Mohon tunggu...
Viona Yunita Tambahani
Viona Yunita Tambahani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Melankolis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Air Terjun Ampa Doap: Curug di Talaud yang berada di antara Desa Beo dan Bengel

27 Mei 2024   02:52 Diperbarui: 27 Mei 2024   08:33 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Travel Kompas

Tabea, Lambae

Hallo sahabat kompasiana, ternyata tempat wisata di Talaud bukan cuman Pulau Sara sama Gunung Piapi aja loh, ternyata di Talaud ada Curug juga. Iya benar Air Terjun Ampa Doap. Siapa nih yang kalau gabut mainnya ke alam atau kalau liat air pengennya langsung nyebur?

Nah buat kalian yang punya adek yang pengennya main air terus, saya ada rekomendasi tempat bagus nih yang air terjunnya tidak terlalu tinggi dan cocok buat adek-adek yang pengennya main air terus dan untuk teman-teman yang hobinya berenang tapi juga suka alam, namanya Air Terjun Ampa Doap yang berlokasi di Kecamatan Beo lebih tepatnya di antara Beo dan Bengel, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Walaupun air terjunnya tidak terlalu tinggi tapi yang saya dengar dari pengunjung lain air terjun ini memiliki keunikan tersendiri karena terdapat dua air terjun yang saling berhadapan. Berhubung saya SMA nya di Beo dan temen saya yang di kampung juga sedang magang di Beo, jadi pada saat weekend kami memutuskan untuk jogging, setelah sudah beberapa kilo yang kita tempuh teman saya bertanya, katanya: Eh bukannya di dekat sini ada Air Terjun ya? Ayo kita kesana. Tanpa menjawab pertanyaan saya langsung mengambil posisi depan untuk menuntun jalan dan tak  perlu berpikir panjang mereka pun langsung jogging lagi untuk menuju Air Terjun Ampa Doap.

Setelah beberapa meter menyusuri jalan yang di sampingnya di penuhi dengan pohon kelapa dan pohon cengkeh, suara gemuruh air mulai terdengar dan itu membuat kami semakin bersemangat untuk cepat-cepat sampai. Apalagi di tambah tidak ada pengunjung lain yang datang selain kami.

Sesampainya di bawah kami dikejutkan dengan adanya dua air terjun yang saling berhadapan yang tingginya juga hampir sama sekitar 6-7 meter, yang satunya memiliki lebar yang cukup luas mencapai 20 meter. Aliran air keduanya bersatu lalu mengalir menuju sungai. Kata teman saya: Wahh ini sangat-sangat cantik pemandangannya Viona, baru kali ini lihat air terjunnya dua sekaligus dalam satu tempat. Iyaa,bakal lebih kaget lagi kalian kalau naik ke atas, airnya jernih bangett.

Sumber Gambar: Travel Kompas
Sumber Gambar: Travel Kompas

Tanpa menjawab, mereka pun langsung naik keatas meninggalkan saya sendiri di bawah. Sesampainya di atas betapa terkejutnya mereka melihat ternyata masih ada air terjun, yah walaupun tingginya tidak terlalu tinggi air terjun yang sebelumnya sih. Namun air yang disini lebih dingin karena lebih dekat dengan mata airnya. 

Sumber Gambar: Viona Yunita Tambahani
Sumber Gambar: Viona Yunita Tambahani
Berenang sambil di temani suara kicauan burung Nuri atau dikenal dengan sebutan burung Sampiri Khas dari Talaud. Sampai kami semua tidak mau lagi beranjak untuk pulang. Kata teman saya: Kalau tau begini mending tadi kita bawa kompor aja ya? Sahut yang lain, enaknya kopi sama Indomie bukan sih? 

Namun hari semakin siang pengunjung lain mulai berdatangan ke atas. Karena selain tempatnya yang bagus air terjun yang tidak terlalu tinggi ini menjadi incaran pengunjung lain karena airnya yang dingin dan juga bersih menjadi icaran banyak orang. Sudahlah, ini tandanya kita harus pulang.

Karena awalnya kami niatnya hanya mau jogging tapi berakhir di air terjun, mau tidak mau pulangnya harus jalan kaki karena semuanya tidak membawa kendaraan, menempuh jalan yang hampir 5 kilo dengan pakaian yang basah kuyup semua bersamaan dengan panas teriknya matahari di siang hari membuat kulit rasanya mau terbakar, akhirnya sampai setelah perjalanan yang cukup lama, dan saya kembali lagi dengan rutinitas sebagai seorang siswa. Ternyata benar sumber daya alam tanah dan air merupakan sumber utama bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun