Mohon tunggu...
Viola Eva Reditiya
Viola Eva Reditiya Mohon Tunggu... Penulis - Ruang Sendiri

Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Edison).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stop Generasi Home Service pada Anak

20 Januari 2021   15:03 Diperbarui: 20 Januari 2021   15:12 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mencoba agar mereka tahu bahwa mereka bisa. Bila orang tua selalu menggerakkannya, ia hanya akan jadi boneka.

Lalu, mengapa muncul generasi Home Service? 

Generasi ini berkembang dikarenakan beberapa hari terakhir banyak sekali orang tua yang  terlalu memanjakan anaknya. 

Seorang anak dilayani dalam setiap permintaannya, ntah dengan orang tuanya sendiri atau dengan pembantu yang ada di kehidupannya. 

Inilah sebab mulanya, anak akan manja dalam segala aspeknya. Anak tidak dibiarkan mencari solusi dari permasalahan yang sedang dia hadapi. Anak selalu diberi hasil instan yang dari campur tangan ayah bundanya. 

Bukan bagaimana seorang anak pintar dalam menyelesaikan tugas sekolahnya? Tapi tentang bagaimana anak mampu menjalankan kewajibannya sebagai pribadi yang bertanggung jawab untuk masa depannya. 

Itulah mengapa, Seorang Psikolog dari  Standford University yang mengatakan bahwa hadiah terpenting dan terindah dari orang tua terhadap anak-anaknya adalah Tantangan. 

Tapi beranikah para orang tua memberikannya? 

Jawabannya tidak mungkin, orang sekarang saja banyak para orang tua yang berusaha ikut campur dalam masalah anaknya. Anaknya tidak diberi keluasan dalam belajar mandiri. 

Orang tua mengatur dalam urusan jodoh, orang tua mengatur dalam urusan sekolah, orang tua mengatur dalam urusan pekerjaan. 

Tidak masalah jika orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, tapi terlalu ikut campur yang berlebihan juga tidak baik untuk masa depan anak. 

Jadi, jangan salahkan anak jika ada yang berumur dewasa tapi masih ke kanak-kanakan. Koreksi diri masing-masing ya bund. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun