- Komoditas batu bara di perkirakan habis dalam waktu 20 tahun mendatang, apabila produksi batu bara setiak tahunya terus mengalami kenaikan. Dalam 2 tahun terakhir produksi batu bara Indonesia terus mengalami peningkatan yakni mencapai 220 juta ton di 2018 dan mencapai 610 juta ton pada yahun lalu
3. Apa pengaruh pertambangan tersebut?
Pengaruh positif
Pertambangan batu bara dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan perkembangan infrastruktur. Aktivitas ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah pertambangan. Kegiatan pertambangan sering kali mendorong pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas transportasi lainnya.Â
Pembangunan ini dapat memperbaiki aksesibilitas dan mendukung perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Pemerintah daerah memperoleh pendapatan dari pajak dan retribusi yang dikenakan pada perusahaan pertambangan. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan layanan publik di daerah tersebut.
Pengaruh negative
Penambangan batu bara dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk deforestasi, pencemaran tanah dan air, serta penurunan kualitas udara.Â
Aktivitas pertambangan yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan dampak lingkungan jangka panjang. Debu dan emisi dari kegiatan pertambangan dapat mencemari udara dan air, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat lokal.Â
Penyakit pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya sering dikaitkan dengan paparan polusi dari pertambangan. Eksploitasi batu bara yang intensif dapat mengakibatkan penurunan cadangan sumber daya alam dan mengurangi keberagaman hayati di daerah tersebut.Â
Dampak ini dapat memengaruhi ekosistem lokal dan mengurangi kualitas lingkungan secara keseluruhan. Kegiatan pertambangan dapat menyebabkan perubahan ekosistem, mengganggu habitat flora dan fauna lokal, dan mengubah pola aliran sungai serta kondisi tanah.Â
Kehadiran tambang batu bara dapat menyebabkan konflik dengan masyarakat lokal, terutama jika tanah adat atau lahan pertanian terpengaruh. Selain itu, perubahan sosial dan ekonomi yang cepat dapat menimbulkan ketegangan antara penduduk lokal dan perusahaan pertambangan.