Risalah
Tidur Sebagai Mekanisme Coping
Coping adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut (Lazarus & Folkman, 1997). Coping juga dapat didefinisikan sebagai pikiran dan perilaku yang dimobilisasi untuk mengelola situasi stres internal maupun eksternal yang merupakan mobilisasi tindakan sadar dan sukarela yang bertujuan untuk mengurangi atau mengelola stres.Â
Mekanisme coping bertujuan untuk membantu mengurangi efek samping dari stres. Respons stres itu sendiri dipicu oleh peran "fight or flight" dari sistem saraf simpatik. Respons stres menyebabkan perubahan dalam tubuh dalam membantu mempersiapkan diri untuk melarikan diri atau menghadapi potensi bahaya secara langsung. Secara umum, mekanisme coping terbagi menjadi 4 yaitu ;
Problem-focused
Individu dengan mekanisme coping yang satu ini akan cenderung menitikberatkan kepada penyebab terjadinya masalah yang menyebabkan stres. Melalui mekanisme coping problem focused, individu akan mengatasi stres dan mengambil tindakan secara langsung untuk mengubah situasi. Contohnya dengan pengendalian diri, perencanaan, dan menekankan persaingan yang dapat menghasilkan solusi, mengubah situasi atau mendorong individu melakukan kegiatan positif untuk mengurangi stres.
Emotion-focused
Mekanisme coping ini bertujuan untuk mengurangi emosi negatif yang berkaitan dengan masalah tersebut sehingga melibatkan pengelolaan emosi dan perasaan yang terkait dengan pemicu stres. Contohnya dengan penerimaan kenyataan, pembingkaian ulang yang positif, Â humor yang melibatkan ekspresi emosi atau terlibat dalam aktivitas yang membantu mengurangi tekanan emosional.
Meaning-focused
Mekanisme coping ini mengharuskan seorang individu untuk menggunakan strategi kognitif untuk memperoleh dan mengelola makna situasi. Strategi ini melibatkan penataan ulang prioritas seseorang ketika mengalami kesulitan dan menanamkan makna positif pada peristiwa biasa dengan mengacu pada keyakinan, nilai-nilai, dan tujuan eksistensial individu untuk memotivasi dan mempertahankan upaya mengatasi dan kesejahteraan selama situasi sulit.Â
Social-focused