Dunia perbucynan ini semakin menggairahkan rasanya terlebih jika sudah ada rasa nyaman. Tapi jangan salah tangkap, tidak semua hal bebas dalam hubungan, semua harus berjalan pada koridornya. Lantas bagaiamana?
Notes : konten ini wajib banget dibaca bukan kamu yang memiliki pasangan atau berencana ingin memiliki pasangan. Jangan diskip! Ntar keburu nyesel!
Check it out!
Gue pernah denger istilah "kalau pacaran, si cwo/cwe memiliki hak seutuhnya atas si pasangannya." Jujurly itu membuat gue risih ya karena itu sama saja menggiring opini bahwa  jika sudah berstatus pacar maka hal-hal yang seharusnya tidak bisa dilakukan justru dengan mengandalkan status pacarah eh malah bisa dilakukan. Contohnya saja seperti pegangan tangan, ngerangkul, meluk, hingga ciuman. Bahkan tak jarang pula si cwe ngelakuin hal yang tidak wajar untuk mempertahankan status pacaran yang justru bisa menodai martabat wanita sejati. Azekk.
Contoh yang mampu menggemparkan dunia maya adalah kasus penyebaran foto bugil pacar wanitanya lantaran putus cinta dan ada pula kasus pemerasan terhadap wanita demi menjaga agar foto bugilnya tidak menyebar luas. Menurut gue hal ini konyol. Kenapa? Hubungan pacaran hanyalah sebatas saling mengenal satu sama lain dan sebagai fase kita untuk 'mendewasakan' pemikiran agar jika kita melangkah ke jenjang yang lebih serius yakni pernikahan, kita tidak terjerat pada stigma negative atau dengan artian kita memiliki pengetahuan lebih luas untuk menangkis segala permasalahan yang kemungkinan muncul di kemudian hari. Toh juga gada jaminan kan kalau pacaran langsung jadi suami/istri.
Kalau dipikir-pikir, pacaran itu bak mata uang logam. Yang bisa dibedakan sisinya namun tidak bisa dipisahkan. Ada manis, pahit, asam, gurih, dan pedasnya menyatu di satu wadah yang sama, yaitu hubungan. Uniknya, status pacaran kerap digaungkan sebagai bentuk deklarasi kemurnian cinta padahal kan, pacaran tidak pernah diakui secara legal oleh hukum Indonesia dan hanya sebatas diakui secara masyarakat saja. Jadi harus sudah paham dong batasan dalam pacaran? Buat para pria wajib banget paham batasan-batasan yang ada! Eits bukan berarti jika sudah pacaran boleh nakal nakal ya!hihi
Tapi gue liat-liat sejauh ini nilai-nilai moral yang harus diemban selama pacaran rasanya kini musnah ya seiring perkembangan zaman. Atau jika disederhanakan, 'telah terjadi pergeseran nilai moral dan etika'. Lucunya bahkan bukan dianggap hal yang tabu.
Sebenarnya secara spesifik tulisan ini gue tujukan kepada remaja dengan usia di atas 17 tahun. Tapi mengingat 'dunia' kini sudah tak sama lagi dengan 'dunia' yang lampau maka gue tegaskan kalo naskah ini wajib dibaca oleh siapapun yang memiliki pacar baik anak anak maupun dewasa.
Jujurly, rada-rada gimana gitu ngeliat anak kecil yang masih duduk di bangku SD atau SMP yang harusnya mengemban pendidikan, mengukir asa, menggapai cita-cita tapi justru menguras waktu dan tenaga hanya untuk pacaran. But it's okay jika itu yang bisa membuat bangkit dari keterpurukan dan semakin semangat belajar. Ingat, kendati masih usia yang terbilang muda, kalian harus memahami batasan-batasan kalian selama pacaran! Berikut tips yang harus dipahami dalam berpacaran!
Pertama, Jangan pernah nge-pap hal-hal apapun yang berbau pornografi kepada pasangan kalian! Terkhusus buat ciwi-ciwi! Mau secinta apapun intinya jangan pernah ngasih! Kalau cwo kalian ngancam mau putus, ya putusin aja! Biarin! Intinya jangan mau ngirim foto seksi kalian atau bahkan foto kalian tanpa busana (tanpa pakaian). Jika kalian diancam dan diteror terus, laporkan segera ke orang tua atau bila perlu jika telah mengancam kenyamanan kalian langsung layangkan pengaduan ke kantor polisi terdekat. Jangan takut! Rahasia kalian akan dijaga oleh polisi dan kalian juga akan dilindungi dari ancaman apapun. Karena itu adalah hak kalian. Beri efek jera ke si cwo agar dia tau batasannya!
Kedua, kenali pergaulan pasangan! Satu hal yang paling bikin gue geram adalah pemikiran ribet cwe yang selalu bilang "oh dia memang sekarang anak berandalan/brengsek, tapi gue yakin gue akan bikin dia berubah". He to The Looo. Oh cmon guys, its really b*llshit! Jangan ngerasa kalian malaikat kehidupan yang bisa ngerubah seorang laki laki karena yang hanya bisa ngerubah seseorang adalah mindset (pikiran) mereka sendiri!. So kalau kalian udah nemu cwo yang pergaulannya sudah tidak layak lagi, jauhi segera!
Ketiga, kenali kebiasaan pasangan kalian! Gue percaya kalau orang telah cinta berat, akan buta. Bak kata pepatah, cinta itu buta. Tapi yakin mau buta terus? Klo gue sih ogah wkwkkw. Simple nya gini, kenali lingkungan pasangan. Biasanya lingkungan mampu membentuk karakter seseorang tersebut. Jika si cwo/cwe berasal dari lingkungan yang tentram dan disiplin, maka karakternya juga akan demikian. Begitu pula sebaliknya. Jika yang ingin hidup sejahtera, kenali kondisi ekonomi pasangan. Memang sih ga salah berjuang bareng-bareng, tapi kalau tidak ingin hidup morat-marit maka tentu cari pasangan yang kondisi ekonominya mumpuni. Bukan yang modal ganteng/cantik doang tapi cari yang terbiasa kerja gigih, tekun, ulet, ah top pisan atuh euy.
Next yang ke-empat. Tips yang ke-empat ini sering disaranin tapi jarang banget dilakuin. Tips yang ke-empat adalah dengan menguji kedalaman berpikir pasangan dan cara pasangan mengambil keputusan meski di dalam tekanan. Menurut gue ini harus banget dilakuin buat kalian yang ingin ke jenjang yang lebih serius. Perhatikan caranya berbicara ke orang tuanya, lingkungannya, memperlakukan pembantu atau sejenisnya, memelihara hewan peliharaan, , berpenampilan, memperlakukan anak kecil bahkan caranya melindungi wanita juga patut dilihat. Kalau ada yang tidak sesuai ya cus pindah ke lain hati wkwkwk.
Okay, yang ke-lima sekaligus yang terakhir menurut gue point paling penting yakni bagaimana dia memperlakukan atau berbicara kepada kalian. Mulai dari kosa kata/diksi yang digunakan, raut wajah, hingga intonasi. Eits jangan pula nge-klaim kalau yang nada bicaranya keras pasti kasar ya. Apalagi orang batak yang identic suara keras hahahaha. Kalian lihat juga dari tingkah lakunya sehari-harinya.
Secara spesifik, kalian harus warning adanya pelecehan. Jangan demi cinta, kalian rela dilecehkan. Btw, bicara soal pelecehan, pelecehan bukan melulu soal seksual doang kok tapi juga ada loh pelecehan secara verbal. Artinya dari cara chat di WhatsApp atau IG ataupun secara langsung misalnya ada pembicaraan yang meranah ke sex atau pornografi, maka itu bukan pasangan yang tepat buat kalian. Fix harus dijauhi.
Then, jika kalian mengalami hal seperti cat calling, komentar bernada seksual/cabul, memaksa untuk melakukan perbuatan cabul, bersiul untuk menggoda, bertingkah tidak senonoh, atau bisa saja dengan menyentuh bagian-bagian yang tak lazim dilakukan oleh lawan jenis seperti paha, leher, pinggang dan lainnya tanpa izin wajib untuk dihindari. Secara yuridis, hukum telah menjamin hak asasi dengan diundangkannya UU No 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), merupakan suatu bentuk komitmen negara dalam memberikan jaminan hak asasi manusia secara menyeluruh, khususnya dari kekerasan dan diskriminasi yang telah diberlakukan sejak 9 Mei 2022 dan jika menjadi korban kekerasan verbal hingga merampas kenyamanan, silahkan saja laporkan karena kalian juga memiliki hak sesuai dengan Pasal 281 Ayat (2) KUHP, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 34, Pasal 35 Undang-Undang Tentang Pornografi.
So gimana sobat? Semoga bukan bikin kalian jadi takut pacaran atau menikah ya wkwkwk semoga lebih bijak lagi dalam memilih pasangan biar ga salah langkah. Gue doain paling serius semoga juga yang belum dapet jodoh jadi dapet jodoh, Amin. Btw, share pengalaman kalian di kolom komentar yaa. See you!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI