Mohon tunggu...
violithaaulyaaa
violithaaulyaaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - @violitha_aulya

@violitha_aulya

Selanjutnya

Tutup

Book

Selalu berpikir negatif? baca ini, "Seni Berpikir Positif"

18 November 2024   14:37 Diperbarui: 19 November 2024   20:37 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tirtabuanamedia.co.id

Judul                                             : Seni Berpikir Positif

Penulis                                        : Brian Adam

Penerbit                                      : Bright Publisher,  Jogjakarta 

Publishing Tahun Terbit     : 2020

Ukuran Buku                             : 13,5 x 20 cm

Halaman                                     : 156

Harga                                           : Rp53.100 

Peresensi                                    : Violitha Aulya Purnomo Putri

          Di dalam era serba digital dan semua bisa mengutarakan pendapat nya di manapun kapan pun sesuka hati, kita tidak bisa mengontrol apa yang di katakana orang lain di media sosial, banyak sekali pendapat-pendapat public di kolom komentar yang mungkit membuat kita tidak percaya diri atau bahkan kita bisa kepikiran hingga beminggu-minggu, maka karena itu ada baiknya kitab bisa berpikir lebih positif. Buku seni  berpikir positif , karya Brian Adam, merupakan sebuah karya non-fiksi yang focus pada fenomena kebiasaan dan cara efektif untuk berpikir positif, kenapa kita harus berpikir positif, hingga cara bertindak positif. Pada tahun 2020, Brian Adam meluncurkan edisi perdana buku ini. Penulis memiliki tujuan utama untuk membuat para pembaca sadar tentang penting nya berpikir positif. Melalui 19 bagian yang sistematis, Brian Adam membawa pembacanya untuk menjadi pribadi yang berpikir positif.

 

          Buku ini memiliki kelebihan yang cukup banyak, salah satuhya adalah cara penyajian buku ini sangat jelas informasinya. Bagian demi bagian dari buku ini juga di tulis denga Bahasa yang sederhana dan sangat mudah di pahami oleh pembaca dari berbagai kalangan khusus nya pembaca dengan usia 15 tahun ke atas. Brian Adam membagi buku ini menjadi beberapa bagian yang sangat terstruktur, berharap pembaca dapat dengan mudag mengikuti alur pemikiran dan memahami konsep yang Brian Adam jelas kan dalam buku ini, di ikuti dengan analisi mendalam dan berbagai pendapat para ahli yang di ringkas dengan rapih.

          Selain itu pada buku "Seni Berpikir Positif", struktur buku yang ringkas membuat pembaca bisa menyelesaikannya membaca buku ini dengan waktu yang cukup singkat tanpa menghilangkan esensi dari materi yang di sampaikan di dalam nya. Buku ini juga bersifat reflektif dan memotivasi, sehingga dapat mendorong pembaca untuk memikirkan Kembali pikiran-pikiran positif mereka sendiri. Melalui berbagai pemikiran yang menggugah pikiran dan contoh nyata, pembaca di ajak untuk mrlakukan evaluasi diri mandiri dan berkomitmen pada perubahan posisif. Selain itu, buku ini di lengkapi dengan contoh pengucapan sehingga lebih jelas dan lebih menarik lagi bagi pembaca. Hal ini membantu pembaca untuk tidak hanya membaca tetapi juga aktif memikirkan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

          Buku Seni Berpikir Positif juga memberikan beberapa Teknik dan strategis praktis untuk membantu pembaca mengidentifikasi kebiasaan buruk berpikir negative yang ingin diubah serta cara-cara untuk mengembangkan pola berpikir positif. Teknik-teknik seperti strategi berpikir positif, bertindak positif, bicara positif Teknik persuasi sampai positive quotes dijelaskan dengan jelas dan sangat mudah di pahami. Hal ini menjadikan buku ini sangat berguna sebagai panduan praktis bagi mereka yang ingin mengembangkan diri untuk lebih positif lagi dalam kehidupan sehari hari. buku ini terkadang terlalu fokus pada teori saja tanpa memberikan contoh di dunia nyata yang cukup praktis untuk diterapkan oleh pembaca dan hanya ke cara bicara nya saja.

          Beberapa pembaca mungkin merasa kesulitan untuk menerapkan beberapa konsep yang dibahas jika tidak disertai dengan langkah-langkah konkret. Selain itu, ada beberapa bagian dalam buku Seni Berpikir Positif yang bersifat repetitif atau diulang-ulang. Beberapa poin yang dibahas secara berulang dalam berbagai bab, sehingga dapat menimbulkan rasa bosan bagi pembacanya. Penyampaian yang terlalu berulang ini dapat mengurangi dampak dari pesan yang ingin disampaikan, terutama bagi pembaca yang telah memahami konsep dasar tentang berpikir positif. Namun, hal ini tidak terlalu mengganggu keseluruhan pengalaman membaca.

          Menurut pendapat saya buku "Seni Berpikir Positif" ini tidak banyak membahas mengenai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan. Meskipun penulis membahas permasalahan lingkungan, kurangnya fokus pembahasan pada bagaimana budaya, konteks sosial, dan tekanan dari luar dapat mempengaruhi kebiasaan individu merupakan kelemahan yang signifikan. Pembaca mungkin akan merasa perlunya memahami lebih dalam mengenai interaksi antara individu dan lingkungan dalam konteks pembentukan kebiasaan.

          Buku "Seni Berpikir Positif" ini adalah buku yang informatif dan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam berpikir positif dalam kehidupan sehari hari yang dapat mengubah hidup pembacanya. Kelebihan dalam penyampaian yang jelas, berbagai teknik praktis, dan point-point yang mudah di pahami membuat buku ini layak dibaca. Namun, beberapa kekurangan seperti repetisi dan kurangnya contoh praktis serta pembahasan tentang faktor eksternal patut diperhatikan di buku ini. Bagi pembaca yang mencari panduan dalam mengurangi berpikir negatif di kehidupan sehari hari, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Meski tidak sempurna, buku Seni Berpikir Positif  memberikan banyak wawasan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tambahan, buku ini mendorong pembaca untuk lebih reflektif terhadap masalah masalah yang ada di hidup pembaca. Buku Seni Berpikir Positif cocok dibaca oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar usia 15 ke atas, profesional, hingga siapa pun yang ingin memperbaiki diridan mau berpikir lebih positif agar lebih berbahagia. Dengan pendekatan yang holistik dan praktis, buku Seni Berpikir Positif bisa menjadi langkah awal menuju transformasi diri yang positif.

Foto Peresensi (Sumber : Dokumen Pribadi/Violitha Aulya Purnomo Putri)
Foto Peresensi (Sumber : Dokumen Pribadi/Violitha Aulya Purnomo Putri)

*)Violitha Aulya Purnomo Putri 

Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun