Semantik dan pragmatik adalah dua bagian penting dalam belajar bahasa yang membantu kita memahami makna kata dan bagaimana kita menggunakannya. Semantik mempelajari dan berfokus pada arti kata, frasa, dan kalimat. Misalnya, dalam kalimat "Dia pergi ke pasar," semantik akan menjelaskan arti dari setiap kata dan bagaimana kata- kata tersebut membentuk sebuah kalimat yang memiliki makna. Dengan memahami semantik, kita bisa memahami arti sebuah kata tanpa perlu melihat konteksnya.
Sementara itu, pragmatik melihat bagaimana konteks mempengaruhi makna. Ini berarti bahwa makna sebuah kalimat bisa berbeda tergantung pada situasi dan siapa yang berbicara. Contohnya, jika seseorang berkata, "Bisa tolong tutup jendela?" dalam situasi tertentu, itu bisa dianggap sebagai permintaan yang sopan, tetapi juga bisa berarti perintah. Pragmatik membantu kita memahami bahwa makna tidak hanya berasal dari kata-kata itu sendiri, tetapi juga dari bagaimana dan di mana kata-kata tersebut digunakan. Dengan memahami pragmatik, kita bisa lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kedua aspek ini saling melengkapi dan sangat penting untuk dipahami. Semantik memberikan kita dasar untuk memahami arti, sementara pragmatik menambahkan konteks yang membuat komunikasi lebih jelas. Dengan memahami semantik dan pragmatik, kita bisa menjadi lebih baik dalam berbicara dan mendengarkan, serta lebih peka terhadap cara orang lain menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H