Mohon tunggu...
viola khairunnisa
viola khairunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

nama saya viola khairunnisa, saya merupakan mahasiswi aktif di UIN Syarif Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Da'i dalam Menyikapi Mad'u

1 Juli 2024   21:32 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syamsul Yakin & Viola Khairunnisa : Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Akhlak adalah respons spontan seseorang terhadap lingkungannya. Bagi seorang dai, akhlak adalah respons spontan terhadap mad'u (audiens dakwah). Mad'u memiliki berbagai macam karakteristik dan perilaku; ada yang menyenangkan, ada yang sibuk dengan diri sendiri, dan ada yang menguji kesabaran dai.

Allah memastikan bahwa seorang dai dapat bersikap lembut dalam menghadapi mad'u, apapun kondisinya. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Maka berkat rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut kepada mereka" (QS. Ali Imran/3: 159).

Dalam sejarah dakwah Nabi Muhammad, ayat ini adalah jaminan Allah bahwa bagaimanapun respons mad'u terhadap Nabi, Allah akan melembutkan hati beliau. Ini juga berlaku bagi para dai saat ini.

Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad memperlakukan orang kafir Mekah dengan kelembutan. Nabi melihat mad'u sebagai objek dakwah dan sesama manusia yang harus dibimbing menuju kebenaran. Meskipun mereka melakukan pelanggaran berat, Nabi tetap bersikap lemah lembut, bahkan saat mereka memboikot beliau.

Di Mekah, Nabi diboikot secara ekonomi. Mereka mengumumkan agar tidak ada yang membeli apa yang Nabi jual dan tidak ada yang menjual apa yang Nabi beli. Padahal, perdagangan adalah mata pencaharian utama masyarakat Mekah.

Sebagai seorang dai, Nabi merespons situasi tersebut dengan akhlak mulia. Allah berpesan, "Dan sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka" (QS. Ali Imran/3: 159).

Dari ayat ini, dua akhlak penting seorang dai menurut al-Qur'an adalah kelembutan dan pemaaf. Mengenai sikap pemaaf, Allah menjanjikan, "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim" (QS. al-Syura/42: 40).

Akhlak lain yang harus dimiliki oleh dai adalah memintakan ampunan bagi mad'u yang terlanjur berdosa kepada Allah. Hal ini tertuang dalam ayat, "Mohonkanlah ampunan bagi mereka" (QS. Ali Imran/3: 159).

Saat berdakwah di Thaif, Nabi diperlakukan dengan zalim. Melihat hal ini, malaikat berkata, "Hai Muhammad, jika kamu mau, aku bisa menimpakan al-Akhsyabain (dua gunung besar) pada mereka." Rasulullah menjawab, "Tidak, aku berharap Allah melahirkan dari keturunan mereka orang-orang yang beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya" (HR. Bukhari).

Akhlak seorang dai selanjutnya adalah bersedia bermusyawarah dengan mad'u. Allah mengajarkan, "Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu" (QS. Ali Imran/3: 159).

Sebagai seorang juru dakwah, sejarah menunjukkan bahwa Nabi selalu bermusyawarah dengan sahabat-sahabatnya. Misalnya, saat Perang Uhud, ada dua pendapat: tetap di Madinah atau menghadang musuh di luar Madinah. Mayoritas sahabat mengusulkan untuk berangkat keluar Madinah, dan Nabi memutuskan untuk mengikuti usulan tersebut.

Dari semua akhlak yang disebutkan, yang juga penting adalah tawakal. Allah berpesan, "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya" (QS. Ali Imran/3: 159).

Berdasarkan surah Ali Imran ayat 159, akhlak yang harus dimiliki seorang dai meliputi kelembutan, pemaaf, memohonkan ampunan, bermusyawarah, dan tawakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun