Selama pandemi COVID-19 saat ini, semua aktivitas dibatasi. Â Penerapan social distancing yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19 membuat kita sulit untuk berkomunikasi secara langsung.
Baik pelajar maupun pekerja diharuskan menjalankan tugasnya dari rumah. Memang sulit pada awalnya untuk mengubah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama.
Sehingga banyak perusahaan yang mengadopsi berbagai konsep dalam komunikasi, salah satunya adalah konsep hybrid communication.
Apa itu komunikasi hybrid?
Menurut Prof. Estrella Arroyo, Ed.D, University of Saint Anthony Philippines. Komunikasi hybrid menghubungkan dua jenis pekerja yang sangat berbeda.
Di kantor dan karyawan jarak jauh, evolusi komunikasi hybrid harus cepat untuk memenuhi kebutuhan dunia modern pasca-covid-19. Â
Cara komunikasi baru ini memungkinkan karyawan untuk memilih tempat bekerja. Pada hari-hari tertentu, mereka dapat memilih untuk bekerja dari kantor dan pada hari-hari lainnya, dapat bekerja dari rumah.
Ada 2 mode dalam komunikasi hybrid ini, synchronous dan asynchronous.
1. Synchronous, terjadi secara real-time. Mode komunikasi hybrid ini membantu menciptakan rasa memiliki yang membuat karyawan merasa terhubung dengan karyawan lain.
Contoh komunikasi yang diperkenalkan adalah percakapan tatap muka, panggilan telepon, konferensi video, dan pesan instan.
2. Asynchronous, komunikasi biasanya tidak terjadi secara real-time karena penundaan waktu antara pengiriman informasi dan penerimaan informasi. Â