampiri dan memeluk Bianca. Ayahnya pun hanya ikut bersedih perihal itu. Mendengar semua ucapan Bianca, Selvi merasa tertegun. Ia merasa bersalah atas perbuatannya. 

"Maafkan aku Bianca...Aku jahat banget sama kamu selama ini..hiks hiks.. Aku gatau selama ini kamu memaafkan aku karena kamu yakin aku bisa berubah.. Aku jahat banget sama kamu..Hiks..hikss.." Bianca sangat bersedih. Ia menyesali perbuatannya terhadap Bianca selama ini. Bianca menghampiri Selvi dan memeluknya. 

"Aku selalu iri sama kamu karena kamu pintar di kelas.. Paling dikagumi dikelas.. Sedangkan aku? Aku ga pintar... Ga cantik... Maafkan sifatku yang tidak pantas ini Bianca..hikss..hikss." Selvi menangis sejadi-jadinya.

Guru BK pun menilai semua kejadian yang terjadi diruangan kantor. Ia memahami dan membaca latar belakang keluarga Selvi yang ternyata broken home.

Selvi ternyata sedari kecil tinggal dengan tantenya. Ibu kandungnya sudah menikah lagi dan membangun keluarga baru. Ayahnya sudah meninggal dunia disaat Selvi berumur tujuh tahun. Ia adalah anak sebatang kara. Walaupun tantenya orang berada dari segi finansial, tetapi Selvi tidak pernah merasakan kasih sayang orangtua.

"Aku maafkan kamu Selvi... Kamu gausah bersedih lagi.. Kita berempat kan sahabat.. Akan selalu selamanya menjadi sahabat.." Bianca mencoba tersenyum dibalik air matanya. Bianca, Selvi, Jeje dan Rika saling berpelukan. Suasana menjadi haru hari ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun