Â
global warming atau pemanasan global.
Pernahkah merasa bahwa hawa udara terasa panas? Apalagi saat musim panas dan berada di daerah tropis seperti di Indonesia. Ditambah teriknya matahari atau asap-asap kendaraan di jalan raya membuat kita merasa hawa udara lebih panas dari sebelumnya yang telah kita rasakan. Perlu kita sadari bahwa adanya kemungkinan bumi sedang mengalamiPemanasan global atau sering disebut global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata baik pada atmosfer laut maupun atmosfer bumi.Â
Pemanasan global telah menjadi isu lingkungan yang seharusnya menjadi perhatian masyarakat, sebab pemanasan global membuat suhu bumi selalu meningkat dari tahun ke tahun.Â
Pemanasan global memiliki dampak yang sangat membahayakan bagi kelangsungan bumi serta tentu juga berdampak terhadap aktivitas seluruh penghuni bumi.
Salah satu penyebab pemanasan global disebabkan oleh rumah kaca. Panas dari sinar matahari memasuki atmosfer bumi dan mengenai rumah kaca atau bangunan apapun yang dinding luarnya berkaca. Rumah kaca tidak bisa menyerap panas matahari, sehingga ia memantulkan sinarnya lagi ke atmosfer bumi.Â
Namun pada saat panasnya berada di atmosfer tidak bisa terlepas, karena tertahan oleh gas karbondioksida, metana, sulfur dioksida, dan uap air yang dihasilkan oleh penghuni bumi. Alhasil panas tersebut pun kembali ke bumi dan membuat seluruhnya meningkat suhu rata-ratanya. Mulai dari suhu perairan, suhu hawa udara, dan lain-lainnya.
Meningkatnya suhu rata-rata atmosfer bumi juga dapat berpengaruh pada jumlah air di muka bumi. Energi panas tersebut juga mengenai kutub bumi dan dapat membuat kutub mencair.Â
Kutub yang mencair inilah yang lama-lama daratan bumi (benua) bisa terancam tenggelam bila hal tersebut terus berlanjut. Karena gletser atau kutub yang mencair tersebut berpotensi mengalir ke pesisir pantai/ pinggir pulau/ pinggir benua dan menerjang daratan hingga tertutupi oleh perairan yang merupakan percampuran dari air laut dan kutub yang mencair.
  Dampak lainnya pemanasan global yang mempengaruhi kelangsungan bumi, diantaranya:
   1) Peningkatan suhu rata-rata air laut
     Hal ini disebabkan lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari sinar matahari yang berbahaya) yang menipis membuat jatuhnya panas dari sinar matahari yang semakin terik ke permukaan perairan dan membuat air laut mengalami peningkatan suhu.
   2) Peningkatan curah hujan
     Proses pembuatan hujan berawal dari penguapan perairan. Panas sinar matahari yang terik membuat penguapan dari perairan semakin cepat dan semakin banyak sehingga terbentuklah curah hujan yang deras sekali.
   3) Menimbulkan banjir
     Ini dampak awal sebelum daratan hampir ditutupi oleh perairan yang merupakan percampuran dari air laut dan kiriman dari lelehan gletser. Sehingga perlahan-lahan saat perairan tersebut mulai menaiki daratan dari pesisir daratan, terjadilah banjir.
   4) Kebakaran hutan
     Ketika sudah memasuki musim panas, tidak ada awan sama sekali yang membendung, termasuk hutan. Ditambah hawa udara panas, panas sinar matahari, dan tidak ada tetesan air hujan, pepohonan bisa mengering dan muncul api kecil dari pepohonan yang bisa membesar dan terjadi kebakaran. Jika sudah kebakaran, biasanya susah untuk dipadamkan.
   5) Krisis air
     Pemanasan global menyebabkan kekeringan dimana-mana. Para masyarakat tidak bisa memakai air sembarangan bila sudah berurusan dengan dahaga dan mereka pun kesusahan mencari air bersih karena tempat sumber air bersih sudah menguap berlebih dan berkuranglah airnya.
   Untuk menghindari dampak tersebut, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming, seperti :
   1) Mengefisiensi penggunaan energi
     Energi yang dimaksud seperti energi listrik yang berasal dari alat yang dapat mengeluarkan gas yang membahayakan lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari sinar matahari yang berbahaya).Contoh : mengurangi penggunaan AC
   2) Tidak menebang pohon secara liar
     Maksudnya,tidak boleh menebang pohon tanpa izin dan tidak memilah mana yang layak ditebang atau yang belum layak ditebang.
   3) Mengurangi penggunaan bahan bakar
     Menggunakan kendaraan bermotor juga menghasilkan asap dari knalpot yang membuat lapisan ozon berpotensi bocor. Apalagi, sebagian besar penghuni bumi mempunyai kendaraan bermotor dan sering digunakan untuk pergi bekerja atau lain sebagainya.Â
Bagaimana bila penduduk bumi sebanyak itu menyalakan kendaraan bermotor? Bukankah banyak sekali asap knalpot yang keluar? Oleh karena itu disarankan agar beralih pergi bekerja menaiki kendaraan pribadi dengan pergi menaiki kendaraan umum atau kendaraan pribadi yang ramah lingkungan. Sehingga jumlah volume pengendara kendaraan bermotor berkurang yang juga jumlah asap berbahaya yang dikeluarkan juga berkurang.
   4) Reboisasi
     Menanam pepohonan menjadi investasi untuk kelangsungan bumi selanutnya yang dapat memproduksi oksigen lebih banyak dan karbondioksida berkurang karena diserap oleh pohon.
   5) Beralih penggunaan kertas dengan bahan baku kertas yang ramah lingkungan
     Kertas yang biasa kita gunakan berasal dari hasil tebangan kayu yang banyak sekali. Sudah ada yang menginovasi alternatif bahan baku kertas yang tidak perlu menebang kayu seperti kertas dengan bahan dasar, pulp dari kulit singkong.
   Selain di atas, kita juga bisa berusaha merealisasikan suatu gagasan alat yang kita buat agar dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak pemanasan global.Â
Contoh, salah satu gagasannya seperti membuat alat penanda pohon layak tebang. Cara kerjanya pada alat itu terdapat lampu atau bunyi yang bisa menandakan pohon itu layak untuk ditebang seperti alarm.Â
Jika pohon tersebut layak untuk ditebang maka diperbolehkan untuk menebangnya. Setelah di tebang, alat tersebut masih bisa berfungsi dengan cara alat tersebut menanamkan bibit pohon baru dan dapat merawat otomatis dan sinar matahari alami (langsung) sehingga dapat menumbuhkan tanaman (pohon baru).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H