Sumber : Shopee akun @skincare****
Apes! Akibat terbuai iming-iming produk penginclong kulit, Kamal (30 tahun) jadi pusing tujuh keliling. Bukannya menjadi putih, pria asal Purwakarta, Jawa Barat itu justru mengalami gangguan kulit. Muncul iritasi dan stretch mark (guratan), setelah Kamal menggunakan Body Lotion Pemutih abal-abal.
Karena warna kulitnya menjadi tidak merata, Kamal merasa tidak percaya diri untuk bersosialiasi bersama teman-temannya. Kamal berupaya menghilangkan guratan di kulitnya. Biayanya yang dikeluarkan, lebih mahal dari harga produk pemutih abal-abal yang dibeli Kamal, mencapai jutaan rupiah.
Pengalaman Kamal menggunakan pemutih abal-abal ini terjadi setahun lalu. Dia membeli Body Lotion Pemutih HB Dosting seharga Rp 25.000 dari salah satu E-Commerce. Kamal membeli pemutih itu, karena tergiur ulasan di media sosial. “Awalnya saya pakai Body Lotion HB Dosting ini karena lihat review orang-orang di Facebook bagus,” ujarnya kepada Tim Liputan Investigasi Universitas Singaperbangsa Karawang.
Seminggu menggunakan HB Dosting, kulit Kamal menjadi putih. Tetapi setelah 2 minggu, muncul iritasi merah-merah dan Strech mark di kulit Kamal. Karena semakih parah, Kamal berkonsultasi dengan Dokter.
Dokter mengajurkan pengobatan agar cacat kulit Kamal tidak semakin memburuk. Akhirnya, Kamal mengikuti pengobatan laser. Meskipun pengobatan ini tidak bisa menghilangkan stretch mark secara permanen.
Untuk biaya konsultasi dan pengobatan laser sebanyak 3 kali, setidaknya Kamal harus merogoh kocek dalam. “Rp6.050.000,” ujar Kamal.
Korban Pemutih HB Dosting lainnya yaitu Widya (27 tahun). Dua tahun lalu, perempuan asal Makasar, Sulawesi Selatan itu pernah menggunakan Pemutih HB Dosting, untuk memutihkan kulitnya menjelang hari pernikahan.
Setelah enam bulan, Widya menghentikan pemakaian. Naas, setelah menghentikan penggunaan Body Lotion Pemutih HB Dosting, kulit Widya mulai timbul gejala iritasi seperti merah-merah, gatal dan muncul stretch mark dalam.
“Awalnya saya terarik karena banyak yang mereview bahwa Body Lotion HB Dosting ini bagus buat putihin badan, akhirnya saya beli HB Dosting itu di Facebook, terus saya pake kurang lebih 6 bulan, eh pas berhenti pakai malah muncul strech mark dalem di bagian kaki” ungkap Widya kepada Tim Liputan Investigasi Unsika.
Bunga (Nama Samaran), punya pengalaman yang mirip dengan Kamal dan Widya. Setelah menggunakan Pemutih HB Dosting, kulitnya langsung iritasi. Bedanya, gangguan kulit yang dialami Bunga muncul lebih cepat.
Baru satu bulan pemakaian, kulit Bunga langsung mengalami iritasi. Awalnya Bunga, menggunakan HB Dosting setiap malam, sebelum tidur. “Terus lama-lama terkelupas begitu kulit aku makin hari makin merah, awalnya kulit aku memang putih merata. Cuma lama kelamaan jadi hitam kaya terbakar begitu,” ujarnya.
***
Produk-produk kecantikan mulai dari skincare hingga body care racikan yang tidak berizin, menjamur di pasar online indonesia. Dengan iming-iming dapat memutihkan kulit secara cepat, mudah dan murah, masyarakat tergiur tanpa memikirkan efek samping.
Faktanya, kandungan produk-produk seperti ini tidak memenuhi standar kesehatan dan beresiko tinggi. Salah satu produk kecantikan yang banyak digunakan saat ini adalah Body Lotion HB Dosting, yang dapat mencerahkan kulit dalam waktu 2 minggu pemakaian.
Tim Liputan Investigasi Unsika, mencoba melakukan penelusuran jual beli HB Dosting di E-Commerce. Tim memulai percakapan via chat online dengan salah satu penjual Produk Kecantikan, yang disebut-sebut memiliki produk Body Lotion pemutih HB Dosting yang berkhasiat tinggi.
Tim memesan produk pemutih HB Dosting. Harganya Rp 25.000. Di kolom deskripsi, produk ini mengklaim bisa memutihkan kulit secara cepat dan membuat kulit glowing seketika dalam waktu 2 minggu pemakaian, sehingga banyak masyarakat yang tergiur dan sudah terjual lebih dari 2 ribu botol.
Produk Body Lotion HB Dosting tersebut, disebutkan kalau pemutih aman dipakai ibu hamil dan ibu menyusui. Pemutih HB Dosting juga mengklaim tidak mengandung obat- obatan dan zat berbahaya.
Disampaikan juga kalau kandungan produk ini aman sesuai dosis apoteker farmasi, tidak ada resiko stretch mark atau kulit pecah di kemudian hari dan aman dipakai jangka panjang. Setelah menunggu sekitar 2 hari pemesana, produk tersebut akhirnya diterima oleh tim.
Dari pengamatan Tim, produk pemutih tersebut memiliki beberapa ciri. Pertama, tidak terdaftar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). kedua, tidak tercantum masa kadaluwarsa. Ketiga, warna mencolok. Keempat, memiliki bau menyengat.
Hasilnya, produk Body Lotion Pemutih HB Dosting menunjukan positif mengandung Hidrokuinon dengan kadar 0,28%. Itu artinya, Body Lotion Pemutih HB Dosting ini tidak aman untuk digunakan.
Aturan BPOM Nomor 18 tahun 2015 tentang persyaratan teknis bahan kosmetika menetapkan bahwa hidrokuinon sebagai bahan kosmetika hanya dapat digunakan untuk kuku palsu dengan konsentrasi maksimum 0,02%.
Sejauh ini, Indonesia belum mengizinkan penggunaan hidrokuinon pada produk pemutih kulit. Karena penggunaan hidrokuinon sendiri dengan takaran dibawah 2% secara terus menerus pun dapat menyebabkan leukoderma kontak yaitu penyakit kulit yang ditandai dengan hilangnya pigmen kulit akibat disfungsi atau matinya melanosit. Penggunaan hidrokuinon dengan takaran lebih dari 2% dapat menyebabkan iritasi kulit seperti kulit kemerahan dan terbakar, bahkan dapat memicu kanker (Indriaty, Hidayati, Bachtiar : 2018).
Tim Liputan Investigasi Unsika mencoba mengkonfirmasi penjual produk Body Lotion Pemutih HB Dosting melalui E-Commerce untuk menghubungi penjual dengan akun @skincare****
Menurut Penjual, produknya sudah banyak diulas pembeli dan mayoritas tida ada masalah. “Bisa dipake jangka Panjang. Kalo ada berita miring biasalah persaingan pasar yang mau menjatuhkan produk kita yang murah tapi ada hasilnya, jangan kemakan hoax aja”, ungkap penjual.
Menurut BPOM, penjualan kosmetik abal-abal terus memakan korban. BPOM mengaku kesulitan dalam mengawasi peredaran produk kosmetik yang terjual secara online. BPOM menghimbau masyarakat lebih jeli memilih produk kecantikan.
Karena pemilihan produk kecantikan yang sembarangan dan tidak jelas keamanan produknya dapat menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya bagi kulit. Direktur Pengawasan Kosmetika BPOM Arustiyono menjelaskan, salah satu dampak dari penggunaan kosmetik yang berbahaya adalah terjadinya okronosis atau munculnya bintik-bintik hitam. “Jika sampai pada fase ini mustahil untuk disembuhkan,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com.
Pakar Dermatologis dr Richard Lee, MARS, mengungkapkan bahwa tidak ada produk Body Lotion yang bisa memutihkan kulit secara cepat. Kecuali produk Body Lotion tersebut memiliki berbagai kandungan berbahaya seperti Hidrokuinon, stereoid dan juga merkuri.
Itulah sebabnya zat tersebut memiliki julukan sebagai “obat dewa” karena bisa mempercepat penyembuhan. Meskipun termasuk kedalam kategori zat yang diperbolehkan namun zat tersebut memiliki efek samping yang berbahaya khususnya jika digunakan untuk kulit. “Apalagi jika tidak dalam pantauan dokter,” ujarnya.
Salah satu Dokter Estetika, Klinik Alana, Galuh Mas Karawang Dr. Neneng mengatakan, hidrokuinon merupakan bahan yang sering digunakan untuk krim pemutih. Penggunaan secara terus menerus dan berkepanjangan dapat mengakibatkan kulit menjadi panas, breakout berlebihan, dan strech mark.
Menurut Dr. Neneng, cara pemilihan krim pemutih yang baik untuk digunakan yaitu melihat terlebih dahulu komposisi yang terdapat dalam kemasan tersebut. Seperti memiliki kandungan Vitamin E dari bahan-bahan alami. “Hindari yang mengandung merkuri, tidak mengandung zat hidrokuinon yang tinggi dan pastinya harus sudah terdaftar BPOM,” Dr. Neneng menyarankan.
Tim Liputan:
Unsika News.
- Nindya Amelia
- Juag Nurhalimah
- Violita Oktaviani
- Muhammad Alfarizi
- Anira Sahda Goenawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H