Mohon tunggu...
Violia Alrizka
Violia Alrizka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya bersekolah di SMK Negeri 7 Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkerasan Jalan Aspal untuk Mengatasi Tantangan Cuaca

24 Oktober 2024   07:41 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuaca Indonesia saat ini dipengaruhi oleh letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa. Saat ini Indonesia sedang memasuki musim hujan yang biasanya berlangsung pada bulan Oktober hingga Maret. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena musim yang mengakibatkan curah hujan yang tinggi di berbagai tempat.

Tantangan cuaca saat ini sangat berdampak pada kondisi dan ketahanan jalan. Perubahan pola cuaca yang semakin ekstrim, seperti curah hujan lebat, banjir, perubahan suhu dan panas yang hebat, menyebabkan berbagai masalah pada perkerasan jalan.

Salah satu perkerasan jalan yaitu, perkerasan jalan lentur. Perkerasan jalan lentur adalah jenis konstruksi perkerasan jalan yang menggunakan lapisan-lapisan material yang fleksibel atau elastis, umumnya terdiri dari campuran aspal. Disebut "lentur" karena lapisan-lapisan tersebut mampu menyesuaikan diri terhadap tekanan dan deformasi tanpa retak, dengan mendistribusikan beban dari kendaraan ke lapisan di bawahnya secara bertahap.

Aspal memiliki sifat fleksibel dan elastis, yang memungkinkan material ini beradaptasi dengan tekanan pergerakan tanah atau beban kendaraan. Ketika hujan lebat menyebabkan perubahan tekanan di bawah permukaan jalan, fleksibilitas aspal memungkinkan jalan lebih mampu menahan deformasi dan keretakan dibandingkan material yang lebih kaku seperti beton.

Pekerjaan perkerasan jalan aspal tidak perlu menunggu waktu yang lama dan dapat langsung dilewati dengan kendaraan, berbeda dengan perkerasan jalan beton. Juga jika perkerasan jalan aspal perlu dibongkar atau direcycling, maka waktu yang diperlukan juga tidak lama, dengan kapasitas alat yang tidak terlalu besar.

Saat ini teknologi perkerasan jalan aspal telah berkembang dengan fokus pada peningkatan ketahanan terhadap kelembaban, panas, dan tekanan mekanis.

Berikut adalah beberapa inovasi yang telah dikembangakan :

  • Aspal Polimer : Penggunaan campuran aspal dengan bahan polimer telah terbukti meningkatkan ketahanan terhadap suhu tinggi dan rendah. Aspal modifikasi polimer (Polymer Modified Bitumen/PMB) lebih elastis pada suhu rendah dan lebih stabil pada suhu tinggi, sehingga mengurangi risiko retak atau deformasi.
  • Penggunaan Bahan Daur Ulang : Aspal daur ulang (Recycled Asphalt Pavement/RAP) sering kali digunakan dalam perkerasan aspal modern. Selain ramah lingkungan, campuran RAP juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap perubahan suhu yang ekstrem.
  • Aspal Berpori : Perkerasan berpori atau perkerasan permeabel dirancang untuk memungkinkan air mengalir melalui permukaan jalan, mengurangi genangan air dan risiko banjir. Juga membantu mencegah kerusakan akibat air yang meresap ke dalam struktur jalan.
  • Teknologi Superpave : Superpave (Superior Performing Asphalt Pavements) adalah metode desain aspal yang menggabungkan berbagai tes laboratorium untuk memastikan bahwa campuran aspal akan berfungsi dengan baik di bawah berbagai kondisi cuaca dan beban lalu lintas. Superpave mempertimbangkan suhu ekstrem dan kelembaban dalam menentukan komposisi aspal yang optimal.

KESIMPULAN

Perkerasan jalan aspal harus terus dikembangkan untuk menanggapi tantangan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Teknologi aspal modifikasi, bahan daur ulang, dan sistem drainase yang baik adalah solusi utama untuk meningkatkan daya tahan jalan. Investasi dalam inovasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa infrastruktur jalan dapat bertahan lama dan aman meskipun dihadapkan pada kondisi cuaca yang semakin ekstrem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun