Bermain bagi anak usia dini merupakan kebutuhan alamiah. Melalui bermain anak agar dapat belajar tentang banyal hal dan mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Seperti fisik-motorik,kognitif,Bahasa,sosial emosional, dan seni kreativitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar yang paling efektif anak usia dini ialah melalui bermain.
2. Mengenal tentang bermain dan permainan
Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak. Dalam bermain itu pula terdapat banyak hal yang diperoleh oleh anak dan tidak ditemukan dalam aktifitas selain bermain. Makna bermain menjadi penting dipandang dari sisi perkembangan dan kebutuhan anak.Â
Untuk mendukung perkembangan anak baik secara fisik maupun psikis anak membutuhkan bermain karena dalam bermain itulah anak mempunyai kebebasan untuk menyalurkan dan mengekspresikan apa yang menjadi kehendak hatinya tanpa harus merasa salah dan terbatasi oleh peraturan.Belajar melalui bermain merupakan satu teknik pengajaran dan pembalajaran yang berkesan kepada anak usia dini.Â
Bermain sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain juga dapat diartikan juga sebagai perantara pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik dengan mudah diikuti oleh anak.
Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini yaitu:
- Â Mengembangkan kemampuan moral agama.Â
- Mengembangkan kemampuan motorik/gerak.Â
- Mengembangkan kemampuan kognitif/daya pikir.
- Mengembangkan kemampuan seni.
- Mengembangkan kemampuan bahasa.
Bermain merupakan suatu penuh arti (meaningful), karena bermain membuat perasaan (sanse) dalam "menyentuh pengalaman nyata dan penuh arti".
Bermain juga merefleksikan apa yang diketahui dan dapat dilakukan anak untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan pengertian.
Bermain harus mempunyai dua sifat yang menyertainya yaitu eros dan agon.
- Eros berarti adanya rasa cinta dalam bermain
- Agon adalah dinamika untuk mengalahkan tantangan dalam perjuangan
Smith et al; Garvey; Rubin, frein & Vandenberg (dalam johnson et.al, 1999) mengungkapkan ciri kegiatan bermain sebagai berikut:
- Dilakukan berdasarkan motivasi instrinsik
- Bebas memilih
- Mempunyai kualitas pura-pura
- Keterlibatan aktif dari si pemain
- Bebas aturan-aturan yang ditetapkan dari luar.
Hurlock mengemukakan bahwa bermain mempunyai peranan terhadap perkembangan anak dalam hal:
- Perkembangan fisik
- Belajar berkomunikasi
- Jalan keluarnya energi dan emosi
- Memacu kreativitas
- Pengenalan diri
- Sebagai standard moral
- Mengetahui pemilahan dan peranan seks
- Perkembangan kepribadian yang layak