Mohon tunggu...
Viona Margaretha
Viona Margaretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Riau

Hai! Kenalin aku Viona. Menulis, membaca dan berkomunikasi adalah hal yang paling aku gemari. Senang berkenalan dengan kalian semua. Jangan lupa untuk support artikel ku dengan cara like dan share sweet comment ya. Jangan lupa juga follow IG di @vionamargareth_ . Terimakasih. See you! Happy Reading!^-^

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Ngehadapi Resesi Ekonomi Global 2023, Kita Ngapain Aja?

25 Desember 2022   23:59 Diperbarui: 25 Desember 2022   23:57 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum lu continue baca artikel ini, pastikan kalian udah baca artikel sebelumnya yang berjudul “Menghadapi Resesi Ekonomi Global 2023, Apa Sih Peran Negara?” ya cause artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya. Happy Reading!

Jangan tanya kenapa sudah beberapa minggu mood gue buruk banget, otak mumet, kerjaan numpuk capek dah pokoknya. Mumpung lagi rehat sejenak gue mau curhat dikit. Di sela-sela keambisan gue mengejar nikmat duniawi (dibaca : skripsweet) gue tersadar kalau ternyata gue ga hanya bisa menjadi seorang mahasiswa tapi gue bisa ngenerawang dan juga bisa jadi dosen dadakan. Eh tapi disclamer dulu, gue bukan roy kimochi atau sejenisnya yang bisa ngeramal masa depan dan masa lalu, gue hanya sebatas bisa baca karakter dari foto, cara bicara, dan tingkah laku. Sebenarnya sih lebih pantas disebut pembaca karakter tapi yasudahlah. So back to topic, setiap gue datang ke kampus tuh manusia manusia kelas udah ‘ngebooking’ untuk ngebaca karakter si doi. Awalnya ya gue fine-fine aja, toh juga demi kebaikan mereka. Tapi udah sebulan lebih gue ngejalanin profesi yang ga berfaedah ini kok semakin lama gue ngerasa bukan kayak seorang peramal lagi tapi udah kayak PHO(perusak hubungan orang), ntah gue salah ngenyampaiin atau mereka yang lola menerima argumen gue intinya gara-gara gue mereka putus dan si cwo marah marah ke gue. Untung ga adu jontos, kalo adu jontos bisa bisa muka gue yang udah hancur makin hancur (ga ga, canda doing. Ga hancur sih Cuma ga jelas bentuknya aja). Nah karena gue ngerasa bersalah sama tuh bocah yang bucyn, gue tantangin tuh cwo.

 Setelah disamperin, eh ternyata cakep banget. Eh tenang, sebagai seorang peramal professional gue harus stay cool. Ternyata setelah dialog yang membosankan ini (kebetulan gue tipenya gamau kepoan terhadap hubungan orang, tapi kepaksa demi menjaga dan menegakkan harkat diri azek), so gue udah nemuin satu alesan kenapa mereka putus. Ahk Akhirnya (ucap gue dalem hati).

Ternyata penyebabnya adalah si cwo yang tergolong jenius ini adu argumen dengan si cwe ya awalnya bahas tentang G20 yang bolak balek muncul di FYP berujung pada pembahasan resesi global dan akhirnya putus. Nah bingung kan lo? SAMAAA gue juga bingung. Negara yang pusing ngituin kas negara, mereka yang kelahi ampe putus. But, gue sebagai anak hukum coba ajak bicara semampu gue mana pembahasannya berat lagi. Btw, gue juga ngajakin cwenya ya.

Berdasarkan pembelaan si cwo, dunia itu telah memasuki resesi global dan G20 adalah sarana tepat untuk menangani resesi global. Tapi guna mengantisipasi resesi global, kita harus melakukan penghematan keuangan jadi si cwo gabisa memenuhi semua keinginan si cwe mulai dari skincare, tas branded, makanan mewah dan lainnya. “Itulah penyebab tuh cwe psikopat ngamuk ke gue.”  Ucap ketus tuh cwe Nah, dengan mata berkaca-kaca dan penuh dramatis, si cwe bilang “apa salahnya dengan resesi?Toh juga negara yang punya hutang.Kenapa harus kita yang ngalah?Dimana tanggung jawab negara emang?Kenapa harus skincare gue yang jadi korbannya. Ntar kalau gue ga glowing, negara juga gamau bertanggung jawab.” Seketika gue speechless dong, gimana ngejelasin sama nih anak ya. Secara tuh cwe anak hukum, apa iya gue harus menganalogikan uang negara bak KUHP usang. Kan ga lucu!

Okay sip, gue coba bantu jelasin. Ucap gue mantap cosplay jadi dosen killer di kampus. Jadi gaes resesi ekonomi itu adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Intinya adalah perekonomian anjlok. Itu sebabnya ada peningkatan bahan pangan apalagi di masa pandemic yang jelas memukul perekonomian. Sehingga menimbulkan pelemahan daya beli masyarakat, serta perlambatan ekonomi akan tentu membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya berujung pada PHK bahkan beberapa perusahaan mungkin tidak beroperasi lagi.

Kalau merujuk statement Bank Dunia, resesi 2023 dipicu karena bank-bank sentral seluruh dunia secara kompak menaikkan suku bunga sebagai reaksi terhadap inflasi sedangkan inflasi itu sendiri adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus. Sebenarnya kalau diliat-liat pemerintah sudah melakukan kinerja yang cukup baik kok cuma kalau kita biarkan pemerintah berperang sendiri sedangkan kita only ongkang kaki rasanya ga pantes sih jadi kita emang harus ambil andil dalam perang melawan resesi ini. Coba inget kembali masa-masa pandemic, Indonesia mampu loh melewati kontraksi ekonomi akibat Pandemi Covid-19, tapi karena adanya perang Rusia-Ukrainadan terjadiah peningkatan inflasi global akibat supply disruption, plus adanya pengetatan kebijakan moneter negara-negara maju.

Memang sih Indonesia sudah menggemparkan 64,2 juta UMKM untuk menyokong perekonomian nasional sehingga mampu berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07%(Rp8.573,89 triliun), mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,42% dari total investasi di Indonesia, Indonesia juga punya aturan pendukung untuk menangani resesi yaitu melalui undang-undang nomor 2 Tahun 2020  dan berbagai upaya lainnya.

Nah ini point yang pentingnya adalah bagaimana upaya kita menghadapi resesi. Salah satunya adalah melakukan manajemen keuangan, mengumpulkan dana darurat, investasi, membatasi pengeluaran, memperluas koneksi, memperbanyak soft skill dan banyak lagi deh yang tentunya bisa ngehasilin cuan. Ingat pula yang dikoleksi itu aset bukan hutang. Jangan karena utang banyak jenisnya jadi pengen ngoleksi hutang. Usahakan rasio utang terhadap pengeluaranmu hanya sekitar 20%

Finally, setelah ngoceh sekian lama, satu point yang didapat kalo resesi ekonomi warning yang bisa melenyapkan negara. Setelah gue think-think, Indonesia harus semakin baik ke depannya Saatnya bekerja sama dukung pemerintah bukan saling menyalahkan. Sekali-sekali pro pemerintah walopun biasanya ngomel teross hehe. Sekian curhatan gue!See you bestie!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun