Mohon tunggu...
Violita RamadhaniPutri
Violita RamadhaniPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya IRT yang suka menulis namun kurang aktif

Ordinary women

Selanjutnya

Tutup

Roman

Pertemuan yang Tak Berujung Indah

15 November 2024   11:50 Diperbarui: 15 November 2024   12:23 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Mungkin bukan hal yang mudah disaat hidup lagi bermasalah dan kita diharuskan untuk tetap berdiri tegak melawan. Disaat sedih dan hati berkecamuk tak karuan rasanya hanya air mata saja jawaban dari semua namun tidak, seseorang tiba-tiba didatangkan untuk membantu meringankan sesak yang ada didadamu dan membantumu lebih kuat menghadapi problematika kehidupan yang terjadi padamu. Mungkin terasa aneh semua terjadi begitu tiba-tiba sosok yang baru kita kenal dari medsos (media sosial) itu bisa menjadi penguat. 

Kala itu setelah beberapa bulan akhirnya kita pun bertemu tak menyangka dari dunia maya dan realita ia sama saja tak ada beda sedikit pun. Rasanya mustahil apabila seorang wanita tak terpikat dengan sosok penuh kehangatan, penyabar, ngemong.

Awal pertemuan dag dig dug jantung berpacu kencang rasanya seperti ABG yang baru jatuh cinta saja, keringat dingin tangan gemetar bibir susah berucap, hehehe malu-malu namun kumau rasanya itu kata-kata yang tepat. 

Melihatnya berlari menghampiri kita seakan seperti menonton film romantis di televisi. Sosok tinggi, badan ideal, putih rapi, harum itu yang pertama kali kutangkap saat pertemuan pertamaku. 

Menjabat tangannya untuk kali pertama dan berkenalan secara langsung rasanya jantung sudah sangat tidak aman, rasanya tak ingin semua ini cepat berlalu. 

Semua berjalan normal saja. Komunikasi lancar, senyum bahagia selalu tersirat rasanya membahagiakan sekali.

Hingga semua berlalu begitu saja dan tiba- tiba tak disangka mulailah timbul problem, sepertinya memang keegoisan dari si wanita karena si laki sudah sangat dewasa jadi tak mungkinkan. Disaat timbul masalah bukan memperbaiki namun ada sosok lain yang dari masa lalu wanita tersebut yang juga membersamai hari-harinya namun awalnya berbeda porsi, yang semula sosok baru itu lebih utaman kini tidak sosok masa lalu tiba-tiba terlihat menonjol dan ia pun merasa sudah jauh mengenal yang lalu lebih dari yang baru. Hingga ternyata si wanita melepas sosok dewasa itu dan memilih kembali bersatu dengan seseorang dari masa lalunya dulu. 

Tak adil kan rasanya siapa yang membersamai susah, sedih, sakitmu namun siapa yang kau pilih untuk membersamai masa depanmu.

Kita tak ada yang tahu seperti apa perjalanan hidup yang akan dilalui, bahkan dengan siapa kita pun tak bisa menentukan jika memang dicatatkannya sudah bersama yang lain mau bagaimana pun pasti bersama yang lain itu. 

Jodohmu tak akan tertukar. 

Mungkin kata maaf dan terimakasih tak mungkin bisa menggantikan rasa sakit yang diterima namun terkadang semua yang bersamamu saat ini belum tentu kau miliki nanti. 

Walau terkadang munafik rasanya karena apa yang kita inginkan harus kita miliki namun tidak dengan kali ini "Cinta tak selamanya harus memiliki"

Terimakasih untuk saat-saat dimana semua masalah terasa mudah karena support darimu yang tiada hentinya. Maaf aku menyakiti dan melepasmu hanya karena kesalahan sepele dan menggantikanmu dengan sosok yang kukenal jauh lebih dulu. 

Biarkan semua ini menjadi kenangan dan ini adalah salah satu perjalan hidup yang memang harus kita lewati. 

Terimakasih untuk seseorang yang membersamai lukaku namun bukan bahagiaku. 

Dan.. 

Terimakasih juga untuk seseorang yang mau menerimaku dengan status dan segala kekuranganku. Kau memang bukan pertama untukku namun semoga kau yang terakhir dan yang selalu membersamai perjalanan hidupku. Terimakasih masa lalu yang menjadi masa depanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun