Mohon tunggu...
Viola Eva Reditiya
Viola Eva Reditiya Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi Magister

Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Edison).

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mandatory Incess Treatment : Inovasi atau Hype

22 Januari 2025   07:12 Diperbarui: 22 Januari 2025   07:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah: apakah Mandatory Inces Treatment benar-benar inovasi, atau hanya sekadar tren sementara? Untuk menjawabnya, mari kita lihat beberapa sudut pandang:

a. Inovasi, jika metode ini benar-benar berdasarkan riset ilmiah dan menunjukkan hasil yang terukur, maka ini bisa menjadi langkah baru dalam dunia perawatan diri. Fokusnya pada konsistensi mungkin menjadi kunci keberhasilan.

b. Hype, Namun, jika metode ini hanya mengandalkan strategi pemasaran yang canggih tanpa bukti nyata, maka popularitasnya kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.

Mandatory Inces Treatment mungkin menjadi pilihan menarik untuk sebagian orang, terutama mereka yang ingin mencoba sesuatu yang baru. Namun, penting untuk melakukan riset dan tidak mudah terbawa hype. Pada akhirnya, konsistensi dan pemahaman adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari metode perawatan apa pun. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun